Prediksi Kurs Rupiah: Ditopang Hasil Pertemuan Produsen Minyak

Kamis, 09 April 2020 | 05:44 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Ditopang Hasil Pertemuan Produsen Minyak
[ILUSTRASI. Petugas menghitung pecahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu money changer di Jakarta, Senin (9/3). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah 0,08% ke level Rp 14.255 per dolar US di perdagangan hari Senin (9/3]
Reporter: Arvin Nugroho | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasa khawatir yang melanda pelaku pasar kembali menjatuhkan kurs rupiah.

Kemarin, Rabu (8/4), kurs rupiah di pasar spot melemah 0,31% di Rp 16.250 per dollar AS. Tapi kurs tengah rupiah Bank Indonesia masih menguat 1,01% ke level Rp 16.245 per dollar AS.

Baca Juga: Window Dressing, Net Sell Asing Hingga Sentimen Global Menggiring Arah IHSG

Analis HFX Berjangka Ady Pangestu mengatakan, kurs spot rupiah melemah karena kekhawatiran pelaku pasar belum sepenuhnya hilang. Alhasil, pelaku pasar mengalihkan aset yang dimiliki ke safe haven.

Penguatan dollar AS juga didukung program swap lines yang membuat kebijakan The Fed dapat diterapkan bagi bank sentral global. Bank sentral bisa mendapat dollar AS tanpa harus menjual treasury mereka.

Baca Juga: PSBB di Jakarta, Ini Daftar Emiten yang Perlu Dihindari dan yang Bisa Dicermati

Ini dilakukan sebagai upaya menjaga likuiditas mata uang yang tersedia di pasar serta menjaga pasar keuangan selama krisis. "Upaya ini kembali meyakinkan bank dan pelaku pasar bahwa aman untuk berdagang dalam mata uang dollar AS," kata Ady.

Menurut Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf, potensi penguatan rupiah masih bisa terlihat. Pasalnya, jumlah korban akibat virus corona di Spanyol dan Italia mulai terlihat menurun. Ini membuat kekhawatiran pelaku pasar sedikit mereda.

Baca Juga: Repo Line US$ 60 Miliar dari The Fed Hingga Global Bond RI Jadi Obat Kuat Bagi Rupiah

Penawaran dari The Fed untuk Bank Indonesia juga menjadi sentimen positif bagi rupiah. Fed bersedia menyediakan dana sebesar US$ 60 miliar untuk Indonesia apabila membutuhkan likuiditas.

Alwy mengatakan, hasil pertemuan OPEC dan non OPEC mengenai kesepakatan pemangkasan produksi minyak dunia pada hari ini juga akan menjadi sentimen yang menggerakkan kurs rupiah.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Dijegal Aksi Jual Asing

Seandainya pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan pemangkasan produksi minyak, Alwy menilai ini akan memicu pelaku pasar masuk ke aset berisiko. Dus, rupiah berpotensi kembali menguat.

Alwy memperkirakan, rupiah pada hari ini akan bergerak di rentang Rp 16.110-Rp 16.360 per dollar AS. Sedangkan Ady memprediksi, hari ini rupiah akan bergerak menguat dengan kisaran Rp 16.000-Rp 16.500 per dollar AS.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:25 WIB

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengadakan pertemuan kehormatan dengan Duta Besar AS untuk Indonesia H.E. Kamala Shirin Lakhdhir

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:22 WIB

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (18 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,87% jika menjual hari ini.

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:11 WIB

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor

Pemerintah mengumumkan untuk membentuk Satgas Deregulasi untuk menyederhanakan beragam regulasi yang dinilai menyulitkan investasi di Tanah Air

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:06 WIB

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI pada akhir Februari mencapai US$ 427,16 miliar

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:30 WIB

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah

HOKI melihat program swasembada pangan dan MBG akan membawa dampak positif bagi kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Jangan Latah Beli Emas
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:15 WIB

Jangan Latah Beli Emas

Lebih bijak jika membeli emas untuk tujuan menabung antisipasi gejolak global yang kian tidak menentu. 

Kebijakan Ekonomi di Era BANI
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:05 WIB

Kebijakan Ekonomi di Era BANI

Pemerintah tidak perlu malu hentikan program makan bergizi gratis (MBG) demi program ekonomi padat karya.

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:00 WIB

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan

Mengintip profil dan strategi bisnis PT Medela Potentia Tbk (MDLA) sebagai pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:20 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini

Memperkirakan, produksi TBS awal tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:00 WIB

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini

Harga komoditas emas tak terbendung di saat pamor US Treasury dan dolar AS meredup akibat kebijakan tarif Donald Trump

INDEKS BERITA

Terpopuler