KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mengakuisisi tiga perusahaan dua tahun lalu, tahun ini PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) siap menggeber ekspansi. Capitalinc yang menginduk pada PT Samuel Internasional tersebut ingin memperkuat bisnis hilir minyak dan gas (migas).
Sekadar kilas balik, pada Maret 2017 Capitalinc mengakuisisi masing-masing 99,99% saham PT Indo LNG Prima dan PT Indo Kilang Prima. Tiga bulan kemudian atau Juni 2017, mereka mengambil alih 99,00% saham PT Indogas Kriya Dwiguna.
Melalui Indo LNG, Capitalinc berencana membangun dua kilang liquefied natural gas (LNG) di Sumenep, Jawa Timur dan Riau. Perusahaan tersebut memerlukan biaya sekitar US$ 150 juta. Sumber pendanaannya dari mitra kerjasama yang hingga kini masih mereka diskusikan.
Sambil memilah mitra kongsi, Capitalinc menyelesaikan syarat teknis. Untuk proyek kilang LNG Sumenep, mereka sudah melakukan analisis dampak lingkungan (amdal) dan studi lingkungan hidup. Termasuk juga mencari sumber pasokan gas. Pilihan perusahaan tersebut jatuh kepada blok migas Kangean PSC di Jawa Timur.
Adapun proyek kilang LNG Riau masih dalam tahap survei pembebasan tanah dan pengadaan kantor. Nanti, sumber pasokan gasnya berasal dari blok migas Bentu PSC di Riau.
Kilang LNG Sumenep dan kilang LNG Riau memiliki kapasitas masing-masing sebesar 20 million standard cubic feet per day (mmscfd). Target memulai pembangunan pada kuartal I 2019.
Kalau proses pembangunan berjalan lancar, kedua proyek kilang LNG bakal beroperasi mulai tahun 2020. Target pasarnya seperti PLN dan pelaku industri. "Kami harus membicarakan legalitas dengan penjual gas dan juga pembelinya," ujar Sugeng Purnomo, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Capitalinc Investment Tbk dalam paparan publik di Jakarta, Selasa (12/2).
Proyeksi kontribusi
Rencana ekspansi Capitalinc melalui Indo Kilang juga sudah tersusun. Kebetulan anak usaha tersebut sudah memiliki izin untuk membangun kilang minyak.
Manajemen Capitalinc berencana membangun dua kilang minyak mini atawa mini refinery senilai US$ 50 juta-US$ 100 juta. Target pembangunan mulai akhir 2019 sedangkan target penyelesaiannya pada tahun 2021.
Kedua kilang minyak mempunyai kapasitas masing-masing sebesar 2x3.000 barrel oil per day (bopd). Nanti, sumber minyak mentahnya berasal dari Tonga PSC dan Malacca Strait PSC. Meski proyek belum rampung, sudah terpikir dalam benak Capitalinc untuk meningkatkan kapasitas proyek tersebut menjadi 2x6.000 bopd di masa yang akan datang.
Saat proyek kilang LNG dan kilang minyak mini beroperasi, Capitalinc memperkirakan bakal ada kontribusi pendapatan US$ 250 juta dan laba US$ 29 juta. Perinciannya, kilang LNG menyumbang pendapatan US$ 200 juta dan untung US$ 20 juta. Sementara kilang minyak mini kemungkinan mendatangkan pendapatan sekitar US$ 50 juta dan cuan US$ 9 juta.
Sementara tahun ini, Capitalinc mengincar pendapatan Rp 700 miliar dari penjualan gas saja. Perusahaan tersebut berharap bisa menjual gas sebanyak 40 mmscfd ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sejalan dengan target tahun 2019, Capitalinc siap merangkul pelanggan baru. "Sejauh ini sumber gas kami ada dari Kangean sebesar 20 mmscfd dan dari Lapindo Brantas sebesar 1,5 mmscfd," terang Vicka Dessy, Vice President Operation PT Indogas Kriya Dwiguna, dalam kesempatan yang sama.