ILUSTRASI. Kendaraan melintasi layar pergerakan saham di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (16/12/2019). Indeks Pefindo i-Grade mencatatkan kenaikan 12,11% sepanjang tahun lalu. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Reporter: Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks PEFINDO i-Grade mencatatkan kenaikan tertinggi dibandingkan dengan indeks konstituen lain di 2019. Indeks yang memiliki 30 konstituen ini melesat 12,11% sepanjang tahun lalu.
Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menilai, pendorong kenaikan tersebut berasal dari saham-saham sektor perbankan. Terlebih lagi, yang menjadi anggotanya adalah saham-saham Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV.
Baca Juga: Jangan Kalah Langkah, Ada Potensi Rally di Awal Tahun
Sebut saja saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang naik 28,68%, saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang naik 20,22%, dan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang melonjak 104,03%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga mengatakan, melesatnya pertumbuhan PEFINDO i-Grade disebabkan oleh adanya saham perbankan yang mendominasi anggota indeks ini. "Bobot perbankan sangat besar di bursa saham. Apalagi BBCA sempat mencetak rekor harga," ujar dia, Minggu (5/1).
Baca Juga: Sah, Saham Sektor Keuangan Jadi Jawara di Tahun Ini
Pada perdagangan awal 2020 hingga Jumat (3/1), indeks PEFINDO i-Grade melanjutkan kenaikannya, yakni sebesar 0,39% year to date (ytd) ke level 180,79.
Saham prospektif
Memang, menurut Wisnu, indeks ini masih akan tumbuh positif tahun ini karena dampak tren penurunan suku bunga acuan pada tahun lalu mulai terasa pada tahun ini.
Ia memprediksi Bank Indonesia masih berpeluang untuk menurunkan suku bunga acuan pada 2020. "Dengan kondisi ini, pelaku usaha mulai cari pendanaan dari bank sehingga kredit bank akan semakin tumbuh. Apalagi pada 2020 ada Omnibus Law yang dapat memudahkan," ungkap dia.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Ada Peluang di Awal Pekan
Selain saham-saham perbankan, penyokong kenaikan indeks ini ke depannya juga berasal dari saham-saham sektor barang konsumen (consumer goods), seperti PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan Grup Indofood. "MYOR juga rajin bagi dividen dan harga sahamnya masih murah. Belum lama ini, MYOR juga baru beli mesin baru untuk peremajaan dan efisiensi," kata Wisnu.
Di samping itu, saham konstruksi juga akan menjadi pendorong kenaikan PEFINDO i-Grade. Sebut saja PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP (PTPP) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).