Berita Bisnis

Siloam International (SILO) Gencar Membuka Jaringan Rumahsakit Baru di 2019

Selasa, 05 Maret 2019 | 06:30 WIB
Siloam International (SILO) Gencar Membuka Jaringan Rumahsakit Baru di 2019

Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) menyiapkan sejumlah ekspansi di tahun ini. Perluasan jaringan rumahsakit hingga penguatan infrastruktur teknologi digelar tahun ini.

Sepanjang tahun lalu, SILO menaungi 35 rumahsakit. Sebelas di antaranya berada di Jabodetabek. Sementara 24 lainnya tersebar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. "Kami berencana membuka lima rumahsakit baru pada tahun ini," kata Jimmy Rambing, Head of Public Affairs Siloam Hospitals Group kepada KONTAN, Senin (4/3).

Kelimanya akan berada di Pasar Baru Jakarta, Ambon, Tulungagung, Paal Dua di Manado dan Banjarmasin. Dua rumahsakit baru sudah dibangun pada Januari lalu. "Sebagian besar rumahsakit baru ini akan dibangun sendiri oleh Siloam," kata Jimmy.

Jimmy enggan membuka berapa anggaran dana belanja modal untuk ekspansi tahun ini. Yang pasti, capex SILO akan dibiayai dari kas internal.

Siloam sudah menggelar dua aksi korporasi lain di awal tahun ini, yaitu mengakuisisi Klinik Gamma Knife Center yang bergerak di bidang bedah otak pada Februari lalu, dengan investasi Rp 12,75 miliar. Perusahaan ini juga berbelanja peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi Rp 48,98 miliar.

Analis melihat, aksi korporasi SILO membutuhkan capex dan belum bisa berdampak langsung pada kinerja. "Ini investasi yang bagus sekali karena bisnis bedah otak masih sedikit. Tetapi arahnya jangka panjang," kata Analis Panin Sekuritas William Hartanto.

Menilik proyeksi pertumbuhan kinerja dan tingkat kesehatan utang, William merekomendasikan beli saham SILO dengan target harga jangka pendek Rp 4.000 hingga Rp 4.200 per saham.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menambahkan, saham SILO cukup prospektif untuk jangka panjang. Meski price to earning ratio (PER) sudah mencapai 350 kali, tetapi price to book value (PBV) Siloam masih di sebesar 0,90 kali atau di bawah rata-rata industri yang sebesar 3,1 kali.

Sukarno merekomendasikan beli SILO dengan target harga jangka pendek di level Rp 4.050 per saham.

Terbaru