Industri Pariwisata Masih Cerah, SONA Optimistis Gapai Target Pendapatan

Selasa, 25 Juni 2019 | 06:08 WIB
Industri Pariwisata Masih Cerah, SONA Optimistis Gapai Target Pendapatan
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sona Topas Tourism Industry Tbk masih percaya diri bisa mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar 10% pada 2019. Hal ini seiring prospek industri pariwisata tanah air yang masih cerah.

Presiden Direktur PT Sona Topas Tourism Industry Tbk, Wong Budi Setiawan, mengungkapkan pertumbuhan pendapatan perseroan bakal ditopang kenaikan konsumsi masyarakat dan kunjungan wisatawan mancanegara. "Kami berkeyakinan jumlah turis akan naik dan otomatis bisa menaikkan pendapatan kami," ungkap dia, Senin (24/6).

Tahun lalu, emiten berkode saham SONA di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp 1,97 triliun, atau naik 24,68% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya di posisi Rp 1,58 triliun. Sedangkan laba bersih SONA sebesar Rp 123,34 miliar, menanjak 128,28% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 54,03 miliar.

Budi menjelaskan, pada tahun ini kontribusi dari lini bisnis penjualan bebas bea masih akan menjadi yang terbesar dengan porsi mencapai 90%. Untuk penjualan bebas bea ini, SONA mengandalkan toko bebas bea yang berada di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Sebagai strategi mengerek pendapatan, Budi mengemukakan, SONA telah merenovasi toko bebas bea. Pada tahun lalu, mereka merealisasikan belanja modal Rp 16,7 miliar yang mayoritas digunakan untuk renovasi. "Kami sudah ada beberapa renovasi untuk menarik pembeli," sebut dia.

Mengenai kinerja keuangan, Budi mengklaim, SONA masih menorehkan catatan positif. Selama tiga bulan pertama di tahun ini, SONA membukukan pendapatan senilai Rp 482,45 miliar, tumbuh 2,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan Rp 469,78 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Bukan Penghasilan Besar, tapi Pengeluaran Cerdas
| Minggu, 29 Juni 2025 | 09:00 WIB

Bukan Penghasilan Besar, tapi Pengeluaran Cerdas

Membedakan kelas miskin, menengah dan kaya, bukan dari penghasilannya saja, tapi juga dari pengeluarannya.

Pinjam Modal dari Sekuritas, Alternatif bagi Investor Bermodal Cekak
| Minggu, 29 Juni 2025 | 08:05 WIB

Pinjam Modal dari Sekuritas, Alternatif bagi Investor Bermodal Cekak

Agar cuan, alih-alih boncos. Cermati syarat serta ketentuan fee, sebelum menggunakan "pinjaman modal" dari sekuritas.

Atasi Darurat Sampah dengan Penghasil Setrum
| Minggu, 29 Juni 2025 | 07:10 WIB

Atasi Darurat Sampah dengan Penghasil Setrum

Pemerintah kembali mengupayakan percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah atau PLTSa yang sempat mandek. 

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:15 WIB

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang

Kedai kopi kini bukan sekadar tempat minum. Ia menjelma jadi ruang sosial, kantor sementara, tempat pelarian, hingga lad

 
Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:10 WIB

Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis

Minuman boba dan es teh masih jadi favorit konsumen di Indonesia. Munculnya pemain baru di sektor ini mendorong pelaku u

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?

Tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, bisa berimbas pada meningkatkan risk appetite investor atas aset berisiko di emerging markets

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:13 WIB

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025

Volume penjualan semen domestik pada lima bulan pertama tahun 2025 turun 2,1% year on year (YoY) menjadi 22,27 ton.

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 13:26 WIB

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat

Indonesia akan memiliki pabrik baterai EV pertama pada akhir Juni 2026 ini. Selain China, sejumlah perusahaan lokal terlibat. Ini detailnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler