Pasar Terpecah Soal Kesepakatan Dagang, Harga Emas Hari Ini Cuma Naik Tipis

Jumat, 29 November 2019 | 17:16 WIB
Pasar Terpecah Soal Kesepakatan Dagang, Harga Emas Hari Ini Cuma Naik Tipis
[ILUSTRASI. Seorang karyawan menyusun emas batangan di Fasilitas Pengolahan Emas dan Perak Oegussa di Wina, Austria, 15 Desember 2017.]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Pergerakan harga emas hari ini berubah, lantaran investor menahan diri untuk tidak bertaruh besar di tengah keraguan, apakah Amerika Serikat (AS) dan China bisa menyegel kesepakatan perdagangan.

Kenaikan harga emas hari ini mengempis. Mengacu Bloomberg pukul 17.01 WIB, harga emas spot naik tipis 0,06% menjadi US$ 1.458,47 per ons troi, setelah turun 0,2% sepanjang minggu ini. Harga emas berjangka AS naik 0,11% jadi US$ 1.462.

Tapi, harga emas masih berada di jalur penurunan bulanan terbesar dalam tiga tahun terakhir, menyusul pernyataan optimistis AS dan China pada awal bulan ini meningkatkan harapan kesepakatan sementara.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini tetap di Rp 744.000

"Pasar (emas) jelas terbagi karena sebelumnya kebanyakan orang berpikir kesepakatan perdagangan akan terjadi, dan sekarang mereka tidak yakin sisi mana yang akan dituju, dan itu tercermin dalam harga emas," kata Brian Lan dari GoldSilver Central kepada Reuters.

Dolar menutup pekan ini dengan penguatan tertinggi terhadap yen sejak Mei lalu. Sementara bursa saham global terhenti sedikit dari puncak tertinggi sepanjang masa, karena beberapa keraguan atas kesepakatan dagang sementara AS-China.

Presiden AS Donald Trump pada Rabu (27/11) menandatangani rancangan undang-undang (RUU) yang mendukung para pemrotes di Hong Kong. Langkah ini mendorong China untuk memperingatkan AS akan langkah-langkah balasan yang tegas dari Beijing.

"Penandatanganan RUU itu merupakan langkah provokatif tetapi simbolis," kata Michael McCarthy, Chief Market Strategist CMC Markets. "Tanggapan China juga sebagian besar merupakan pembalasan simbolis, ini tidak berdampak pada negosiasi perdagangan," ujarnya.

Baca Juga: Harga emas menuju penurunan bulanan terbesar dalam tiga tahun terakhir

Untuk bulan ini, harga emas turun hampir 4%, terbesar sejak November 2016. Penyebabnya, optimisme sebelumnya tentang kesepakatan dagang antara Beijing dan Washington mengurangi permintaan logam safe-haven.

Namun, harga emas, produk yang dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian ekonomi atau politik, sudah naik lebih dari 13% sepanjang tahun ini, terutama karena perselisihan tarif AS-China.

"Penembusan harga emas di atas US$ 1.500 per ons troi akan ada potensi kenaikan harga tambahan. Sebaliknya, penembusan di bawah US$ 1.445 akan mengarah ke koreksi yang lebih signifikan, dan kami memperkirakan, kerugian lebih lanjut untuk harga emas," kata Fitch Solutions dalam sebuah catatan yang Reuters lansir.

Bagikan

Berita Terbaru

Kwik Kian Gie, Nasionalis Indonesia Sejak Belia Meski Tetap Menggunakan Nama Tionghoa
| Selasa, 29 Juli 2025 | 19:49 WIB

Kwik Kian Gie, Nasionalis Indonesia Sejak Belia Meski Tetap Menggunakan Nama Tionghoa

Pengalaman masa kecil di masa penjajahan Jepang menempa nasionalisme dan pilihan kebangsaan Kwik Kian Gie.

Menilik Proyek Pasir Besi di Papua Rp 19 Triliun yang Diajukan ESDM ke Danantara
| Selasa, 29 Juli 2025 | 16:36 WIB

Menilik Proyek Pasir Besi di Papua Rp 19 Triliun yang Diajukan ESDM ke Danantara

Kementerian ESDM usulkan proyek pasir besi yang berlokasi di Kabupaten Sarmi Papua mendapatkan kucuran dana dari BPI Danantara.

Geber Ekspansi Produksi, Kinerja ISSP Diprediksi Tumbuh Positif di Sepanjang 2025
| Selasa, 29 Juli 2025 | 16:32 WIB

Geber Ekspansi Produksi, Kinerja ISSP Diprediksi Tumbuh Positif di Sepanjang 2025

Sepanjang 2025 nilai penjualan ISSP)ditargetkan naik 17,6% YoY menjadi Rp 7,2 triliun dan laba bersih naik 15% YoY.

Terkuak! Nama Adrian Gunadi yang Jadi Buron, Tidak ada di Daftar Red Notice Interpol
| Selasa, 29 Juli 2025 | 13:02 WIB

Terkuak! Nama Adrian Gunadi yang Jadi Buron, Tidak ada di Daftar Red Notice Interpol

Meski berstatus buron. Adrian kini didaulat menjadi Chief Executive Officer (CEO) JTA Investree Doha Consultancy.

Profit 24,96%  Setahun, Cek Lagi Harga Emas Antam Hari Ini (29 Juli 2025)
| Selasa, 29 Juli 2025 | 09:15 WIB

Profit 24,96% Setahun, Cek Lagi Harga Emas Antam Hari Ini (29 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 29 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.906.000 per gram, harga buyback Rp 1.752.000 per gram.

Investor Asing Borong Rp 3,22 Triliun Saham BREN di Pasar Nego, Market Cap Salip BBCA
| Selasa, 29 Juli 2025 | 09:15 WIB

Investor Asing Borong Rp 3,22 Triliun Saham BREN di Pasar Nego, Market Cap Salip BBCA

Pada 21 Juli 2025 Prajogo Pangestu membeli 3 juta saham BREN dengan rata-rata harga Rp 7.944 per saham.

Antara Deal Tarif Donald Trump Sampai Fenomena Rojali dan Rohana
| Selasa, 29 Juli 2025 | 09:02 WIB

Antara Deal Tarif Donald Trump Sampai Fenomena Rojali dan Rohana

Beberapa tahun terakhir ekonomi Indonesia menghadapi gelombang PHK akibat kalahnya industri dalam negeri bersaing menghadapi barang impor. 

Harga Bahan Baku Melandai, Mayora (MYOR) Disebut Siap Tancap Gas di Paruh Kedua 2025
| Selasa, 29 Juli 2025 | 09:00 WIB

Harga Bahan Baku Melandai, Mayora (MYOR) Disebut Siap Tancap Gas di Paruh Kedua 2025

Strategi forward contract dan momentum pemulihan konsumsi masyarakat berpendapatan rendah menopang proyeksi kinerja MYOR.​

Tak Ada Angin Tiada Hujan, Saham Emiten Grup Sinarmas (SMMA) Tiba-Tiba Menggeliat
| Selasa, 29 Juli 2025 | 08:40 WIB

Tak Ada Angin Tiada Hujan, Saham Emiten Grup Sinarmas (SMMA) Tiba-Tiba Menggeliat

Prioritas SMMA di 2025 ialah sinergi berupa bundling layanan perbankan dengan asuransi, serta efisiensi bersama dalam operasional.​

Harga Saham MMLP Malah Terkoreksi Usai Astra Rilis Rencana Akuisisi, Ini Penyebabnya
| Selasa, 29 Juli 2025 | 08:03 WIB

Harga Saham MMLP Malah Terkoreksi Usai Astra Rilis Rencana Akuisisi, Ini Penyebabnya

PT Mega Manunggal Property Tbk saat ini mengelola portofolio 13 gudang di sekitar Jakarta dan Jawa Timur.

INDEKS BERITA

Terpopuler