Pemerintah Siap Memvaluasi Saham Vale Indonesia (INCO)

Rabu, 24 Juli 2019 | 04:45 WIB
Pemerintah Siap Memvaluasi Saham Vale Indonesia (INCO)
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses divestasi 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terus bergulir. Dalam waktu dekat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menggelar pertemuan untuk membahas valuasi saham divestasi Vale Indonesia.

Kementerian ESDM dan manajemen INCO sudah memiliki hasil penghitungan sendiri atas nilai valuasi saham divestasi tersebut. Kelak, pemerintah akan memilih perhitungan mana yang paling menguntungkan negara.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Yunus Saefulhak mengungkapkan, pada akhir Juli ini pemerintah akan menggelar pertemuan dengan INCO. Pertemuan itu sebagai lanjutan dari pertemuan sebelumnya. Kementerian ESDM memang meminta INCO untuk memenuhi kelengkapan data dan kesesuaian metode penghitungan valuasi.

"Mereka presentasi, kami meminta data yang masih kurang. Kira-kira cara menghitung (valuasi) mereka bagaimana," kata Yunus di Kementerian ESDM, Senin (22/7).

Sejatinya, Kementerian ESDM juga sudah memiliki valuasi atas 20% saham divestasi Vale Indonesia. Namun Yunus belum mau membeberkan nilai valuasi tersebut. Alasannya, masih perlu ada klarifikasi lantaran perhitungannya baru dilakukan secara internal di Ditjen Minerba.

Satu hal yang pasti, valuasi ini mengacu pada ketentuan yang berlaku, yakni menurut Peraturan Menteri ESDM Nomor 43 Tahun 2018. Penghitungan dilakukan dengan metode discount cash flow dan replecement cost.

Saat pertemuan nanti, manajemen INCO dipersilakan mengajukan valuasi hasil penghitungan sendiri. Jika valuasi tersebut menghasilkan angka yang berbeda, maka nilai valuasi yang dipilih ialah yang dinilai paling menguntungkan negara. "Kami memakai keduanya, nanti ada dua angka. Kita pilih mana yang menguntungkan bagi negara," ungkap Yunus.

Setelah itu, nilai valuasi dari Kementerian ESDM dan INCO akan dilaporkan kepada tim divestasi lintas kementerian. Tim tersebut terdiri dari Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Nanti mereka yang menentukan (nilai valuasi final)," ujar Yunus.

Dia mengharapkan proses valuasi rampung pada Agustus, atau sebelum jatuh tempo divestasi 20% saham INCO pada Oktober tahun ini.

Direktur INCO Febriany Eddy mengemukakan pihaknya sudah menyiapkan divestasi ini sejak jauh-jauh hari. Makanya, INCO juga sudah menyiapkan nilai valuasi tersebut. "Namun proses negosiasi secara formal belum didiskusikan," kata dia tanpa mau membeberkan berapa nilai valuasinya.

Sebelumnya Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan secara internal mereka telah melakukan kajian untuk menyerap 20% saham INCO yang akan didivestasikan. Bahkan Inalum sudah melakukan penghitungan atas valuasi 20% saham INCO.

Meski tak menyebutkan angka pastinya, Budi menaksir valuasi saham INCO yang akan didivestasi itu masih di bawah US$ 1,5 miliar. "Kami sudah menghitung dan mendapatkan angkanya," ungkap Budi beberapa waktu lalu.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 10:14 WIB

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,01% jika menjual hari ini.

Merdeka Copper Gold (MDKA) Kebut Target Operasi Dua Smelter
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 09:40 WIB

Merdeka Copper Gold (MDKA) Kebut Target Operasi Dua Smelter

MDKA membangun tiga smelter nikel. MDKA baru mengoperasikan smelter HPAL pertama mereka lewat PT ESG New Energy Material  (ESG).

Denny Asalim Sukses Meniti Jalan Menjadi Bos Properti
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:50 WIB

Denny Asalim Sukses Meniti Jalan Menjadi Bos Properti

Dunia Propertti tak pernah berhenti mengajarkan hal-hal baru bagi Denny Asalim untuk terus selalu berkembang.

Tekanan Likuiditas Masih Hantui Kinerja Anak Usaha BUMN Karya
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:12 WIB

Tekanan Likuiditas Masih Hantui Kinerja Anak Usaha BUMN Karya

Proyek mangkrak hingga tingginya utang masih akan membayangi kinerja emiten anak usaha BUMN Karya ke depan

Beban Tinggi Membayangi Kinerja Krakatau Steel (KRAS)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:09 WIB

Beban Tinggi Membayangi Kinerja Krakatau Steel (KRAS)

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) masih merugi. Emiten pelat merah ini juga dihadapkan dengan kondisi industri baja yang cukup menantang.​

Instruksi Danantara Tunda RUPS Bisa Mempengaruhi Kinerja Emiten BUMN
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:07 WIB

Instruksi Danantara Tunda RUPS Bisa Mempengaruhi Kinerja Emiten BUMN

Sejumlah aksi korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berada di tengah ketidakpastian setelah BPI Danantara meminta penundaan RUPS BUMN 

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Sedia Semen Hijau untuk Pembangunan IKN Tahap II
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:30 WIB

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Sedia Semen Hijau untuk Pembangunan IKN Tahap II

INTP menilai penyediakan semen untuk pembangunan IKN dapat mendorong penjualan semen di Pulau Kalimantan.

Ekspor Beras dan Ketahanan Pangan
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:15 WIB

Ekspor Beras dan Ketahanan Pangan

Keinginan pemerintah untuk melakukan ekspor beras harus melihat data produksi beras lima tahunan yang fluktuatif.

Kelinci Percobaan
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:10 WIB

Kelinci Percobaan

Pemerintah perlu mempunyai regulasi yang jelas terkait adanya kegiatan ujicoba vaksin untuk menjamin keselamatan relawan uji klinis.

Puradelta Lestari (DMAS) Genjot Penjualan Lahan Inudstri
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:10 WIB

Puradelta Lestari (DMAS) Genjot Penjualan Lahan Inudstri

DMAS mengintip peluang penjualan lahan industri dari sektor industri data center dan juga sektor lainnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler