KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Para pengusaha raksasa bermunculan saat bisnis logistik booming terdorong peningkatan belanja online. Tak pelak, para konglomerat juga mulai mengintip dan merangsek masuk bisnis jasa kurir dan logistik.
Misalnya, SiCepat yang mengklaim kini menguasai pangsa pasar 22%. SiCepat punya sederet investor seperti Prajogo Pangestu (pemilik Grup Barito) dan Pandu Sjahrir (Komisaris BEI dan Komisaris SEA Group Indonesia). Tahun 2018, Prajogo pernah menyuntik SiCepat senilai
Rp 704 miliar.
Chief Marketing Officer SiCepat Ekspress, Wiwin Dewi Herawati membeberkan, pada semester pertama tahun ini, pertumbuhan bisnis SiCepat melesat hingga 180% year on year (yoy).
SiCepat gencar menambah infrastruktur seperti sortation machines, perluasan dan pengembangan gerai & hub, menambah layanan sameday delivery di beberapa kota di Jawa, serta campaign marketing dan aktivitas CSR, yang menambah market share sampai dengan 22% di semester I-2021.
"Faktor eksternal transformasi kebiasaan masyarakat Indonesia yang bergantung kepada aktivitas digital di masa pandemi ini berdampak pada bisnis ritel logistik," ungkap Wiwin kepada KONTAN, pekan lalu.
Konglomerat lain yang juga ikut merambah di bisnis logistik adalah TP Rahmat, melalui Anteraja. PT Tri Adi Bersama (Anteraja) berkontribusi signifikan terhadap total pendapatan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) pada semester I-2021. Bisnis layanan antar cepat Anteraja tumbuh hingga 269,9%. Segmen ini menyumbang pendapatan Rp 982,3 miliar yang setara 46,6% dari total pendapatan ASSA.
CEO Anteraja, Suyanto Tjoeng menyampaikan, hingga semester I-2021, rata-rata pengiriman Anteraja mencapai lebih dari 500.000 paket per hari, atau naik lebih dari 100% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Suyanto bilang, Anteraja akan melanjutkan pengembangan bisnis pada tahun ini dengan menambah jumlah kurir dan ekspansi lokasi operasional. "Hingga saat ini Anteraja sudah memiliki lebih dari 600 titik layanan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia dengan lebih dari 15.000 kurir," kata dia kepada KONTAN, pekan lalu.
Ada pula Lion Parcel yang dikendalikan oleh keluarga Rusdi Kirana, pemilik maskapai penerbangan Lion Air.
Tak lupa eksistensi pemain lawas JNE. Vice President of Marketing JNE Eri Palgunadi mengamini, perkembangan e-commerce yang begitu cepat membuat kebutuhan pengiriman barang ikut melesat. Di tengah maraknya pemain baru, JNE masih bisa mencatatkan pertumbuhan sekitar 20%-30%.
"Meningkatnya kebutuhan pengiriman karena pandemi ini juga merupakan tantangan, sehingga JNE terus menjalankan pengembangan sesuai rencana, seperti pembangunan mega hub yang terus berjalan serta jaringan maupun infrastruktur lain agar bisa menangani pengiriman yang bertambah," kata dia, Senin (23/8).
Pemain besar lainnya, J&T Express meraih pertumbuhan sekitar 25% (yoy) pada enam bulan pertama 2021. Pelanggan J&T Express telah mencapai 100 juta di seluruh Indonesia. Saat ini rata-rata pengiriman paket per hari mencapai 2,5 juta paket pada hari normal dan meningkat di masa peak season.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.