Pejabat IMF Menilai Depresiasi Yen Sudah Mencerminkan Fundamental

Kamis, 09 Juni 2022 | 16:13 WIB
Pejabat IMF Menilai Depresiasi Yen Sudah Mencerminkan Fundamental
[ILUSTRASI. Papan informasi yang menampilkan indeks Nikkei dan nilai tukar yen di Tokyo, Jepang 28 Februari 2019. REUTERS/Issei Kato]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Depresiasi yen yang "signifikan" baru-baru ini mencerminkan faktor fundamental, termasuk ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter yang berbeda di antara Jepang dan Amerika Serikat (AS), demikian pernyataan pejabat senior Dana Moneter Internasional (IMF), Kamis.

Ranil Salgado, kepala misi IMF di Jepang, mengatakan pergerakan yen baru-baru ini terhadap dolar sangat berkorelasi dengan perbedaan suku bunga Jepang-AS.

Kenaikan harga komoditas di pasar global turut membebani yen karena Jepang yang merupakan importir komoditas utama, harus membayar lebih banyak dolar, katanya.

"Kami percaya bahwa pergerakan yen mencerminkan fundamental," kata Salgado dalam sebuah seminar online. "Kami melihat efek positif dan negatif dalam depresiasi yen."

Pelemahan yen akan membantu eksportir dan memfasilitasi pencapaian target inflasi 2% oleh Bank of Japan (BOJ) dengan mendorong harga impor, kata Salgado.

Baca Juga: Deloitte Membantah Kabar tentang Rencana Pemisahan Audit dan Jasa Konsultasi Global

Tapi depresiasi yen akan merugikan importir dan rumah tangga dengan mendorong biaya hidup, tambahnya.

Yen turun ke level terendahnya yang baru selama 20 tahun terakhir di 134,56 per dolar pada Kamis. Valuta Jepang itu terbebani oleh kenaikan suku bunga di tempat lain pada saat bank sentral Jepang mempertahankan kebijakan moneter super longgar untuk menstimulus ekonomi. 

Salgado mengatakan Jepang menghadapi beberapa risiko kenaikan inflasi, karena kenaikan harga komoditas yang berkelanjutan dan efek kenaikan pada harga impor yang disebabkan oleh jatuhnya yen.

Tetapi dengan indeks inflasi yang menghilangkan efek biaya makanan dan energi masih di bawah target BOJ, bank sentral harus mendukung ekonomi dengan kebijakan ultra-mudah, katanya.

Baca Juga: Dampak Lockdown di China, Dua Pemasok Toyota Meminta Karyawan Libur Tidak Dibayar

"Inflasi dalam jangka menengah akan tetap jauh di bawah target BOJ setelah faktor pendorong biaya hilang," kata Salgado.

"Kami menganggap tepat bagi BOJ untuk mempertahankan pelonggaran moneter sampai inflasi tercapai dengan cara yang stabil dan tahan lama."

Harga konsumen inti Jepang pada bulan April adalah 2,1% lebih tinggi dari tahun sebelumnya, melebihi target inflasi BOJ 2% untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun, sebagian besar karena kenaikan biaya bahan bakar dan makanan.

Pejabat BOJ telah berulang kali menekankan bahwa inflasi dorongan biaya seperti itu akan terbukti sementara dan tidak akan mendorong bank sentral untuk memperketat kebijakan moneter.

Bagikan

Berita Terbaru

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:50 WIB

Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena

Kelar garap sepeda motor listrik, Polytron merambah pasar mobil listrik dengan target penjualan yang aduhai.

INDEKS BERITA

Terpopuler