Ini Penyebab Saham BWPT Melonjak Usai Menyentuh Rekor Harga Terendah

Selasa, 10 September 2019 | 13:31 WIB
Ini Penyebab Saham BWPT Melonjak Usai Menyentuh Rekor Harga Terendah
[ILUSTRASI. Pabrik Penghasil CPO atau Crude Palm Oil PT Eagle High Plantation Tbk BWPT d/h PT BW Plantation]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa hari terakhir harga saham PT Eagle High Plantations Tbk mengalami kenaikan harga yang signifikan. 

Terhitung sejak 4 September 2019 hingga penutupan perdagangan sesi I pada 10 September 2019, saham emiten berkode BWPT itu sudah  melonjak 14,88%.

Kenaikan harga ini terjadi setelah saham BWPT menyentuh rekor harga terendah sejak Desember 2015, yakni di Rp 121 per saham pada 4 September 2019.

Penelusuran KONTAN, kenaikan harga saham BPWT ini tak lepas dari aksi beli yang dilakukan oleh para investor.

Salah satunya dilakoni oleh Komisaris PT Eagle High Plantations Tbk sendiri, yakni Ali Abbas Badre Alam.

Baca Juga: Harga CPO Terus Tertekan, Manajemen BWPT Tetap Optimistis

Ali Abbas baru memiliki saham BWPT pada 6 September 2019 saat ia tercatat lima kali melakukan transaksi beli saham tersebut.

Ia membeli saham BWPT di harga Rp 126 per saham, 127, 130, 131 dan Rp 132 per saham.

Total, hari itu Ali Abbas memborong 26.693.200 saham BWPT. Sebanyak 13.346.600 saham diantaranya dibeli di harga Rp 131 per saham.

Perhitungan KONTAN, untuk menebus puluhan juta saham tersebut, Ali Abbas menggelontorkan dana sekitar Rp 3,49 miliar.

Borong BWPT lagi

Tidak berhenti sampai di situ saja, kemarin (09/09) Ali Abbas kembali membeli saham BWPT dalam jumlah besar.

Kali ini ia memborong 11.586.700 saham BWPT di harga Rp 139 per saham.

Dus, kali ini ia mengeluarkan dana investasi sekitar Rp 1,61 miliar.

Usai transaksi ini, total Ali Abbas menggenggam 38.279.900 saham BWPT.

Baca Juga: Eagle High Plantations (BWPT) targetkan produksi CPO di paruh kedua lebih kencang

Sementara total nilai investasinya di saham emiten perkebunan kelapa sawit ini mencapai sekitar Rp 5,1 miliar.

Oh ya, data soal transaksi pembelian saham oleh Ali Abbas Badre Alam ini termuat dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 dan 10 September 2019.

Sempat mundur dari BWPT

Oh ya, Ali Abbas Badre Alam pernah mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Komisaris Utama di PT Eagle High Plantations Tbk.

Permohonan pengunduran diri ini diajukan berbarengan dengan Komisaris Andrew Haryono dan Dirut BWPT Nicolaas B. Tirtadinata pada 25 Juni 2019.

Keesokan harinya, di rapat umum pemegang saham (RUPS), Nicolaas diangkat menjadi komisaris utama BWPT. 

Sementara Ali Abbas Badre Alam diangkat menjadi komisaris di perusahaan perkebunan kelapa sawit itu.

Baca Juga: Susunan direksi dan komisaris Eagle High Plantation (BWPT) dirombak

Bagikan

Berita Terbaru

Duit Asing Terus Keluar dari Pasar, Berharap Hari Ini Rabu (12/2) IHSG Bisa Pulih
| Rabu, 12 Februari 2025 | 06:49 WIB

Duit Asing Terus Keluar dari Pasar, Berharap Hari Ini Rabu (12/2) IHSG Bisa Pulih

Tekanan dari dana asing, masih deras keluar dari pasar domestik. Tekanan juga melanda saham berkapitalisasi besar. 

Mark Dynamics Tbk (MARK) Mencuil Berkah dari Perang Dagang
| Rabu, 12 Februari 2025 | 06:46 WIB

Mark Dynamics Tbk (MARK) Mencuil Berkah dari Perang Dagang

Permintaan sarung tangan dari PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) diproyeksi meningkat di tengah tensi dagang AS-China 

Target Kredit Perbankan Tahun 2025
| Rabu, 12 Februari 2025 | 06:45 WIB

Target Kredit Perbankan Tahun 2025

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya memproyeksi kredit tumbuh sekitar 9%-11% secara tahunan atau year-on-year (yoy).​

Rencana Filipina Larang Ekspor Bijih Nikel Bakal Dongkrak Harga Meski Tak Signifikan
| Rabu, 12 Februari 2025 | 06:35 WIB

Rencana Filipina Larang Ekspor Bijih Nikel Bakal Dongkrak Harga Meski Tak Signifikan

Implementasi larangan ekspor nikel oleh Filipina baru akan berlaku lima tahun setelah RUU ditandatangani.​

IHSG Anjlok Lima Hari, Total Net Sell Rp 4,73 T, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 12 Februari 2025 | 06:33 WIB

IHSG Anjlok Lima Hari, Total Net Sell Rp 4,73 T, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kemarin asing melanjutkan net sell sebesar Rp 469,47 miliar. Total jenderal lima hari beruturut-turut net sell asing Rp 4,73 triliun.  

Main Aman di Saham-Saham yang Minim Tekanan
| Rabu, 12 Februari 2025 | 06:33 WIB

Main Aman di Saham-Saham yang Minim Tekanan

Di tengah tekanan yang masih tinggi,  bisa mencermati saham-saham yang lebih kebal dari tekanan dan gejolak pasar.

Siap-siap, Konsolidasi Jumbo di Perbankan Bakal Semarak
| Rabu, 12 Februari 2025 | 06:30 WIB

Siap-siap, Konsolidasi Jumbo di Perbankan Bakal Semarak

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan jumlah bank dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4 akan bertambah enam bank.​

Sri Mulyani Ingatkan Investor Bayar Pajak
| Rabu, 12 Februari 2025 | 06:27 WIB

Sri Mulyani Ingatkan Investor Bayar Pajak

Menkeu mengaku telah menerima arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan penerimaan pajak.

Emiten Incar Obligasi untuk Pendanaan
| Rabu, 12 Februari 2025 | 06:22 WIB

Emiten Incar Obligasi untuk Pendanaan

Penjaringan dana melalui surat utang masih marak di awal tahun ini. Sejumlah emiten dan entitas usahanya menerbitkan surat utang bernilai jumbo.

Peluang dari Perang Dagang Bagi Indonesia
| Rabu, 12 Februari 2025 | 06:20 WIB

Peluang dari Perang Dagang Bagi Indonesia

Bagi negara-negara yang mendapat aliran investasi baru, situasi ini dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi merek

INDEKS BERITA

Terpopuler