KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi profit taking membuat kkurs rupiah lemas.
Kemarin, Selasa (10/9), kurs rupiah di pasar spot melemah 0,13% menjadi Rp 14.053 per dollar Amerika Serikat (AS).
Namun, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia menguat 0,43% menjadi Rp 14.031 per dollar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, mata uang Garuda bergerak terbatas. Terlebih dalam sepekan terakhir, rupiah cenderung menguat sehingga mendorong investor melakukan aksi ambil untung.
Padahal rupiah bisa melaju lantaran data inflasi China lebih tinggi dari perkiraan di 2,8%. Alhasil, yuan melesat dan menopang pergerakan mata uang Asia lainnya.
Baca Juga: Deflasi produsen China semakin dalam, inflasi konsumen menanjak
Untuk hari ini, analis Valbury Asia Futures Lukman Leong melihat, rupiah dapat lanjutkan pelemahan.
Ini lantaran pelaku pasar mulai meramal The Federal Reserve tidak akan terlalu agresif memangkas suku bunga acuannya di sisa tahun ini.
"Setelah ada harapan penyelesaian perang dagang, pelaku pasar menebak pemangkasan hanya 25 basis poin," kata dia.
Baca Juga: Aksi Profit Taking Bikin Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Jadi Rp 14.053
Lukman pun memperkirakan, rupiah hari ini berada dalam kisaran Rp 14.000–Rp 14.075 per dollar AS. Sedangkan,
Josua menebak, rupiah di kisaran Rp 14.000–Rp 14.100 per dollar AS.