Proyeksi IHSG: Masuk Fase Konsolidasi

Rabu, 01 April 2020 | 05:20 WIB
Proyeksi IHSG: Masuk Fase Konsolidasi
[ILUSTRASI. Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3/2020). IHSG sukses membukukan rebound dan mengakhiri pergerakannya pada perdagangan hari Selasa (31/3/]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup bulan Maret 2020 dengan warna hijau.

Selasa kemarin (31/3), IHSG menguat 2,82% ke level 4.538,93 dan sempat menyentuh titik tertingginya di level 4.569,47.

Jika dihitung dalam sepekan terakhir, IHSG telah menguat 13,77%. Meski demikian, investor asing masih mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 369,77 miliar di pasar reguler dan Rp 308,84 miliar di seluruh pasar.

Baca Juga: Saat Corona Mulai Mereda, Saham-Saham Ini Bakal Pulih Duluan

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, penguatan IHSG ini terdorong sentimen penguatan bursa saham global, serta penetapan status darurat sipil yang akan diambil oleh pemerintah dalam upaya penanganan virus corona di Tanah Air. "Status darurat sipil mulai direspons positif oleh pasar," tandas dia, Selasa (31/3).

Untuk perdagangan hari ini, Herditya menilai, IHSG berpeluang menguat terbatas terdorong sentimen efek stimulus Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah. "Namun secara teknikal memang IHSG masih rentan untuk terkoreksi," ujar Herditya.

Baca Juga: Bos Bank BCA dan Dua Direksinya Beli Saham BBCA di Saat Harganya Turun

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani juga memproyeksikan IHSG berpotensi menguat lagi pada perdagangan saham hari ini. Secara teknikal, laju IHSG menunjukkan indikator MACD yang sudah membentuk golden cross. Indikator ini menjadi sinyal bahwa peluang IHSG untuk bergerak di zona hijau pada hari ini semakin besar.

Lagi pula IHSG telah masuk fase konsolidasi sehingga memperkuat potensi kenaikan IHSG pada perdagangan hari ini. "Saat ini IHSG memasuki fase konsolidasi dengan dengan support 4.270-4.320 dan resistance di 4.650-4.750," tandas Hendriko.

Baca Juga: Keluarga Riady Beli Satu Miliar Saham Lippo Karawaci Saat Harga Saham LPKR Anjlok

Laju IHSG saat ini juga telah merespon kebijakan dan sejumlah stimulus, termasuk kebijakan quantitative easing (QE) Amerika Serikat. "Kemudian juga stimulus ekonomi dan sosial dari Indonesia," kata Hendriko.

Makanya, dia memprediksi, IHSG menguat terbatas dan bergerak di kisaran 4.350-4.650 pada perdagangan perdana di bulan April 2020, Rabu (1/4).

 

Bagikan

Berita Terbaru

Garuda Muda
| Kamis, 17 April 2025 | 11:29 WIB

Garuda Muda

Hasil Tim Nasional U-17 di Piala Asia U-17 menjadi pembelajaraan untuk terus membenahi para talenta muda di ajang sepakbola nasioinal.

Grup Sinarmas (DSSA) Gelar Aksi Inbreng Aset di Perusahaan Pengelola MyRepublic
| Kamis, 17 April 2025 | 09:00 WIB

Grup Sinarmas (DSSA) Gelar Aksi Inbreng Aset di Perusahaan Pengelola MyRepublic

Agar bisa terus bersaing dengan ISP yang menawarkan tarif murah, MyRepublic akan menggunakan perangkat yang bisa menurunkan capex.

Profit 38,08% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Semakin Terbang (17 April 2025)
| Kamis, 17 April 2025 | 08:34 WIB

Profit 38,08% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Semakin Terbang (17 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (17 April 2025) 1 gram Rp 1.976.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 38,08% jika menjual hari ini.

Diversifikasi Usaha, Manajemen Indosat (ISAT) Mengklaim bisa Mengerek Pendapatan
| Kamis, 17 April 2025 | 08:24 WIB

Diversifikasi Usaha, Manajemen Indosat (ISAT) Mengklaim bisa Mengerek Pendapatan

Pendapatan Indosat (ISAT) di 2025 diperkirakan naik menjadi Rp 60,1 triliun dan laba bersih menjadi Rp 5,3 triliun. 

Kenaikan Royalti Minerba Bisa Goyahkan Minat Investasi, Pebisnis Minta Dialog Ulang
| Kamis, 17 April 2025 | 08:10 WIB

Kenaikan Royalti Minerba Bisa Goyahkan Minat Investasi, Pebisnis Minta Dialog Ulang

Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) akan mengusulkan dialog dengan pemerintah untuk membahas kembali kenaikan royalti.

Penjualan Metropolitan Land (MTLA) Terkerek Insentif Pajak
| Kamis, 17 April 2025 | 08:03 WIB

Penjualan Metropolitan Land (MTLA) Terkerek Insentif Pajak

MTLA mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,02 triliun di tahun 2024. Tumbuh 18,52% secara tahunan atau year on year (yoy). 

Arus Keluar Dana Asing Bikin Rentan IHSG
| Kamis, 17 April 2025 | 08:00 WIB

Arus Keluar Dana Asing Bikin Rentan IHSG

Di tengah keluarnya dana asing, institusi lokal diharapkan bisa menahan kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Lapangan Kerja Baru Melalui Agroforestry
| Kamis, 17 April 2025 | 07:56 WIB

Lapangan Kerja Baru Melalui Agroforestry

Raja Juli mengungkapkan rencana identifikasi wilayah yang cocok untuk agroforestry, khususnya yang berada di kawasan tingkat kemiskinan tinggi

UMKM Bisa Kebanjiran Produk Impor
| Kamis, 17 April 2025 | 07:53 WIB

UMKM Bisa Kebanjiran Produk Impor

Banjirnya produk dari China masuk ke Indonesia sebetulnya sudah dirasakan industri kecil menengah jauh sebelum kebijakan penerapan tarif AS.

 Genjot Pembangunan 3 Juta Rumah
| Kamis, 17 April 2025 | 07:50 WIB

Genjot Pembangunan 3 Juta Rumah

Selain melalui skema subsidi yang terbatas, pemerintah menggaet konglomerat untuk mendanai program tiga juta rumah

INDEKS BERITA

Terpopuler