Tiara Marga Trakindo Kini Jadi Pemegang Mayoritas di ABM Investama (ABMM)

Kamis, 25 November 2021 | 04:20 WIB
Tiara Marga Trakindo Kini Jadi Pemegang Mayoritas di ABM Investama (ABMM)
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan milik keluarga Hamami, PT Tiara Marga Trakindo (TMT), kini memiliki 53,55% saham PT ABM Investama Tbk (ABMM). Porsi kepemilikan ini berubah setelah TMT membeli 838,21 juta unit saham atau setara dengan 30,44% saham ABMM.  

Trakindo membeli saham ABMM di harga Rp 1.430 per saham. Alhasil, total transaksi ini senilai Rp 1,19 triliun. 

TMT membeli saham ABMM milik Valle Verde Pte. Ltd (VVPL). Sebelumnya, VVPL memiliki 1,54 miliar saham setara 55,95% . Usai transaksi per 17 November 2021 itu, VVPL memiliki 702,34 juta unit saham setara dengan 25,51% saham ABMM.

Baca Juga: Raih Pinjaman US$ 100 Juta, ABM Investama (ABMM) Tebus Seluruh Sisa Notes 2022

Direktur ABM Investama Adrian Erlangga menyatakan, kehadiran TMT sebagai pemegang saham mayoritas akan memberi manfaat bagi ABMM  karena bisa bersinergi dalam penyediaan alat berat. "Mereka bisa membantu ABMM bertumbuh," tandas Adrian kepada KONTAN, kemarin.

Adrian optimistis, kinerja ABMM akan moncer tahun ini terangkat harga batubara, serta dorongan dari kontrak yang sudah ada. Akhir Oktober 2021, misalnya, anak usaha ABMM, yakni PT Cipta Kridatama, kembali meraih kontrak kerjasama jasa pertambangan dengan PT Borneo Indobara. Anak usaha PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) ini akan bekerjasama dengan Cipta Kridatama sampai dengan tahun 2025.

Kontrak ini merupakan lanjutan dari kontrak antara Grup ABM dan GEMS sejak proyek di PT Kuansing Inti Makmur, PT Karya Cemerlang Persada, PT Bungo Bara Utama, dan PT Bungo Bara Makmur (KIM Grup).

Lokasi pertambangan Borneo Indobara terletak di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam kerjasama tersebut, Cipta Kridatama akan menambang pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) dengan total produksi 84 juta bank cubic meter (bcm) sampai dengan Desember 2025.

Selain ekspansi bisnis, ABMM juga akan menggelar refinancing utangnya. Akhir pekan lalu (19/11), misalnya, ABMM meraih kredit dari Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai US$ 100 juta. Sekretaris Perusahaan ABMM Rindra Donovan mengatakan, pinjaman ini untuk membayar utang yang jatuh tempo tahun 2022. 

Baca Juga: Transaksi Pindah Kantong Saham ABMM Ala Keluarga Hamami, Nilai Rp 1,20 Triliun

Adrian menjelaskan, ABMM  menyiapkan refinancing obligasi senilai US$ 350 juta di tahun ini. Dananya, US$ 200 juta dari penerbitan obligasi baru, US$ 100 juta dari bank, dan US$ 50 juta dari kas internal.

Bagikan

Berita Terbaru

Reksadana ESG: Menimbang Pilihan Investasi Berpadu Filantropi
| Senin, 01 September 2025 | 07:01 WIB

Reksadana ESG: Menimbang Pilihan Investasi Berpadu Filantropi

Reksadana filantropi memungkinkan investor mencari return sekaligus beramal untuk kebaikan masyarakat. Bagaimana prospek

Penerapan Gas Melon  1 Harga Hadapi Kendala
| Senin, 01 September 2025 | 06:25 WIB

Penerapan Gas Melon 1 Harga Hadapi Kendala

Rencana pemberlakuan gas melon satu harga disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia

PLN Menyiapkan Dua Proyek PLTP di Bengkulu
| Senin, 01 September 2025 | 06:22 WIB

PLN Menyiapkan Dua Proyek PLTP di Bengkulu

Manajemen PLN akan memastikan seluruh proyek PLTP berjalan optimal dan memberikan manfaat luas kepada masyarakat.

Pelaku Usaha Minta Dialog dan Dilibatkan
| Senin, 01 September 2025 | 06:18 WIB

Pelaku Usaha Minta Dialog dan Dilibatkan

 Batubara akan dihitung berdasarkan Harga Batubara Acuan (HBA) nol atau HBA 0 dengan nilai kalori tertinggi 6.322 kcal per kg GAR

Harga Pangan Naik, Agustus Masih Akan Inflasi
| Senin, 01 September 2025 | 06:18 WIB

Harga Pangan Naik, Agustus Masih Akan Inflasi

Harga pangan yang mendorong inflasi pada bulan Agustus di antaranya bawang merah dan beras          

Masyarakat Diharapkan Tidak Panic Buying
| Senin, 01 September 2025 | 06:13 WIB

Masyarakat Diharapkan Tidak Panic Buying

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memperkirakan kerugian pusat belanja akibat unjuk rasa mencapai Rp 500 miliar per hari

Menko Airlangga Tepis Isu Sri Mulyani Mundur
| Senin, 01 September 2025 | 06:13 WIB

Menko Airlangga Tepis Isu Sri Mulyani Mundur

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikabarkan mengikuti sidang kabinet yang digelar Minggu (31/8)

Waspada! Rupiah Bakal Lanjutkan Pelemahan pada Senin 1 September 2025
| Senin, 01 September 2025 | 06:10 WIB

Waspada! Rupiah Bakal Lanjutkan Pelemahan pada Senin 1 September 2025

Rupiah diproyeksi melemah terhadap dolar AS di awal pekan ini. Analisis faktor domestik dan eksternal yang memengaruhi nilai tukar rupiah

Surplus Neraca Dagang Bakal Menyempit
| Senin, 01 September 2025 | 06:06 WIB

Surplus Neraca Dagang Bakal Menyempit

Ekonom memperkirakan neraca perdagangan Indonesia pada bulan Juli 2025 masih mencatat surplus sekitar US$ 2,5 miliar hingga US$ 3 miliar

Tantangan dan Peluang Emiten E-Commerce di Semester II 2025
| Senin, 01 September 2025 | 06:00 WIB

Tantangan dan Peluang Emiten E-Commerce di Semester II 2025

Jelajahi prospek e-commerce Indonesia di semester II-2025. Analisis kinerja GOTO, Bukalapak, dan BELI, serta tantangan dan peluang di sektor ini

INDEKS BERITA

Terpopuler