KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perjanjian dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang masih simpang siur kembali menekan pergerakan kurs rupiah.
Kemarin, di pasar spot, kkurs rupiah turun 0,09% ke Rp 14.091 per dollar AS.
Serupa, kurs rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia melemah 0,11% menjadi Rp 14.091 per dollar AS.
Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Masih Minim Sentimen
Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengatakan, keraguan pasar terhadap negosiasi dagang antara AS dan China membuat mata uang emerging market seperti rupiah loyo. "Sikap pemimpin AS dan China yang saling tarik ulur membuat pasar kembali beralih ke aset safe haven," kata dia.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menambahkan, untuk pergerakan hari ini, pergerakan rupiah masih didominasi faktor eksternal.
Baca Juga: Harga minyak melanjutkan penurunan akibat negosiasi AS-China yang berlarut-larut
erlebih setelah pejabat China mengungkapkan rasa pesimistisnya terhadap negosiasi tersebut, Mengingat, Presiden AS Donald Trump tetap enggan menghapus tarif impor yang sudah diberlakukan.
Karena itu, Faisyal masih melihat peluang mata uang Garuda untuk melemah pada hari ini dengan rentang Rp 14.020-Rp 14.135 per dollar AS. Setali tiga uang, David pun memprediksi rupiah kembali melemah tipis di kisaran Rp 14.050-Rp 14.100 per dollar AS.