ISAT Bentangkan Cakupan Jaringan 4G Hingga 90%

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 08:11 WIB
ISAT Bentangkan Cakupan Jaringan 4G Hingga 90%
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) menargetkan, jangkauan jaringan 4G bisa mencapai 90% populasi hingga akhir tahun ini. Sejauh ini, jaringan 4G Indosat Ooredoo baru mencakup sekitar 81%.

Demi mencapai target tersebut, Direktur Utama ISAT Ahmad Abdulaziz A.A. Al-Neama mengatakan, akan mempercepat pertumbuhan dan kapabilitas jaringan 4G. Kami butuh untuk mempercepat ekspansi jaringan 4G. Ini juga untuk menyambut teknologi masa depan 5G karena jaringan tersebut butuh 4G yang sangat kuat, kata dia di Jakarta, Jumat (8/2).

Baca Juga: Kinerja Emiten Telekomunikasi Meningkat, Harga Sahamnya Masih Bisa Menguat

Peningkatan infrastruktur ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas digital atau kualitas layanan data Indosat Ooredoo. Ahmad menargetkan, semua jaringan ISAT memenuhi kualitas video grade, sehingga tidak ada buffering.

Untuk itu, sepanjang 2019, perusahaan ini menargetkan pembangunan sekitar 18.000 BTS 4G baru yang tersebar di 4.200 sites telekomunikasi, baik di Jawa maupun luar Jawa. Dengan begitu, ISAT berharap dapat memiliki sebanyak 35.050 BTS 4G hingga akhir tahun ini. Tahun lalu, ISAT memiliki 17.050 BTS 4G di 376 kota dengan cakupan lebih dari 80% populasi masyarakat Indonesia.

Namun, Indosat belum mau menyebutkan realisasi pembangunan BTS 4G hingga saat ini. Akan tetapi, Director & Chief Operating Officer ISAT Vikram Sinha mengatakan, pembangunan BTS 4G sepanjang tahun ini masih berjalan sesuai rencana. Pada kuartal I-2019 dan kuartal II-2019, kami mencatatkan pertumbuhan yang signfikan dari jumlah BTS 4G, ucap dia.

Per Maret 2019, ISAT telah memiliki 22.015 BTS 4G yang tersebar di 422 kota. Jumlah tersebut meningkat 144% secara tahunan dari periode sama 2017 yang sebanyak 9.019 unit BTS 4G.

Baca Juga: Emiten telekomunikasi kompak bukukan perbaikan kinerja di semester I 2019

Per kuartal I-2019, ISAT juga masih memiliki aset BTS 3G sebanyak 38.447 unit. Jumlah ini meningkat 23,77% secara year on year (yoy) dari 31.062 unit. Di sisi lain, BTS 2G ISAT berkurang 13,4%menjadi 21.044 unit.

Untuk pengembangan jaringan dan pembangunan BTS, ISAT mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 triliun. Mayoritas dana tersebut, yakni sebesar 88% akan digunakan untuk mengembangkan jaringan 4G.

Sampai Maret lalu, ISAT sudah menyerap 22% capex atau sebesar Rp 2,2 triliun. Angka ini naik 66,4% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Capex tersebut digunakan untuk peluncuran jaringan 4G yang intensif.

Terkait sumber pendanaan, ISAT menyatakan membuka berbagai opsi. Mulai dari penjualan menara, rights issue, dan penerbitan obligasi.

Bagikan

Berita Terbaru

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:20 WIB

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026

Kadin melihat sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada tahun 2026,

INDEKS BERITA

Terpopuler