Koperasi Pegawai Kementerian Keuangan Gagal Bayar Bunga MTN

Kamis, 07 Maret 2019 | 16:36 WIB
Koperasi Pegawai Kementerian Keuangan Gagal Bayar Bunga MTN
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koperasi Pegawai Kementerian Keuangan Arta Sarana Jahtera gagal memenuhi kewajibannya dengan tepat waktu terkait pembayaran bunga medium term notes (MTN).

Berdasarkan restrukturisasi alias perubahan struktur MTN Koperasi Arta Sarana Jahtera (KASJ) I Tahun 2016, Koperasi Arta Sarana semestinya membayar bunga MTN pada 7 Maret 2019 senilai Rp 2,14 miliar.

Lantaran tanggal 7 Maret 2019 merupakan hari libur, maka pembayara bunga MTN dijadwalkan pada 8 Maret 2019.

Namun, berdasarkan informasi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pembayaran bunga kepada pemegang MTN yang seharusnya dilaksanakan pada 8 Maret 2019 ditunda.

Alasannya, dana bunga MTN KASJ I Tahun 2016 belum efektif di rekening KSEI sesuai waktu yang telah ditentukan.

Ini kali kedua Koperasi Arta Sarana Jahtera gagal melaksanakan kewajiban pembayaran terkait MTN KASJ I Tahun 2016.

Pada 7 Desember 2018 lalu, Koperasi Arta Sarana seharusnya membayar pelunasan pokok MTN KASJ I 2016 senilai Rp 66 miliar.

Namun, hingga waktu yang telah ditentukan, dana pelunasan pokok MTN KASJ I Tahun 2016 belum juga tersedia di rekening KSEI. Dengan begitu, Koperasi Arta Sarana telah gagal membayar pelunasan pokok MTN secara tepat waktu.

Karena itulah, Koperasi Arta Sarana lantas menggelar Rapat Umum Pemegang MTN (RUPMTN) pada 30 Januari 2019 di Menara Bank Mega.

Ada dua agenda dalam RUPMTN itu. Pertama, penjelasan Koperasi Arta Sarana mengenai penundaan pelaksanaan pembayaran pelunasan pokok MTN KASJ I Tahun 2016. Kedua, persetujuan atas restruktuisasi MTN KASJ I Tahun 2016.

Hasilnya, RUPMTN menyetujui usulan restrukturisasi. Berdasarkan persetujuan RUPMTN itu, struktur MTN KASJ I Tahun 2016 diubah.

Semula, MTN dengan jumlah pokok Rp 66 miliar itu jatuh tempo pada 7 Desember 2018. Tingkat bunga MTN sebesar 11,77% yang dibayarkan secara tahunan.

Berdasarkan perubahan struktur MTN KASJ I Tahun 2016, jatuh tempo MTN berubah menjadi 7 Juli 2019. Tingkat bunga MTN naik menjadi 12,95% yang dibayarkan setiap tiga bulan sekali.

Berdasarkan perubahan struktur itu pula, pembayaran bunga MTN pertama dijadwalkan pada 7 Maret 2017 dengan nominal sebesar Rp 2,14 miliar.

Pembayaran bunga kedua dijadwalkan pada 7 Juni 2019 dengan nominal Rp 2,14 miliar. Sementara pembayaran bunga terakhir pada 7 Juli 2019 dengan nominal Rp 712,75 juta.

Koperasi Arta Sarana menerbitkan MTN KASJ I Tahun 2016 pada 7 Desember 2016 lalu. Seperti telah diberitakan sebelumnya, dana hasil penerbitan MTN sebesar Rp 66 miliar itu ditujukan untuk membangun perumahan komersial sebanyak 274 unit di Depok dan Bojonggede.

Namun, dalam perjalanannya, pembangunan perumahan bagi aparatur sipil negara yang sekaligus menjadi anggota koperasi itu tidak berjalan mulus. Koperasi Arta Sarana membutuhkan waktu penyelesaian yang tidak singkat.

Berdiri pada 2 September 1989, Koperasi Arta Sarana pada awalnya bergerak di usaha pelayanan jasa keuangan. Kemudian, setelah berbadan hukum koperasi sejak Januari 1992, Koperasi Arta Sarana mulai memperluas bidang usaha menjadi koperasi serba usaha.

Koperasi yang berkantor di Gedung Sumitro Djojohadikusumo ini beranggotakan pegawai Kementerian Keuangan yang berdinas di berbagai unit kerja di kantor pusat.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

PTPP Kembali Digugat PKPU, Kali Ini Oleh Dua Perusahaan Konstruksi di Tangerang
| Jumat, 05 September 2025 | 09:20 WIB

PTPP Kembali Digugat PKPU, Kali Ini Oleh Dua Perusahaan Konstruksi di Tangerang

Kas dan setara kas PTPP turun hingga 41% YoY dari Rp 4,32 triliun di semester I-2024 menjadi Rp 2,54 triliun di semester I-2025.

CEO BRI Ventures Jadi Tersangka, Terseret Kasus Dugaan Korupsi Investasi TaniHub
| Jumat, 05 September 2025 | 09:02 WIB

CEO BRI Ventures Jadi Tersangka, Terseret Kasus Dugaan Korupsi Investasi TaniHub

Penyidik Kejaksaan Agung telah menyita beberapa bukti elektronik berupa handphone dan menyita empat bidang tanah di Jabodetabek dan Bandung.

Volatilitas Saham TAYS Tak Didukung Sentimen Fundamental, Investor Kudu Hati-Hati
| Jumat, 05 September 2025 | 08:33 WIB

Volatilitas Saham TAYS Tak Didukung Sentimen Fundamental, Investor Kudu Hati-Hati

Saham TAYS mulai bergerak naik sejak 12 Agustus 2025 ketika harganya mulai beranjak dari gocap ke Rp 52.

BNBR Bakal Jadi 100% Pengendali Cimanggis Cibitung Tollways, Pendapatan Naik 25%
| Jumat, 05 September 2025 | 08:16 WIB

BNBR Bakal Jadi 100% Pengendali Cimanggis Cibitung Tollways, Pendapatan Naik 25%

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan membiayai akuisisi 90% saham PT Cimanggis Cibitung Tollways lewat utang.

Pamor KPR Syariah Tak Redup Meski Bunga Acuan Menguncup
| Jumat, 05 September 2025 | 04:45 WIB

Pamor KPR Syariah Tak Redup Meski Bunga Acuan Menguncup

kebijakan bank konvensional yang masih enggan menurunkan bunga kreditnya membuat bisnis KPRsyariah belum kehilangan pamor.

Aset Dapen Masih Bisa Mengembang Meski Kondisi Menantang
| Jumat, 05 September 2025 | 04:15 WIB

Aset Dapen Masih Bisa Mengembang Meski Kondisi Menantang

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, industri dapen sukarela mengelola aset Rp 392,56 triliun per Juli 2025, alias meningkat 4,66%.

Likuiditas Kuat, Potensi Saham BBNI Masih Cukup Baik
| Jumat, 05 September 2025 | 04:00 WIB

Likuiditas Kuat, Potensi Saham BBNI Masih Cukup Baik

Target NIM PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang semula dipasang 4,0%–4,2%, diturunkan menjadi 3,8%.

Kinerja Semester II SMBR Bakal Terkerek Kenaikan Permintaan di Pasar Sumatra
| Kamis, 04 September 2025 | 17:13 WIB

Kinerja Semester II SMBR Bakal Terkerek Kenaikan Permintaan di Pasar Sumatra

Untuk menjaga momentum, strategi utama yang ditempuh SMBR adalah melakukan efisiensi biaya melalui konsolidasi logistik bersama SIG​.

Berupaya Perbaiki Kinerja, Begini Rekomendasi Saham Krakatau Steel (KRAS)
| Kamis, 04 September 2025 | 12:00 WIB

Berupaya Perbaiki Kinerja, Begini Rekomendasi Saham Krakatau Steel (KRAS)

Dengan utilisasi yang lebih tinggi, efisiensi produksi diproyeksikan meningkat signifikan, sehingga mendorong kenaikan penjualan.

Cadangan Devisa Bank Sentral Dunia Berbentuk Emas Cetak Rekor, Melampaui US Treasury
| Kamis, 04 September 2025 | 10:03 WIB

Cadangan Devisa Bank Sentral Dunia Berbentuk Emas Cetak Rekor, Melampaui US Treasury

Hingga beberapa bulan mendatang, hampir seluruh bank sentral di dunia menyebut akan menambah cadangan emasnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler