Berita Bisnis

Penjualan Tertekan, Mahakam Cari Pasar di Luar Jepang

Rabu, 19 Juni 2019 | 06:15 WIB
Penjualan Tertekan, Mahakam Cari Pasar di Luar Jepang

Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) ingin lebih banyak memproduksi plywood atau triplek berukuran tipis. Alasannya, produk itu menawarkan margin laba yang tinggi yaitu di atas 10%.

Selain triplek, produk lain Tirta Mahakam memproduksi blockboard, barecore, triplek poliester dan blockboard poliester. Pada kuartal I-2019, penjualan triplek mendominasi hingga Rp 182,07 miliar atau sekitar 87,91% terhadap total penjualan.

Sejalan dengan strategi bisnis tahun ini, Tirta Mahakam juga mencari pasar baru di luar Jepang. Mereka antara lain membidik pasar India, Eropa, Taiwan dan Australia. "Karena Jepang sedang turun," ujar Doddie Pradhono, Marketing Manager PT Tirta Mahakam Resources Tbk saat paparan publik di Jakarta, Selasa (18/6).

Operasional produksi Tirta Mahakam mengandalkan pabrik yang sudah ada dengan kapasitas terpasang 13.000 meter kubik (m³) per bulan. Namun, tingkat keterpakaian atau utilitasnya kini baru sebesar 7.500 m³–8.000 m³ per bulan. Mereka bermaksud menjajakan 30% dari total produksi tahun ini ke pasar di luar Jepang.

Asal tahu, mayoritas penjualan Tirta Mahakam ke pasar mancanegara. Adapun Jepang merupakan pasar utama di luar negeri. Namun permintaan dari Negeri Sakura selama tiga bulan pertama tahun ini menurun.

Pada saat yang bersamaan, industri perkayuan tertekan. Tirta Mahakam menyebutkan, harga bahan mentah berupa kayu bulat meningkat sejak kuartal IV-2018. Tak ayal, kinerja mereka pada periode tersebut turun.

Total penjualan Tirta Mahakam yang mencapai Rp 207,12 miliar pada kuartal I-2019 setara dengan penurunan 21,31% ketimbang periode yang sama tahun lalu yakni Rp 263,21 miliar. Seluruh segmen produk kompak mencatatkan penurunan penjualan.

Sementara bottom line Tirta Mahakam tercatat rugi tahun berjalan Rp 855,20 juta. Padahal pada kuartal I tahun lalu perusahaan tersebut masih mengantongi laba tahun berjalan Rp 1,17 miliar.

Meskipun rapor tiga bulan belum membanggakan, manajemen Tirta Mahakam tetap berusaha optimistis. "Karena harga bahan baku sudah mulai turun dan untuk penjualan kami cari alternatif lain," kata Doddie.

Tirta Mahakam yakin masih bisa cuan hingga tutup tahun nanti. Sementara target penjualan bersih 2019 paling tidak sama dengan realisasi penjualan bersih tahun lalu yakni Rp 1,04 triliun.

Sepanjang tahun lalu, penjualan Tirta Mahakam naik 31,07% year on year (yoy) menjadi Rp 1,04 triliun. Namun, perusahaan ini masih mencatatkan rugi tahun berjalan Rp 36,48 miliar. Catatan itu jauh di bawah tahun 2017 yang masih mencatat untung Rp 1 miliar.

Tahun lalu ada lima pelanggan besar dengan nilai transaksi lebih dari 10% terhadap total penjualan bersih. Kelimanya yakni Itochu Kenzai Corporation, SMB Kenzai Co Ltd, Japan Kenzai Co Ltd, Showa Lumber Co Ltd dan Sojitz Asia Pte Ltd.

Terbaru