ILUSTRASI. Pembangunan apartemen dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (8/8). KONTAN/Baihaki/8/82020
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perumnas melunasi dua medium term notes (MTN) senilai total Rp 380 miliar. MTN tersebut terdiri dari, pertama, MTN III Perumnas Tahun 2016 yang jatuh tempo 22 Juli lalu senilai Rp 150 miliar.
Adapun surat utang yang kedua adalah MTN II 2016 yang jatuh tempo pada 4 Agustus, dengan nominal sebesar Rp 230 miliar. Manajemen Perumnas menyatakan, sejumlah langkah strategi sudah mereka siapkan sebelumnya, untuk melunasi MTN tersebut.
Manajemen Perumnas menegaskan, pihaknya selalu komitmen dalam segala bentuk kinerja, termasuk untuk urusan pelunasan MTN.
"Kami akan selalu menjaga kredibilitas dan reputasi kami terkait hal ini kepada para investor tentunya,” tutur Budi Saddewa Soediro selaku Direktur Utama Perum Perumnas, lewat siaran pers yang diterima KONTAN, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Ini 12 BUMN yang telah disetujui DPR mendapat PMN tahun depan
Manajemen Perumnas juga menegaskan, telah merestrukturisasi utang atas outstanding pinjaman perbankan dan institusi BUMN, guna memperbaiki performa keuangannya.
Saat ini, Perumnas menempati peringkat idBBB- untuk kemampuan keuangan yang dikeluarkan oleh Pefindo. Peringkat ini mengindikasikan Perumnas memiliki kemampuan yang memadai untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang.
"Walau perlambatan terjadi di tengah pandemi yang masih berlangsung, Perumnas mampu bertahan dan menggenjot kinerjanya untuk mengejar target,” imbuh Budi.
Manajemen Perumnas menyatakan melaksanakan beragam terobosan dan inovasi, salah satunya konsep hunian terintegrasi transportasi atau transit oriented development (TOD).
Ada juga penerapan sistem precast, oleh Perumnas, pada rumah tapak yang bertujuan membangun rumah yang lebih cepat, rapi, dan kualitas yang lebih baik.
Selain itu, Perumnas juga menjadi pelopor revitalisasi pertama di Indonesia, meremajakan rumah susun lama menjadi hunian vertikal yang kapasitasnya lebih besar.
Sejalan dengan transformasi bisnis, Perumnas diproyeksikan dapat beroperasi dengan lebih baik sehingga mendapatkan peningkatan operating cash flow dalam tahun-tahun mendatang.
Budi menegaskan, agenda percepatan penjualan persediaan existing Perumnas diharapkan berlangsung stabil sepanjang periode2021-2024, guna meningkatkan likuiditas dan arus kas.
Baca Juga: BUMN Makin Haus Suntikan Modal Segar
"Jumlah persediaan nasional Perumnas baik itu jenis rumah siap huni dan rumah dalam pembangunan sekitar 16 ribu unit atau setara dengan potensi Pendapatan sebesar Rp 4,9 triliun," ujar Budi.
Segala bentuk transformasi bisnis, lanjut Budi, terus mereka laksanakan semisal digitalisasi marketing, peningkatan strategi partnership dan penerapan sistem terintegrasi pada proses bisnis.