Konflik Mereda, Kurs Rupiah Pekan Depan Masih akan Menguat

Sabtu, 14 Desember 2019 | 10:41 WIB
Konflik Mereda, Kurs Rupiah Pekan Depan Masih akan Menguat
[ILUSTRASI. Teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Bank Mandiri KCP Jakarta DPR, Senin (7/1/2019). Kurs Rupiah terhadap Dolar AS pekan depan diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama.]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China menjadi sentimen utama yang menggerakkan kurs rupiah dalam sepekan ini.

Di awal pekan, kurs rupiah cenderung melemah karena tertekan sentimen negatif dari tidak adanya kejelasan keputusan mengenai penyelesaian perang dagang AS dan China.

Namun, di akhir pekan, kurs rupiah berbalik menguat karena mendapat sentimen positif dari langkah AS memberi sinyal akan menyetujui kesepakatan dagang fase satu dengan China. Jumat (13/12), kurs spot rupiah ditutup menguat 0,30% ke Rp 13.990 per dollar AS. Bila dihitung selama sepekan, kurs rupiah menguat 0,34%.

Baca Juga: Begini Proyeksi Harga Saham Bank Permata (BNLI) Usai Diakuisisi Bangkok Bank premium

Sementara, kurs tengah rupiah Bank Indonesia menguat 0,42% ke Rp 13.982 per dollar AS akhir pekan lalu. Dalam sepekan, kurs rupiah BI menguat sebesar 0,39%

Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, penguatan rupiah terpengaruh negosiasi AS dan China yang mulai membuahkan hasil positif. Kabar terbaru, Presiden AS Donald Trump akan menandatangani perjanjian dagang fase pertama dengan China.

Dengan begitu rencana AS memberlakukan tarif impor baru terhadap produk asal China yang nilainya mencapai US$ 160 miliar berpotensi tidak terjadi. Sebelumnya, AS berencana memberlakukan kenaikan itu pada 15 Desember.

Selain itu, kejelasan juga menawarnai perkembangan Brexit setelah partai Konservatif berhasil menguasai mayoritas parlemen Inggris. Asal tahu saja, dengan menangnya partai Konservatif, maka Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bisa melanjutkan masa jabatannya dan memperjuangkan Inggris keluar dari Uni Eropa.

Baca Juga: Pekan Depan, IHSG Masih Berpotensi Bergerak di Zona Hijau

"Mulai redanya konflik geopolitik turut meredakan kekhawatiran pelaku pasar dan membuat rupiah terapresiasi, karena investor kembali memburu aset berisiko," kata Deddy.

Deddy memperkirakan penguatan nilai tukar rupiah saat ini bisa terus berlanjut hingga pekan depan. Namun, dengan syarat data neraca perdagangan Indonesia dirilis positif.

Selain itu, pekan depan Bank Indonesia akan menghelat Rapat Dewan Gubernur. Deddy memperkirakan BI masih akan mempertahankan tingkat suku bunga mengikuti langkah The Fed yang tidak mengubah tingkat suku bunga acuannya.

Baca Juga: OJK Siapkan Aturan Produk Investasi Baru premium

Alhasil, Deddy memperkirakan penguatan rupiah bisa terus terjaga di pekan depan. Rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.960-Rp 13.990 per dollar AS.

Namun, Ahmad Mikail Zaini, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, memperkirakan BI berpotensi menurunkan suku bunga satu kali lagi tahun ini karena kesempatan menurunkan suku bunga tahun depan semakin sempit. "Inflasi Indonesia masih rendah, current account deficit membaik jadi BI bisa menurunkan suku bunga agar ekonomi tumbuh," kata Mikail. 

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement
| Rabu, 19 November 2025 | 11:07 WIB

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement

Dana dari hasil private placement  akan digunakan PT Mitra Investindo Tbk (MITI) untuk pengembangan usaha perseroan ini dan grup usaha.

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut
| Rabu, 19 November 2025 | 11:02 WIB

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut

Di entitas baru tersebut,  PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menggenggam kepemilikan saham sebesar 99,99% atau senilai Rp 57,75 miliar.

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA
| Rabu, 19 November 2025 | 09:59 WIB

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA

DSSA makin terlihat oleh manajer investasi global usai masuk ke MSCI Global Standard Index dan FTSE Global Equity Series.

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi
| Rabu, 19 November 2025 | 09:37 WIB

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi

Selain karena faktor valuasi yang dinilai masih murah, saham ASII jadi incaran asing karena fundamental yang solid.

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish
| Rabu, 19 November 2025 | 08:32 WIB

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish

Penguatan harga saham AKRA didukung kinerja keuangan yang solid dan pengembangan Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE).

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis
| Rabu, 19 November 2025 | 08:10 WIB

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis

Meskipun laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun, pertumbuhan segmen regasifikasi dan LNG jadi penopang.

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak
| Rabu, 19 November 2025 | 07:45 WIB

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak

Segmen bisnis rumah tapak milik GPRA tercatat menyumbang sekitar 80% terhadap total penjualan perseroan.

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun
| Rabu, 19 November 2025 | 07:30 WIB

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun

Manajemen ERAA melihat, secara historis momentum Nataru menjadi salah satu periode penting bagi industri ritel.

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce
| Rabu, 19 November 2025 | 07:20 WIB

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce

Produk-produk lokal tengah menghadapi tantangan banjir produk impor berkualitas baik, namun berharga murah.

Ekspor Mobil Indonesia Terus Tancap Gas
| Rabu, 19 November 2025 | 07:00 WIB

Ekspor Mobil Indonesia Terus Tancap Gas

Gaikindo mencatat sejumlah merek yang punya kontribusi terbesar terhadap capaian ekspor mobil CBU sepanjang tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler