Mendag Siapkan Serangan Balasan atas Pengenaan Bea Masuk Boleh Uni Eropa
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita telah menyiapkan serangan balasan bagi rencana pengenaan Bea Masuk Anti Subsidi (BMAS) biodiesel oleh Uni Eropa (UE).
Menurut Enggar, Indonesia akan melakukan hal yang sama bila Uni Eropa tetap menerapkan bea masuk anti subsidi. Rencananya, Indonesia akan mengenakan bea masuk anti subsidi bagi produk susu dari Uni Eropa.
"Uni Eropa kenakan tarif (bea masuk) 8%-18%, ya kita juga bisa kenakan tarif 20%-25%," ujar Enggar usai rapat di Kantor Presiden, Senin (12/8).
Baca Juga: Balas Uni Eropa, Mendag usul tarif impor untuk susu dari Eropa
Namun kebijakan tersebut baru akan dikeluarkan bila Uni Eropa resmi menerapkan bea masuk anti subsidi.
Saat ini Enggar bilang pemerintah masih sekadar menghimbau agar importir produk susu dari UE agar mengalihkan impor ke negara lain.
Sebelumnya Enggar juga bilang beberapa produk impor dari UE telah dialihkan. Salah satunya adalah produk minuman beralkohol.
"Sekarang minuman beralkohol yang dari Uni Eropa enggak ada yang ajukan," terang Enggar.
Baca Juga: Balas diskriminasi biodiesel, RI siapkan bea antisubsidi produk susu dari Uni Eropa
Sebelumnya UE berencana mengenakan BMAS bagi biodiesel Indonesia sebesar 8% hingga 18%. Terdapat sembilan tuntutan yang dituduhkan oleh UE sebagai subsidi.
Beberapa tuntutannya adalah dugaan subsidi yang diberikan melalui bank ekspor impor (exim) dan PT Asuransi Ekspor Indonesia (Asei/Persero). Sebagai badan usaha milik pemerintah, fasilitas yang diberikan oleh bank dianggap sebagai subsidi.
Hal serupa juga terjadi pada hasil produksi minyak sawit PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Sebagai perusahaan pelat merah, PTPN dituduh menjual minyak sawit lebih murah ke produsen biodiesel sehingga menurunkan biaya produksi.