Penjualan di Jawa Melesu, Emiten Ritel Berhati-hati Ekspansi

Sabtu, 19 Januari 2019 | 06:55 WIB
Penjualan di Jawa Melesu, Emiten Ritel Berhati-hati Ekspansi
[]
Reporter: Auriga Agustina, Willem Kurniawan | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel boleh saja kecewa dengan hasil penjualan gerai di luar Jawa. Namun, kontribusi penjualan dari gerai ritel di luar Jawa masih cukup besar bagi mereka.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menyebutkan tahun lalu kontribusi penjualan dari Jakarta dan sekitarnya menyumbang 35,2% terhadap penjualan. Sedangkan Pulau Jawa berkontribusi sebesar 27,1% dan luar Pulau Jawa menyumbang 37,7%. "Di luar Pulau Jawa ada pertumbuhan sekitar 2,7% dibanding tahun 2017," kata Setyadi Surya, Sekretaris Perusahaan RALS pekan ini.

Setyadi bilang, dalam beberapa tahun terakhir perusahaan ini memang lebih fokus untuk mengembangkan pemasaran di zona Jakarta dan Jawa, dibanding daerah luar Pulau Jawa. Ini karena kurang baiknya performa sektor pertambangan dan perkebunan, sehingga perekonomian di luar Pulau Jawa tidak stabil. Namun manajemen tetap menganggap pasar di luar Pulau Jawa memiliki potensi untuk terus bertumbuh dan berkembang. "RALS tetap mengharapkan adanya pertumbuhan kinerja di masing-masing daerah," ungkap dia.

Sementara itu, hasil pertumbuhan rata-rata penjualan tiap gerai alias sales stores sale growth (SSSG)PT Ace Hardware Tbk (ACES) pada tahun lalu diklaim tumbuh 13,5%. Sekretaris Perusahaan ACES Helen Tanzil belum bisa membagikan informasi terkait kontribusi terbesar SSSG tersebut. Namun, jika menilik data pada November 2018, kontribusi SSSG terbesar dari luar Pulau Jawa 13,3% dan Pulau Jawa 11,3%. Sedangkan Jakarta 8,5%.

Pada tahun ini, ACES mengaku akan tetap gencar membuka gerai baru. Perusahaan ini bahkan telah menganggarkan belanja modal Rp 400 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membuka 20 gerai baru di Jawa dan Luar Jawa. Jika terealisasi, maka total gerai ACES tahun ini bisa sebanyak 196 gerai. Sebab, di akhir 2018, perusahaan ini telah memiliki gerai sebanyak 176 unit.

 

Hati-hati ekspansi

Sebaliknya, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mengaku penjualan dari Pulau Jawa berkontribusi lebih dominan. Danny Kojongian, Direktur Public Relation and Communication MPPA mengatakan, penjualan di Pulau Jawa selama ini menyokong 60%65% dari total pendapatan. "Ke depan masih mengharapkan kontribusi sama," proyeksi dia.

Untuk ekspansi, MPPA mengaku akan membatasi dan berhati-hati. Perusahaan ritel grup Lippo ini mengaku fokus memperbaiki kinerja keseluruhan dari bisnis terutama untuk Hypermart. "Kami akan mengkaji luasan gerai Hypermart agar lebih efisien," ujar Danny. Menurut dia, Hypermart tidak membutuhkan gerai yang luas. Karena itu, tahun ini, MPPA berencana merenovasi gerai yang ada.

Saat ini, Matahari tengah menggenjot penjualan lewat online. Perusahaan ini telah memiliki smartphone apps untuk pembelian online. Aplikasi ini sudah tersedia untuk Android dan iOS, khusus untuk radius 5 km dari empat gerai Jabotabek yang berpartisipasi untuk express delivery dan pengiriman dalam 30 menit serta telah bekerjasama dengan Grab.

Analis Sinarmas Sekuritas, Paulina Margareta mengatakan, prospek emiten ritel hingga semester I tahun ini masih positif. Sebab, bantuan pemerintah seperti program keluarga harapan bisa mengerek daya beli masyarakat kelas menengah bawah. Emiten ritel yang akan banyak terimbas adalah RALS dan ACES. Karena itu ia menyarankan beli dengan target masing-masing di Rp 1.750 dan Rp 1.810. Jumat (18/1), harga RALS dan ACES ditutup di Rp 1.525 dan Rp 1.760 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:47 WIB

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan

Ada banyak pilihan dalam memberikan uang saku buat anak. Simak cara mengatur uang saku anak sembari mengajarkan soal pengelolaan uang.

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:45 WIB

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah

Altcoin 2025 tak lagi reli massal, pelajari faktor pergeseran pasar dan rekomendasi investasi altcoin untuk tahun 2026.

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:58 WIB

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memperoleh pinjaman dari pemegang sahamnya, yakni Danantara Asset Management. 

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:38 WIB

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik

Salah satu sentimen pendukung kinerja emiten perunggasan tersebut di tahun depan adalah membaiknya harga ayam hidup (livebird). ​

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:19 WIB

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas

Risiko pelemahan harga minyak mentah dunia masih berpotensi membayangi kinerja emiten minyak dan gas (migas) pada 2026.​

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:15 WIB

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?

Dalam beberapa proyeksi, bitcoin diperkirakan tetap berada di atas kisaran US$ 70.000–US$ 100.000 sebagai floor pasar.

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:02 WIB

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan

Pemerintah bakal agresif menerapkan denda administrasi atas aktivitas usaha di kawasan hutan pada tahun 2026.

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:42 WIB

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu

Dengan pasokan saham yang terbatas, sedikit saja permintaan dapat memicu kenaikan harga berlipat-lipat.

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:35 WIB

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat

Negara berpotensi meraup minimal Rp 37,7 triliun per tahun dari cukai emisi, dengan asumsi tarif 10% hingga 30% dari harga jual kendaraan.

INDEKS BERITA

Terpopuler