Prospek Menarik, Peminat Lelang Sukuk Menembus Rekor

Rabu, 23 Januari 2019 | 07:22 WIB
Prospek Menarik, Peminat Lelang Sukuk Menembus Rekor
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi Indonesia masih menggiurkan. Buktinya, lelang surat berharga syariah negara (SBSN) yang diselenggarakan pada Selasa (22/1) kembali sukses menarik minat investor.

Dalam lelang sukuk tersebut, jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 24,47 triliun. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, jumlah itu adalah yang terbesar untuk lelang sukuk di tahun ini.

Pada lelang Sukuk perdana yang digelar Selasa (8/1), jumlah penawaran yang masuk hanya Rp 17,81 triliun.
Namun, untuk lelang kali ini, pemerintah hanya menyerap Rp 7,64 triliun. Angka ini lebih rendah dari nominal yang dimenangkan pada lelang sukuk sebelumnya sebesar Rp 8,65 triliun.

Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengatakan, yield obligasi pemerintah yang masih atraktif jadi penopang lelang ini laris manis. Bahkan, jika dibandingkan dengan negara emerging market lainnya, yield obligasi Indonesia lebih menarik.

Kebijakan bank sentral negara maju yang kini mulai mengerem kenaikan suku bunga acuan juga membuat investor kian percaya diri masuk ke pasar emerging market. "Trennya memang sedang masuk ke negara berkembang karena faktor normalisasi balance sheet di Amerika Serikat," kata dia, kemarin.

Tenor panjang menarik
 
Walau berhasil mencetak jumlah penawaran tertinggi, pemerintah memilih hanya menyerap lima seri sukuk saja,. Pemerintah memutuskan tidak menyerap seri PBS014. Padahal jumlah penawaran yang masuk untuk sukuk seri ini mencapai sekitar Rp 4,22 triliun.

Peminat surat utang syariah seri tenor pendek juga masih mendominasi dengan penawaran terbesar. Tetapi jumlah penawaran yang masuk untuk seri tenor panjang tercatat meningkat.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail mengatakan, kenaikan jumlah permintaan pada seri tenor panjang menandakan investor masih melihat prospek investasi Indonesia dalam jangka menengah hingga panjang akan positif.

"Artinya kenaikan suku bunga acuan di Indonesia akan minim dan harga obligasi bisa terjaga dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga investor percaya diri masuk," terang dia.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:26 WIB

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (7 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,96% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler