Produsen Baja Perluas Pasar dan Produksi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri baja nasional masih menghadapi tantangan berat. Padahal, Indonesia memiliki potensi besar di sektor baja. Kebutuhan domestik diproyeksikan mencapai 21 juta ton pada 2025, bahkan bisa menembus 100 juta ton pada 2045. Namun, produksi baja nasional saat ini masih sekitar 17 juta ton per tahun, sehingga harus ditambal dari produk impor.
Salah satu kelemahan utama industri baja nasional adalah ketergantungan terhadap bahan baku impor seperti scrap dan pellet. Situasi diperparah oleh masuknya produk baja murah dari China, terutama setelah produk baja China dikenai tarif tinggi di pasar Amerika Serikat (AS). Tak pelak, Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk atas barang China, sehingga kondisi ini bisa menekan daya saing produsen lokal.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan