INPS Berikhtiar Membalikkan Rugi Jadi Laba

Sabtu, 13 April 2019 | 07:51 WIB
INPS Berikhtiar Membalikkan Rugi Jadi Laba
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indah Prakasa Sentosa Tbk, juga dikenal dengan Inprase Group, menargetkan pendapatan sebesar Rp 800 miliar sepanjang tahun ini. Mereka juga berharap bisa mencicipi keuntungan sebesar Rp 23 miliar.

Target emiten berkode saham INPS itu jauh di atas realisasi kinerja tahun lalu. Penjualan 2018 turun 15,32% year on year (yoy) menjadi Rp 318,33 miliar. Sementara rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau rugi bersihnya bertambah 10,13% yoy menjadi Rp 11,31 miliar.

Namun Inprase Group menyatakan target kinerja tahun ini realistis. Mulai Januari 2019, mereka mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Shell. Kalau ditambah dengan SPBU Pertamina yang sebelumnya sudah beroperasi, artinya tahun ini mereka memiliki dua SPBU.

Sementara kontribusi SPBU Pertamina saja cukup besar pada tahun lalu. "Sehingga dengan penambahan satu tahun ini, kami bisa jual BBM (bahan bakar minyak) di luar produk Pertamina," kata Karya Bakti Kaban, Corporate Secretary PT Indah Prakasa Sentosa, Jumat (12/4).

Tak cuma bisnis SPBU, Inprase Group juga mengandalkan kontribusi lebih dari lini usaha lain. Informasi saja, mereka mendistribusikan BBM, pelumas dan liquified petroleum gas (LPG). Perusahaan tersebut juga mengelola stasiun pengisian pengangkutan bulk elpiji (SPBE) serta menggeluti bisnis transportasi dan logistik.

Membeli truk

Melalui anak usaha bernama PT Elpindo Reksa, Inprase Group menambah fasilitas penyimpanan. Tahun lalu, mereka sudah merampungkan pembangunan pergudangan di Kawasan Industri Jababeka, Bekasi, Jawa Barat. Mulai tahun ini, properti seluas 1,2 hektare (ha) itu beroperasi dan diisi oleh PT Softex Indonesia.

Operasional gudang Jababeka menambah portofolio Inprase Group. Sebelumnya perusahaan tersebut sudah memiliki gudang di Cilegon, Tangerang, Jakarta, Cikampek, Padalarang, Samarinda dan Medan.

Inprase Group juga memacu bisnis LPG. Tahun lalu, mereka mengakuisisi perusahaan distribusi dan transportasi LPG non-subsidi, yakni PT Jono Gas Pejagalan. "Untuk Jono Gas kontribusi sekitar 10% dan kami lihat tren perdagangan LPG tumbuh cukup tinggi," tutur Karya.

Untuk memuluskan agenda bisnis tahun ini, Inprase Group menyediakan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 miliar-Rp 20 miliar. Duit tersebut akan mereka gunakan untuk membeli 5 unit truk-10 unit truk baru.

Sumber capex tahun ini terdiri dari 40% dana internal dan 60% dari pinjaman. Jakarta. Kalau mengintip catatan tahun lalu, kas dan setara kas Inprase Group hanya tercatat Rp 1,94 miliar.

Ganti komisaris dan direktur

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) INPS kemarin, menyetujui perubahan susunan direksi dan komisaris. Pemegang saham menerima pengunduran diri Hadi Avilla Tamzil dari jabatan direktur independen dan mengangkat Adreanus Tatang sebagai direktur keuangan.

Adapun Lies Yuliana Winata yang semula menjabat sebagai direktur keuangan, kini menjadi komisaris utama. Sedangkan Julius Sidharta selaku komisaris independen dan posisi direktur utama diisi oleh Eddy Purwanto Winata.

Inprase Group tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 5 April 2018 lewat skema initial public offering (IPO). Awal berdiri tahun 1950 silam, mereka menjalankan bisnis perdagangan dan angkutan bahan bakar berskala kecil. Tahun 1980, perusahaan tersebut mulai mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas milik PT Pertamina (Persero). Lantas, mulai tahun 1990, bisnisnya merambah hingga jasa logistik dan transportasi.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 12:57 WIB

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan

Jika harga ANTM ditarik hingga tiga bulan terakhir maka sudah ada penurunan sebesar 16,38%. Selain itu, ada juga ekspektasi penurunan suku bunga.

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 10:27 WIB

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun

Di periode ini, ARCI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 70,47 juta.

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:46 WIB

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%

Inflasi yang masih rendah membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia ke depan      

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:43 WIB

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal

BEI memastikan, pesanan IPO RLCO masih sesuai jadwal prospektus, yaitu 4 Desember 2025 pukul 12:00 WIB.

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:39 WIB

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas

Kinerja sejumlah emiten Grup Sinar Mas jeblok di sembilan bulan 2025. Tapi, pergerakan saham emiten lebih kinclong ketimbang kinerja keuangannya.​

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:38 WIB

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memproyeksikan pendapatan pada 2026 bakal lebih baik dari tahun ini.

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:27 WIB

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi

Langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi jadwal dan harga pelaksanaan rights issue menuai respons positif dari pelaku pasar saham.

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:19 WIB

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api

JP Morgan Sekuritas memproyeksi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 10.000 pada 2026

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:06 WIB

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Realisasi investasi melambat, bahkan realisasi FDI terkontraksi dan terendah sejak pandemi          

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:30 WIB

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun

Perluasan jumlah toko juga dilakukan untuk memperkuat posisi pihaknya sebagai pemimpin di pasar ritel perlengkapan rumah tangga di Tanah Air

INDEKS BERITA

Terpopuler