Rezeki Pemulihan Aktivitas Ekonomi Bagi Pakuwon Jati (PWON)

Kamis, 21 Oktober 2021 | 05:50 WIB
Rezeki Pemulihan Aktivitas Ekonomi Bagi Pakuwon Jati (PWON)
[]
Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ketat pada periode Juli-Agustus tahun ini berefek buruk pada kinerja PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Pendapatan pra penjualan alias marketing sales PWON pada kuartal III-2021 menyusut 53% secara kuartalan menjadi Rp 185 miliar.
 
Tapi bila dihitung sejak awal tahun ini hingga akhir kuartal III, PWON masih mencatatkan pertumbuhan marketing sales 44,8% secara year on year (yoy) jadi  Rp 1,05 triliun. Analis CGS CIMB Aurelia Barus menulis dalam riset, realisasi tersebut memenuhi 71% dari proyeksi.

Aurelia menyebut, program pembebasan PPN berkontribusi sebanyak 87% atau sampai Rp 870 miliar, terhadap pendapatan pra penjualan PWON per September. Ia memperkirakan, di kuartal IV ini, marketing sales PWON akan mencapai Rp 400 miliar. 

Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari memprediksi marketing sales PWON bisa mencapai Rp 1,4 triliun sepanjang tahun ini, atau naik 38% secara yoy. Tingkat vaksinasi di Indonesia yang saat ini sudah mencapai 52,72% sasaran vaksinasi dosis pertama juga memberi optimisme bagi prospek PWON. 

Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) menanggapi kebijakan perpanjangan DP 0%

Semakin tinggi rasio vaksinasi, okupansi mal bakal semakin baik. Jangan lupa, PWON mengembangkan banyak pusat perbelanjaan, Beberapa mal milik PWON seperti Blok M Plaza, Pakuwon Mall dan Pakuwon Trade Center mengalami penurunan okupansi sejak pandemi.

Pendapatan sewa

Pada September 2021, lalu lintas di mal mulai terlihat naik, karena anak-anak sudah boleh berkunjung ke mal. Aurelia percaya, sentimen ini akan membuat lalu lintas mal pulih lebih cepat. 

Kenaikan volume pengunjung mal membuat PWON mempertimbangkan untuk mengurangi diskon sewa. Hitungan Aurelia, ketika volume lalu lintas mal kembali meningkat hingga setara 60%-70% lalu  lintas sebelum pandemi Covid-19, maka diskon tersebut bisa dipangkas. 

Menurut Aurelia, saat ini PWON menurunkan tarif sewa kantor hingga 20% sejak tingkat hunian menurun dan ada perubahan perilaku yang mendukung kerja mobile. Ajeng juga melihat, prospek pendapatan recurring income PWON bisa membaik. Ini sejalan dengan banyaknya kantor telah menerapkan work from office (WFO) sepenuhnya. 

Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) membukukan marketing sales Rp 1,05 triliun per September 2021

Dalam catatan Aurelia, di semester I-2021, terjadi penurunan tajam pada tingkat keterisian di Menara Prudential yang dikembangkan PWON menjadi 69,7%. Angka ini turun dari 87,3% pada tahun 2020. Ini karena satu penyewa yang cukup besar mengurangi area kerja.

Hingga tahun depan, analis percaya penjualan properti PWON masih akan meningkat. Aurellia memperkirakan pada tahun depan marketing sales PWON bisa mencapai Rp 1,6 triliun. Namun target ini masih rendah dibanding realisasi marketing sales sebelum pandemi Rp 2,3 triliun. 

"Kami berharap PWON akan meluncurkan proyek baru pada semester II-2022 untuk meningkatkan pendapatan pra-penjualan, dengan asumsi pandemi dapat diatasi dengan baik," terang Aurellia. Permintaan properti ke depan juga akan lebih baik lantaran pemerintah memperpanjang sejumlah insentif pembelian properti hingga tahun depan. 

Hitungan Aurellia, pendapatan PWON tahun ini akan mencapai Rp 5,13 triliun, atau naik 30,7% secara tahunan. Sedangkan laba bersih mencapai Rp 1,59 triliun, naik 64,6% secara yoy. 

Ajeng memprediksi pendapatan PWON tahun ini bisa mencapai Rp 5,12 triliun. Laba bersih PWON bisa mencapai Rp 1,2 triliun. 

Karena itu, Aurelia merekomendasikan add dengan target harga Rp 610 per saham. Ajeng merekomendasikan beli dengan target harga sebesar Rp 585. Yasmin Soulisa, Analis Ciptadana Sekuritas, juga merekomendasikan beli dengan target Rp 670. 

Baca Juga: Pakuwon memborong 4,97% saham emiten pembiayaan IBFN

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari
| Kamis, 25 Desember 2025 | 13:43 WIB

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari

IHSG melemah 0,83% untuk periode 22-24 Desember 2025. IHSG ditutup pada level 8.537,91 di perdagangan terakhir, Rabu (24/12).

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 11:05 WIB

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?

Potensi kenaikan harga saham terafiliasi Bakrie boleh jadi sudah terbatas lantaran sentimen-sentimen positif sudah priced in.

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:08 WIB

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil

Imbal hasil instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang turun sejak awal tahun, berbalik naik dalam dua bulan terakhir tahun 2025.

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:05 WIB

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham

Sebagai pelopor, PTBA berpeluang menikmati insentif royalti khusus untuk batubara yang dihilirisasi.

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena
| Kamis, 25 Desember 2025 | 09:05 WIB

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena

Harga batubara Australia, yang menjadi acuan global, diproyeksikan lanjut melemah 7% pada 2026, setelah anjlok 21% di 2025. 

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

INDEKS BERITA

Terpopuler