Pencarian Dana Lewat Obligasi Paling Laris di Pasar Modal

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, minat perusahaan mencari pendanaan di pasar modal pada tahun ini tergolong kondusif. Ini berlaku untuk pendanaan melalui instrumen saham maupun efek bersifat utang dan sukuk (EBUS).
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, per 3 Juni 2022, jumlah perusahaan maupun nilai fundraising yang ada di pipeline pencatatan saham dan EBUS meningkat rata-rata sekitar 50% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Pada pipeline BEI, terdapat 36 emisi EBUS yang rencananya akan diterbitkan oleh 30 perusahaan. "Perkiraan total dana yang akan dihimpun sebesar Rp 44,9 triliun," ucap Nyoman.
Sektor yang paling banyak berencana menerbitkan EBUS adalah sektor keuangan, sebanyak 17 perusahaan. Disusul oleh perusahaan infrastruktur, perindustrian, properti dan real estate, material dasar, barang konsumer primer, transportasi dan logistik, hingga emiten energi.
Meski sama menariknya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pencarian pendanaan dari pasar modal lewat obligasi korporasi atau EBUS korporasi masih lebih laris dibanding penawaran umum terbatas (PUT) atau penawaran umum perdana (IPO).
Hingga pekan ketiga bulan Mei 2022, tercatat, pendanaan dengan EBUS korporasi mencapai Rp 63,79 triliun dari 50 penerbitan. Sedangkan lewat PUT senilai Rp 11,98 triliun dan IPO Rp 17,73 triliun.
Salah satu emiten yang berencana menerbitkan obligasi adalah PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR). Emiten ini akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Smart Tahap I Tahun 2022 senilai Rp 1,5 triliun dalam waktu dekat.
Investor Relations Sinar Mas Agribusiness and Food Pinta S. Chandra mengatakan, obligasi dipilih sebab paling sesuai dengan beberapa faktor yang menjadi pertimbangan SMART. "Faktor tersebut mencakup tingkat suku bunga, ketersediaan likuiditas, jangka waktu, biaya proses pendanaan, dan sebagainya," kata Pinta, Senin (6/6).
Namun, ada juga emiten yang belum berniat mencari dana dari pasar modal. Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) Bani Maulana Mulia mengatakan, sejauh ini, pendanaan eksternal yang dilakukan hanya dari bank. "Saat ini, kami memiliki dukungan financing yang sangat baik sehingga biaya pendanaan cukup murah dan kompetitif," tutur Bani.