IHSG Pekan Ini Menguat 4,91%, Begini Proyeksinya untuk Pekan Depan

Sabtu, 06 Juni 2020 | 05:28 WIB
IHSG Pekan Ini Menguat 4,91%, Begini Proyeksinya untuk Pekan Depan
[ILUSTRASI. Layar informasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memberi sinyal positif di perdagangan awal Juni ini.

Menutup perdagangan saham pekan perdana Juni, Jumat (5/6), IHSG pun naik 0,63% ke 4.947,78. Dalam sepekan, IHSG menguat 4,91%.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, ada sejumlah katalis dari dalam negeri yang mewarnai pergerakan IHSG dalam seminggu terakhir. Pertama, euforia dalam menyambut pembukaan kembali ekonomi.

Kedua, data inflasi Mei 2020 yang cukup rendah juga turut menggerakan IHSG. Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa inflasi pada bulan Mei 2020 sebesar 0,07% month on month. Secara tahunan, inflasi 2,19%.

Baca Juga: Skandal Jiwasraya Diduga Rugikan Negara Rp 16,8 Triliun

Ketiga, pergerakan IHSG juga disetir keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga akhir Juni, namun memasuki masa transisi. "Selain itu aksi profit taking dari investor juga mempengaruhi pergerakan IHSG," katanya, Jumat (5/6).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, pergerakan IHSG dalam sepekan terakhir mengekor pergerakan bursa global yang juga menguat. Sejatinya, bursa global diwarnai ketegangan di Amerika Serikat (AS) dan memanasnya tensi perang dagang AS-China, serta kondisi geopolitik Hong Kong.

Baca Juga: Asuransi Generali Koleksi 5,04% Saham HK Metals (HKMU)

Selain itu, masuknya dana asing ikut mengangkat IHSG. Dalam sepekan terakhir, investor asing mencatat aksi beli bersih senilai Rp 3,39 triliun di seluruh pasar.

Untuk pekan depan, Herditya memperkirakan IHSG cenderung menguat di sekitar 4.790 hingga 5.150. Dia menyarakan pelaku pasar untuk trading dengan melihat momentum atau dapat juga melakukan aksi profit taking.

Baca Juga: Liga 1 Dilanjutkan September 2020, Pieter Tanuri Borong Saham Bali United

Hendriko menilai, IHSG juga akan dipengaruhi oleh rilis klaim pengangguran AS yang dirilis akhir pekan ini. Masa transisi PSBB juga akan dicermati pasar.

Dia memprediksikan, IHSG kembali menguji level 5.000 pada pekan depan. Hendriko menyarankan pelaku pasar untuk hold saham-saham yang sudah di akumulasi selama IHSG konsolidasi kemarin.

Bagikan

Berita Terbaru

Bunga Harus Turun Agar Kredit Kembali Kencang
| Kamis, 15 Mei 2025 | 01:53 WIB

Bunga Harus Turun Agar Kredit Kembali Kencang

Suku bunga diharapkan bisa turun demi mendorong pertumbuhan kredit hingga akhir tahun, di tengah kondisi likuiditas perbankan yang masih ketat.​

Net Buy Rp 2,84 Triliun Saat IHSG Naik 2,15% Hari Ini, Asing Berburu Saham Bank
| Rabu, 14 Mei 2025 | 18:43 WIB

Net Buy Rp 2,84 Triliun Saat IHSG Naik 2,15% Hari Ini, Asing Berburu Saham Bank

Rabu (14/5), IHSG melesat 2,15% atau 147,08 poin ke 6.979,88 pada perdaganan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Donald Trump Berkunjung ke Timur Tengah, Dampaknya ke Harga Minyak bisa Signifikan?
| Rabu, 14 Mei 2025 | 16:18 WIB

Donald Trump Berkunjung ke Timur Tengah, Dampaknya ke Harga Minyak bisa Signifikan?

Donald Trump berkepentingan mendorong harga minyak naik demi mendorong investasi hulu migas di Amerika Serikat.

Laju Pertumbuhan Melambat, Jumlah Penduduk Indonesia Masih Terbesar Keempat Dunia
| Rabu, 14 Mei 2025 | 15:56 WIB

Laju Pertumbuhan Melambat, Jumlah Penduduk Indonesia Masih Terbesar Keempat Dunia

Pada tahun 2015, laju pertumbuhan penduduk Indonesia tercatat 1,38%. Angka ini terus menurun setiap tahunnya, hingga mencapai 1,09% pada 2025. 

Saham Properti Naik Signifikan Sebulan Terakhir, Diprediksi Masih bisa Naik Lagi
| Rabu, 14 Mei 2025 | 13:10 WIB

Saham Properti Naik Signifikan Sebulan Terakhir, Diprediksi Masih bisa Naik Lagi

Proyeksi kenaikan lanjutan saham-saham properti didukung oleh sejumlah sentimen positif, di antaranya penurunan suku bunga acuan.

Filipina Mau Setop Ekspor Bijih Nikel, Smelter di RI Berpotensi Kekurangan Bahan Baku
| Rabu, 14 Mei 2025 | 12:57 WIB

Filipina Mau Setop Ekspor Bijih Nikel, Smelter di RI Berpotensi Kekurangan Bahan Baku

Penghentian ekspor bijih nikel oleh Filipina bisa membuat pasar global kekurangan pasokan bijih nikel.

Profit 30,97% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (14 Mei 2025)
| Rabu, 14 Mei 2025 | 12:42 WIB

Profit 30,97% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (14 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (14 Mei 2025) 1 gram Rp 1.886.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung  30,97% jika menjual hari ini.

Tak Mempan Kena UMA dan Suspensi, Saham JATI Melesat 260% Hanya dalam Lima Hari
| Rabu, 14 Mei 2025 | 08:15 WIB

Tak Mempan Kena UMA dan Suspensi, Saham JATI Melesat 260% Hanya dalam Lima Hari

Stockbit Sekuritas menjadi broker yang paling banyak memfasilitasi transaksi beli saham PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI).

Meski Jadi Top Laggard IHSG dan LQ45, Saham BMRI Masih Didominasi Rekomendasi Beli
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:29 WIB

Meski Jadi Top Laggard IHSG dan LQ45, Saham BMRI Masih Didominasi Rekomendasi Beli

Berdasar konsensus analis, rata-rata target harga BMRI selama 12 bulan ke depan ada di Rp 6.246 per saham.

Belajar dari China
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:15 WIB

Belajar dari China

Pemerintah perlu belajar dari China yang sukses memberantas kemiskinan melalui beragam program yang dikerjakan secara optimal.

INDEKS BERITA

Terpopuler