Berita Bisnis

Saham Multifinance Sulit Saingi Pamor Saham Bank Digital

Selasa, 14 September 2021 | 06:05 WIB
Saham Multifinance Sulit Saingi Pamor Saham Bank Digital

Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja saham emiten yang bergerak dalam bidang pembiayaan multiguna memang terpantau kalah ketimbang kinerja saham-saham bank digital. Meski begitu, beberapa saham multifinance mampu mencetak kinerja yang cukup apik.

Misalnya saja saham PT Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI) yang melejit 67,83% dalam waktu tiga bulan terakhir. Kemudian ada saham PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA) yang harganya meroket 98,23% dalam kurun waktu tiga bulan dan saham PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) yang melonjak 68,70%.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetyo mengatakan, kinerja saham emiten multifinance memang cenderung tertinggal di antara saham finansial berkapitalisasi pasar menengah. Investor lebih memilih saham-saham dengan sentimen tinggi, terutama bank mini dengan wacana digitalisasi dan aksi merger atau dicaplok oleh perusahaan e-commerce raksasa.

Saham TIFA juga ramai diperdagangkan karena sebelumnya diakuisisi Korean Development Bank. Tapi, sebagian besar saham multifinance masih cenderung lesu.

Alasannya, ekonomi masih belum benar-benar pulih. Apalagi, banyak multifinance juga fokus pada pembiayaan yang bersifat konsumtif. "Kondisi ini dikhawatirkan membuat rasio pembiayaan macet (NPL) multifinance meningkat, akibat kredit macet imbas dari tahun pandemi," kata Frankie, kemarin.

Adapun program relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dinilai menjadi salah satu katalis positif bagi emiten multifinance yang memberi pembiayaan otomotif, seperti PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) dan PT BFI Finance Tbk (BFIN).

Dari sektor ini, Frankie menilai, pelaku pasar perlu memperhatikan likuiditas saham yang cukup tinggi. Pelaku pasar boleh melirik saham BFIN dan IMJS.

Karena kedua saham ini juga sudah reli, untuk BFIN bisa masuk di level Rp 1.000 dengan target di Rp 1.200. IMJS bisa entry di Rp 550 dengan target ke Rp 700.

Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada menambahkan, kemungkinan pemulihan ekonomi berjalan mendorong aksi beli saham sektor ini. "Tahun ini, ekonomi secara bertahap mulai pulih dan bangkit sehingga pelaku pasar mulai ada optimistis di sektor ini," tambah Reza. Selain itu, valuasi saham-saham pembiayaan terbilang menarik karena masih relatif murah.

Terbaru