Jumlah SID Tembus 14 Juta, BEI Genjot Investor Aktif

Senin, 07 Oktober 2024 | 06:22 WIB
Jumlah SID Tembus 14 Juta, BEI Genjot Investor Aktif
[ILUSTRASI. PT Bersama Mencapai Puncak Tbk, positif bagikan dividen tiap tahun ke investor]
Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID -BALIKPAPAN. Jumlah single investor identification (SID) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melonjak. BEI mencatat, hingga Jumat (4/10), jumlah SID sudah tembus 14 juta. Jumlah ini naik dari sebelumnya 13,6 juta. Meski terjadi kenaikan, dari sisi nilai rerata harian di pasar saham terbilang terbatas.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, jumlah SID tersebut hanya berkisar 5% dari total jumlah penduduk Indonesia. Dia berharap, ke depan, para investor tidak hanya sekadar memiliki SID, tapi juga aktif bertransaksi. 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Emiten Ritel Mengalap Rezeki Rutin Belanja Akhir Tahun, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Senin, 07 Oktober 2024 | 07:47 WIB

Emiten Ritel Mengalap Rezeki Rutin Belanja Akhir Tahun, Simak Rekomendasi Sahamnya

Daya beli konsumen diperkirakan membaik dan mendorong pendapatan emiten saham sektor ritel

Bahan Baku Smelter Kurang, Pemerintah Harus Hitung Kesanggupan Pasokan Bijih ke Depan
| Senin, 07 Oktober 2024 | 07:42 WIB

Bahan Baku Smelter Kurang, Pemerintah Harus Hitung Kesanggupan Pasokan Bijih ke Depan

AP3I menyebut kurangnya pasokan bijih nikel ke smelter sudah terjadi sejak medio 2023 dan kini semakin parah. 

Konflik Timur Tengah Menyulut Saham Migas
| Senin, 07 Oktober 2024 | 07:23 WIB

Konflik Timur Tengah Menyulut Saham Migas

Harga minyak berpotensi naik dalam jangka pendek dan mengerek saham migas

Indonesia Investment Authority (INA) Fokus Membidik  Empat Sektor Investasi
| Senin, 07 Oktober 2024 | 07:15 WIB

Indonesia Investment Authority (INA) Fokus Membidik Empat Sektor Investasi

Pendapatan dan laba INA di tahun 2023 melonjak dan ditargetkan berlanjut tahun ini.

Proyek Smelter Bauksit Masih Banyak Mangkrak
| Senin, 07 Oktober 2024 | 07:10 WIB

Proyek Smelter Bauksit Masih Banyak Mangkrak

Hingga saat ini belum ada investor yang tertarik membiayai proyek smelter bauksit.

Profesi Petani Semakin Tidak Diminati Kaum Muda
| Senin, 07 Oktober 2024 | 07:10 WIB

Profesi Petani Semakin Tidak Diminati Kaum Muda

Data BPS menunjukkan jumlah petani dari generasi muda semakin mengecil.

Status Ibu Kota Nusantara di Tangan Prabowo
| Senin, 07 Oktober 2024 | 07:05 WIB

Status Ibu Kota Nusantara di Tangan Prabowo

Presiden Joko Widodo pastikan tidak meneken beleid pemindahan ibu kota ke Nusantara. 

Jokowi Meminta Deflasi Beruntun Dicermati
| Senin, 07 Oktober 2024 | 07:00 WIB

Jokowi Meminta Deflasi Beruntun Dicermati

Presiden Joko Widodo ingin perekonomian dijaga agar tetap stabil.

Dana Asing Masih Masuk Pasar Keuangan Domestik di Awal Oktober
| Senin, 07 Oktober 2024 | 07:00 WIB

Dana Asing Masih Masuk Pasar Keuangan Domestik di Awal Oktober

Bank Indonesia mencatat ada aliran dana masuk Rp 570 miliar ke pasar keuangan lokal pada minggu pertama Oktober. 

Ekonomi AS Masih Menguat, Rupiah Hari Ini Diproyeksi Bisa Melemah
| Senin, 07 Oktober 2024 | 06:37 WIB

Ekonomi AS Masih Menguat, Rupiah Hari Ini Diproyeksi Bisa Melemah

Mata uang garuda masih dipengaruhi solidnya data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dan eskalasi konflik Timur Tengah.

INDEKS BERITA

Terpopuler