Lamborghini Mempertahankan Mobil dengan Mesin Bakar hingga 2030

Sabtu, 12 Februari 2022 | 17:36 WIB
Lamborghini Mempertahankan Mobil dengan Mesin Bakar hingga 2030
[ILUSTRASI. Edisi khusus Lamborghini Aventador SVJ Xago dirilis dengan jumlah terbatas]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Supercar Lamborghini berniat mempertahankan produknya yang menggunakan mesin berbahan bakar fosil hingga akhir dekade ini, demikian pernyataan Kepala Eksekutif dari merek unit tersebut Stephan Winkelmann ke surat kabar mingguan Jerman.

“Setelah hibridisasi, kami akan menunggu untuk melihat apakah mungkin untuk menawarkan kendaraan dengan mesin pembakaran internal setelah tahun 2030,” tutur Winkelmann seperti dikutip Welt am Sonntag.

"Satu kemungkinan adalah menjaga kendaraan bermesin pembakaran tetap hidup melalui bahan bakar sintetis,” imbuh dia.

Baca Juga: Pasar Cemas Rusia Akan Serbu Ukraina, Minyak Sentuh Rekor Tertinggi dalam Tujuh Tahun  

Winkelmann bulan lalu mengatakan Lamborghini berencana untuk meluncurkan mobil pertamanya yang menggunakan mesin yang memanfaatkan listrik secara penuh pada akhir dekade ini.

Rencana itu menggarisbawahi pendekatan unit bisnis dari Vokswagen tersebut yang lebih hati-hati, setelah tahun lalu menyatakan bahwa model pertama dari mobil listrik mereka akan dirilis pada paruh kedua dekade ini.

Lamborghini, serta rival utama Ferrari, Aston Martin Lagonda dan McLaren, sedang bergulat dengan cara mengubah jangkauan mereka ke daya baterai tanpa kehilangan kinerja tinggi yang mendukung harga premium mereka.

Bagikan

Berita Terbaru

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN
| Jumat, 22 November 2024 | 07:30 WIB

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN

Sampai saat ini, Presiden Prabowo Subianto belum juga menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) soal pemindahan ibu kota.

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu
| Jumat, 22 November 2024 | 07:20 WIB

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu

Minat masyarakat untuk membeli sepeda tampak menyusut paska pandemi dan diperparah dengan pelemahan daya beli masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler