Pemerintah Mengevaluasi Skema Kontrak Proyek Ultra Laut Dalam Chevron

Sabtu, 12 Januari 2019 | 07:20 WIB
Pemerintah Mengevaluasi Skema Kontrak Proyek Ultra Laut Dalam Chevron
[]
Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengevaluasi skema kontrak proyek ultra laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) khusus untuk Blok Rapak dan Blok Ganal. Sampai kontrak proyek IDD berakhir pada tahun 2027-2028 nanti, kontraknya menggunakan skema bagi hasil atau cost recovery dalam bentuk production sharing contract (PSC).

Evaluasi skema kontrak itu dilakukan lantaran baru saja Chevron Asia Pacific mengajukan perpanjangan kontrak di Proyek IDD pada Blok Rapak dan Blok Ganal.

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar menyebutkan, perpanjangan kontrak kedua blok migas tersebut sampai dengan saat ini masih dievaluasi oleh pemerintah. "Kan cost recovery mereka sampai tahun 2027-2028. Setelah itu sedang diproses," kata dia, kemarin.

Selama ini, pemerintah selalu mewajibkan perpanjangan kontrak baru blok migas harus menggunakan skema bagi hasil atau gross split. Namun berbeda dengan yang satu ini, pemerintah masih harus melakukan kajian dan mengevaluasi sebelum memutuskan perpanjangan kontrak Chevron di Blok Rapak dan Blok Ganal. "Tergantung dari pemerintah. Ini sedang dievaluasi," tandasnya

Tahun lalu, Chevron secara resmi sudah merevisi biaya pengembangan atau Plan of Development (PoD) I dengan nilai US$ 6 miliar. Manager Corporate Communication Chevron, Sonitha Poernomo membenarkan, bahwa Chevron sudah mengajukan POD Revisi I dan proposal perpanjangan Kontrak Kerja Sama (KKS) Rapak dan KKS Ganal.

Namun, Sonitha tidak bersedia menyebutkan secara detail skema kontrak yang akan digunakan oleh Chevron untuk perpanjangan Blok Ganal dan Blok Rapak. "Karena alasan komersial, kami tidak dapat menyampaikan detail isi proposal kepada publik," imbuhnya ke KONTAN.

Proyek IDD dikategorikan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Adapun proyek IDD tahap pertama di Lapangan Bangka telah berproduksi sejak Agustus 2016. Saat ini, lapangan gas tersebut menghasilkan delapan kargo gas alam cair (LNG) yang dikapalkan dari Terminal LNG Bontang, Kalimantan Timur.

Chevron sebelumnya menargetkan gas bisa menyembur dari proyek IDD tahap kedua dengan pengembangan lapangan Gendalo dan Gehem pada periode 2023–2024. Mengacu data Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi itu bisa mencapai hingga 1.120 mmscfd gas dan 40.000 barel per hari (bph) minyak.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto memperkirakan, biaya pengembangan proyek IDD mencapai sekitar US$ 5 miliar. Nilai itu masih di bawah dengan pengajuan Chevron sebelumnya.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Futura Energi Global (FUTR) Mengembangkan Bisnis Panas Bumi
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 16:39 WIB

Futura Energi Global (FUTR) Mengembangkan Bisnis Panas Bumi

Transformasi ini dilakukan PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) usai diakuisisi PT Aurora Dhana Nusantara alias Ardhantara ada 9 September 2025. ​

Harga Emas Cetak Rekor Sepanjang Masa, Begini Pendapat Para Pakar
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 10:06 WIB

Harga Emas Cetak Rekor Sepanjang Masa, Begini Pendapat Para Pakar

Ray Dalio menuturkan emas merupakan diversifikasi aset yang baik, investor sebaiknya menaruh 15% portofolio di emas

Patriotisme Tanpa Prospektus
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:32 WIB

Patriotisme Tanpa Prospektus

Keterbukaan bukan sekadar soal informasi yang dibagikan, tetapi juga soal konsistensi antara niat dan pelaksanaan, satunya kata dengan perbuatan.

Uang Kripto
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:13 WIB

Uang Kripto

Inovasi harus dikawal regulasi dan kebebasan harus tetap tunduk pada stabilitas. Karena uang bukan hanya alat tukar, tapi juga cermin kepercayaan.

Usai Private Placement Rp 30,5 T Beban Utang Menciut, Kinerja GIAA bisa Terbang Lagi?
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:05 WIB

Usai Private Placement Rp 30,5 T Beban Utang Menciut, Kinerja GIAA bisa Terbang Lagi?

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)  secara bertahap merealisasikan rencana penambahan armada dan rute baru.

Minat Investor Asing di Saham Grup Barito Beragam, Namun Prospek Cenderung Seragam
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Minat Investor Asing di Saham Grup Barito Beragam, Namun Prospek Cenderung Seragam

Kenaikan harga saham-saham Grup Barito didorong oleh kombinasi faktor fundamental dan sentimen pasar. 

Bukan Blackrock tapi State Street yang Konsisten Borong Saham BBCA, BMRI, BBRI & BBNI
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:29 WIB

Bukan Blackrock tapi State Street yang Konsisten Borong Saham BBCA, BMRI, BBRI & BBNI

Ada potensi pemulihan minat asing di saham bank, walaupun secara akumulatif sepanjang 2025 masih akan tetap mencatatkan posisi net foreign sell.

Ada Kebijakan Koboi, Keyakinan Konsumen Malah Melemah, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:13 WIB

Ada Kebijakan Koboi, Keyakinan Konsumen Malah Melemah, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini

Keyakinan konsumen ini tercatat turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 117,2. IKK ini menyentuh level terendah sejak Mei 2022. ​

Viral Menu Pangsit Goreng di Program Makan Bergizi
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 07:52 WIB

Viral Menu Pangsit Goreng di Program Makan Bergizi

Kepala SPPG Mampang 1 Depok Mustika Fie beralasan memilih pangsit di menu MBG untuk menghindari food waste.

Bank Daerah Lain Minta Kucuran Dana Pemerintah
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 07:51 WIB

Bank Daerah Lain Minta Kucuran Dana Pemerintah

Bank Jakarta dan Bank Jatim siap menyalurkan dana dari pemerintah ke sektor produktif terutama UMKM. 

INDEKS BERITA

Terpopuler