Liga 1 Dilanjutkan September 2020, Pieter Tanuri Borong Saham Bali United

Jumat, 05 Juni 2020 | 11:02 WIB
Liga 1 Dilanjutkan September 2020, Pieter Tanuri Borong Saham Bali United
[ILUSTRASI. Seluruh pemain dan official serta Semeton Dewata (Suporter), merayakan kemenangan Bali United sebagai jawara Liga 1 Indonesia 2019. di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Senin (23/12/2019). (TRIBUN BALI/Rizal Fanany)]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar gembira datang dari Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), tempat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berkantor.

Pada Selasa (2/6) PSSI kembali menggelar rapat virtual dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan klub Liga 1 dan 2 membahas kelanjutan kompetisi. 

PSSI memberikan opsi untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 paling cepat September 2020.

"Hari ini PSSI memberikan opsi-opsi kepada klub Liga 1 dan 2 terkait kelanjutan kompetisi. Jadi keputusan tetap di rapat Komite Eksekutif. Seperti Liga 1 dimulai bulan September atau Oktober. Setelah itu terkait nominal penambahan subsidi, dan pertandingan dimainkan di Pulau Jawa, konsep degradasi dan promosi," kata Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, merujuk informasi resmi yang dirilis PSSI (2/6).

Kemungkinan dilanjutkannya Liga 1 pada September dan Liga 2 pada Oktober tentu bisa menjadi kabar gembira bagi klub sepakbola profesional di tanah air.

Baca Juga: Asuransi Milik Grup Salim Jual Saham Produsen Ultra Milk dan Teh Kotak

Tidak terkecuali bagi Bali United, klub peserta Liga 1 yang kini berada di peringkat kedua klasemen sementara, tertinggal dua poin di bawah Persib.

Klub asal Pulau Dewata, itu merupakan emiten sepakbola pertama di asia, di bawah bendera PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA).

Liga 1 2020 baru berjalan tiga pekan ketika kompetisi dihentikan pada 16 Maret 2020.

Bagi BOLA, terhentinya Liga 1 kian menekan pergerakan harga sahamnya.

Harga saham BOLA memasuki fase koreksi sejak awal Desember 2019, dan mencapai puncaknya pada Maret 2020.

Harga saham BOLA menyentuh level terendah sepanjang sejarah di Rp 131 per saham pada 20 Maret 2020.

Tambah empat juta

Nah, kondisi ini dimanfaatkan betul oleh Pieter Tanuri, pemegang saham pengendali BOLA untuk menambah kepemilikannya di emiten tersebut.

Per 2 Juni 2020, berdasar data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kepemilikan Pieter Tanuri di BOLA bertambah 4 juta lembar.

Dus, porsi kepemilikannya bertambah dari 24,76% menjadi 24,83%, atau menjadi sebanyak 1.489.752.520 lembar.

Jika melihat data transaksi harian saham BOLA, transaksi sebanyak 4 juta lembar berlangsung pada 28 Mei 2020.

Buana Capital, perusahaan yang juga dimiliki Pieter Tanuri, menjadi broker crossing 4 juta saham BOLA di pasar negosiasi.

Baca Juga: Pieter Tanuri keluar , Anthony Salim jadi pengendali saham utama di BINA

Harga pelaksanaannya di Rp 250 per saham sehingga total nilai transaksinya mencapai Rp 1 miliar.

Harga beli ini jauh di atas harga pasar BOLA pada hari itu yang ditutup di Rp 179 per saham.

Jika ditarik lebih jauh, sejak Maret 2020 harga saham BOLA tidak pernah lagi berhasil menggapai level Rp 200.

Pada penutupan perdagangan sesi I Jumat (5/6) harga saham BOLA ditutup di Rp 175 per saham, turun 3,85%.

Bagikan

Berita Terbaru

Tender Offer Saham Kurniamitra Duta Sentosa (KMDS) Sepi Peminat
| Rabu, 01 Januari 2025 | 17:55 WIB

Tender Offer Saham Kurniamitra Duta Sentosa (KMDS) Sepi Peminat

Dima Group, seperti dikutip dari laman resminya, sudah menjangkau 77 kota di Indonesia dan memiliki 3 fasilitas manufaktur.

Analis Soroti Biaya Kredit dan Pertumbuhan Kredit BBRI Per November 2024
| Rabu, 01 Januari 2025 | 17:03 WIB

Analis Soroti Biaya Kredit dan Pertumbuhan Kredit BBRI Per November 2024

Pemburukan biaya kredit BBRI terefleksi pada beban provisi Rp 3,9 triliun, tumbuh 21% secara tahunan, sehingga beban provisi 11M2024 naik 34% YoY.

Waskita Karya (WSKT) Umumkan Transaksi Afiliasi Triliunan Rupiah di Pengujung 2024
| Rabu, 01 Januari 2025 | 11:54 WIB

Waskita Karya (WSKT) Umumkan Transaksi Afiliasi Triliunan Rupiah di Pengujung 2024

Waskita Sriwijaya Toll telah mengoperasikan Jalan Tol Kayu Agung - Palembang yang terdiri dari dua ruas sejak 1 April 2020.

Kebijakan BEI Bikin Investor Boncor, Penghuni PPK Mendominasi Daftar Top Loser
| Rabu, 01 Januari 2025 | 11:08 WIB

Kebijakan BEI Bikin Investor Boncor, Penghuni PPK Mendominasi Daftar Top Loser

Dari 10 saham top loser sepanjang 2024, 8 di antaranya merupakan konstituen Papan Pemantauan Khusus.

Daftar 15 Saham dengan Market Cap Terbesar 2024, Ada yang Naik Hingga Ratusan Persen
| Rabu, 01 Januari 2025 | 09:17 WIB

Daftar 15 Saham dengan Market Cap Terbesar 2024, Ada yang Naik Hingga Ratusan Persen

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) memuncaki daftar emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar pada tahun 2024, menggusur BBCA.

Kinerja IDXBUMN20 Jeblok, Investor Saham Emiten Pelat Merah Terpaksa Gigit Jari
| Rabu, 01 Januari 2025 | 05:42 WIB

Kinerja IDXBUMN20 Jeblok, Investor Saham Emiten Pelat Merah Terpaksa Gigit Jari

Sebanyak 15 dari 20 konstituen IDXBUMN20 harga sahamnya berada di zona merah pada sepanjang tahun lalu.

Kinerja Saham Emiten Salim, 2024 BRMS Paling Moncer, INDF dan ICBP Prospektif di 2025
| Rabu, 01 Januari 2025 | 05:42 WIB

Kinerja Saham Emiten Salim, 2024 BRMS Paling Moncer, INDF dan ICBP Prospektif di 2025

Target harga 12 bulan saham emiten terafiliasi Anthoni Salim menjanjikan potensi return hingga puluhan persen. 

Prospek Saham Telekomunikasi Diyakini Cerah di 2025, Ini Pilihan dari Para Analis
| Rabu, 01 Januari 2025 | 05:41 WIB

Prospek Saham Telekomunikasi Diyakini Cerah di 2025, Ini Pilihan dari Para Analis

Para analis dari berbagai sekuritas menjagokan saham telekomunikasi yang berbeda-beda untuk tahun 2025.

Separuh Growth Stock Tumbuh Negatif, Namun Banyak yang Diyakini Masih Prospektif
| Rabu, 01 Januari 2025 | 05:40 WIB

Separuh Growth Stock Tumbuh Negatif, Namun Banyak yang Diyakini Masih Prospektif

Dari 30 konstituen indeks IDX Growth30, 14 saham di antaranya mengalami koreksi harga sepanjang 2024.

Belum Dua Bulan IPO Saham DAAZ Terbang 429,54%, Pengendalinya Untung Triliunan Rupiah
| Rabu, 01 Januari 2025 | 05:40 WIB

Belum Dua Bulan IPO Saham DAAZ Terbang 429,54%, Pengendalinya Untung Triliunan Rupiah

Otoritas bursa sudah sempat memasukkan saham DAAZ ke daftar UMA, disuspensi bahkan hingga masuk ke papan pemantauan khusus.

INDEKS BERITA

Terpopuler