Ketegangan Dagang AS-China Mengendur, Kurs Rupiah Hari Ini Menguat Ke Rp 14.155

Kamis, 17 Oktober 2019 | 22:49 WIB
Ketegangan Dagang AS-China Mengendur, Kurs Rupiah Hari Ini Menguat Ke Rp 14.155
[ILUSTRASI. Karyawan penukaran mata uang asing menunjukan dolar Amerika Serikat di Masayu Agung, Jakarta, Rabu (05/09).]
Reporter: Adrianus Octaviano, Yasmine Maghfira | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah dua hari berturut-turut melemah, kurs rupiah hari ini menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sentimen yang minim membantu penguatan mata uang garuda.

Mengutip Bloomberg, rupiah berada di level Rp 14.155 per dolar AS, menguat 0,12%. Kurs tengah BI juga mengalami kenaikan 0,11% sehingga menempatkan rupiah di posisi Rp 14.172.

Menurut Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong, penguatan rupiah hari ini merupakan dampak dari indeks dolar yang melemah. “Hari ini indeks dolar terkoreksi, juga memengaruhi secara global,” ujar Lukman.

Baca Juga: Setelah Dua Hari Berturut-turut Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Menguat

Selain itu, Lukman menyampaikan, vitamin penguatan rupiah datang dari ketegangan dagang antara AS dan China yang sedikit mereda. Selama ini, perang dagang menjadi sentimen utama penggerak rupiah.

Oleh karena itu, ketika sentimen ini mereda, Lukman mengatakan, berdampak pada mata uang garuda untuk rebound. Sentimen yang minim tersebut memiliki dampak positif bagi rupiah.

Lukman menilai, data-data yang bakal keluar ke depan juga masih akan minim. Alhasil, “Peluang rupiah bergerak turun atau menguat masih ada seiring data yang minim,” kata dia.

Oleh karena itu, Lukman memperkirakan, mata uang garuda akan bergerak menguat tipis pada esok hari. Ia menebak rentangnya akan berada di kisaran Rp 14.100-Rp 14.175 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah menguat ke Rp 14.155 per dolar hari ini, bagaimana besok?

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, kesepakatan Brexit yang akhirnya terjadi antara Uni Eropa dan Inggris juga bakal menyokong rupiah besok. Hari ini, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengumumkan, Uni Eropa dan Inggris telah membuat kesepakatan terkait Brexit.

Artinya, soft Brexit bisa terjadi saat deadline pada 31 Oktober mendatang. "Kesepakatan Brexit yang cukup positif mendorong penguatan poundsterling dan euro," kata Josua.

Tapi, jika data tingkat pengangguran AS turun, penguatan rupiah cenderung terbatas. Belum lagi permintaan the greenback di dalam negeri mulai meningkat lantaran beberapa perusahaan memberikan dividen bulan ini.

Bagikan

Berita Terbaru

ESG XLSmart (EXCL): Memadukan Strategi biar Jadi Paling Dicintai
| Senin, 09 Juni 2025 | 11:05 WIB

ESG XLSmart (EXCL): Memadukan Strategi biar Jadi Paling Dicintai

Usaha baru hasil merger XL Axiata dan Smartfren efektif berjalan pada tahun ini. Manajemen berjanji lebih ambisius untuk menerapkan ESG.

Gelombang PKPU Anak Usaha BUMN Karya Masih Berlanjut, Kali Ini Menerpa Anak WSKT
| Senin, 09 Juni 2025 | 10:54 WIB

Gelombang PKPU Anak Usaha BUMN Karya Masih Berlanjut, Kali Ini Menerpa Anak WSKT

Sebelumnya gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) juga diajukan terhadap anak usaha PTPP dan WIKA.

Proyeksi IHSG Usai Idul Adha, Minim Sentimen Domestik dan Waspadai Profit Taking
| Senin, 09 Juni 2025 | 09:56 WIB

Proyeksi IHSG Usai Idul Adha, Minim Sentimen Domestik dan Waspadai Profit Taking

Selama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak menembus ke bawah 7.000, outlook mingguan masih netral ke positif.

Emiten Kelapa Sawit Sinarmas (SMAR) Akan Jual Bio CNG dari Limbah Gas Metana
| Senin, 09 Juni 2025 | 09:23 WIB

Emiten Kelapa Sawit Sinarmas (SMAR) Akan Jual Bio CNG dari Limbah Gas Metana

DSNG menjadi salah satu pesaing PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) di bisnis bio CNG.

Di Tengah Kabar Spin Off, BRIS Jadi Laggard IHSG dengan Penurunan Harga Terdalam
| Senin, 09 Juni 2025 | 08:58 WIB

Di Tengah Kabar Spin Off, BRIS Jadi Laggard IHSG dengan Penurunan Harga Terdalam

Masuknya Danantara berpotensi membuat free float BRIS lebih tinggi, sehingga di atas kertas akan berefek positif pada perdagangan saham BRIS.​

Menolak Kenaikan Pajak Rumah Tapak
| Senin, 09 Juni 2025 | 08:56 WIB

Menolak Kenaikan Pajak Rumah Tapak

Kebijakan pajak dinilai perlu diisusun secara adil, transparan, dan bebas dari pengaruh kepentingan bisnis maupun jabatan ganda pejabat negara

Harga Minyak Membuka Ruang Fiskal Pemerintah
| Senin, 09 Juni 2025 | 08:47 WIB

Harga Minyak Membuka Ruang Fiskal Pemerintah

Pada bulan April 2025, Indonesia Crude Price (ICP) ditetapkan US$ 65,29 per barel di bawah asumsi US$ 82 per barel

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Beranjak (9 Juni 2025)
| Senin, 09 Juni 2025 | 08:45 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Beranjak (9 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Redam Pesimisme, Pengelola Bursa dan Emiten Berdialog dengan Pengelola Dana Asing
| Senin, 09 Juni 2025 | 08:11 WIB

Redam Pesimisme, Pengelola Bursa dan Emiten Berdialog dengan Pengelola Dana Asing

Menghadapi aksi jual para investor asing, baik pengelola bursa juga emiten tak berpangku tangan. Mereka bergerak aktif berdialog dengan hedgefund.

Sektor Otomotif Masih Belum Bisa Ngebut, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Senin, 09 Juni 2025 | 08:03 WIB

Sektor Otomotif Masih Belum Bisa Ngebut, Simak Rekomendasi Sahamnya

Kondisi makroekonomi domestik dan global yang belum stabil menjadi pemberat utama pertumbuhan sektor otomotif.

INDEKS BERITA

Terpopuler