Tiga Hari Beruntun Terbang 69,31%, Harga Saham MMLP Sentuh Rekor Tertinggi

Rabu, 23 Juni 2021 | 14:26 WIB
Tiga Hari Beruntun Terbang 69,31%, Harga Saham MMLP Sentuh Rekor Tertinggi
[ILUSTRASI. Proyek pergudangan dan logistik yang dikembangkan PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP). DOK/MMLP]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) unjuk gigi. Tiga hari berturut-turut saham emiten pergudangan itu terbang hingga 69,31%.

Kenaikan harga MMLP menggiring saham tersebut menyentuh rekor tertinggi sejak 20 Februari 2017.

Lonjakan saham MMLP paling signifikan berlangsung kemarin tatkala harganya mentok di batas atas auto rejection (ARA). 

Pada perdagangan hari ini (23/6), selang sekitar lima menit perdagangan sesi pertama dimulai, saham MMLP kembali menyentuh ARA.

 

 

Sejauh ini belum diketahui sentimen apa yang mendorong lonjakan harga saham MMLP. Yang jelas, hingga tulisan ini diterbitkan, MMLP belum menyampaikan laporan keuangan tahun buku 2020. 

Khrisna Daswara, Sekretaris Perusahaan PT Mega Manunggal Property Tbk pada 31 Mei 2021 menyampaikan, laporan keuangan perseroan masih dalam proses audit oleh auditor publik.

Baca Juga: Laba Bersih Kapuas Prima Coal Melejit 304,4%, Valuasi Harga Saham ZINC Jadi Menarik

Per 30 September 2020, pendapatan MMLP naik 9,34% secara year on year (yoy) menjadi 267,91 miliar.

Namun, kerugian penjualan properti investasi sebesar Rp 193,90 miliar membuat MMLP mesti menanggung rugi bersih di sembilan bulan pertama tahun lalu.

Rugi bersih yang diderita MMLP per 30 September 2020 sebesar Rp 137,21 miliar. Padahal, pada periode sama tahun sebelumnya, MMLP bisa meraup laba bersih Rp 124,67 miliar.

Broker yang memborong saham MMLP >>>

Sejak awal pekan hingga hari ini pukul 14.00 WIB, Jasa Utama Capital Sekuritas dan Mirrae Asset Sekuritas Indonesia menjadi broker yang paling banyak digunakan untuk memborong saham MMLP.

Volume beli bersih saham MMLP yang difasilitasi Jasa Utama Capital sebanyak 12.835.200 lembar. Dengan harga rata-rata di Rp 595 per saham, total nilai beli bersihnya mencapai Rp 8,1 miliar.

Sementara volume beli bersih saham MMLP yang difasilitasi Mirrae sebanyak 12.010.200 lembar. Dengan harga rata-rata di Rp 539 per saham, total nilai beli bersihnya mencapai Rp 6,5 miliar.

Baca Juga: Jelang Buyback Emiten Grup Lippo (MLPL), Connery Lepas Sebagian Porsi Kepemilikannya

Di sisi berseberangan, Indo Premier Sekuritas dan BNC Sekuritas Indonesia paling banyak menjual saham MMLP.

Nilai jual bersih yang difasilitasi Indo Premier sebesar Rp 8,6 miliar dengan harga jual rata-rata di Rp 525 per saham. Total volume jual bersihnya sebanyak 16.712.000.

Sedangkan BNC Sekuritas Indonesia memfasilitasi transaksi jual bersih sebanyak 14.168.100 lembar saham MMLP.

Nilai beli bersih lewat broker yang dulu didirikan dengan nama Sekuritas Indo Pasifik, itu mencapai Rp 8,1 miliar, atau rata-rata Rp 569 per saham.

Selanjutnya: KKR Mengakuisisi Perusahaan Platform Pendidikan Online Senilai US$ 318,82 Juta

 

Bagikan

Berita Terbaru

Investasi Danantara Harus Berdampak Ganda
| Selasa, 02 Desember 2025 | 05:00 WIB

Investasi Danantara Harus Berdampak Ganda

Danantara sudah membuat roadmap investasi untuk tahun 2026 yang bisa mendorong roda ekonomi dan lapangan pekerjaan. 

Menjaga Ketahanan Perbankan Nasional
| Selasa, 02 Desember 2025 | 04:54 WIB

Menjaga Ketahanan Perbankan Nasional

Risiko global 2026 mungkin tampak seperti badai di kejauhan, tetapi sejarah menunjukkan badai yang diabaikan rentan menjadi krisis.

Investasi Dapen Masih Tertekan Efek Bunga Acuan
| Selasa, 02 Desember 2025 | 04:50 WIB

Investasi Dapen Masih Tertekan Efek Bunga Acuan

industri dapen mencetak realisasi return on investment (ROI) sebesar 5,08% per kuartal III-2025, lebih rendah dari September 2024 sebesar 5,15%.

Rekomendasi Saham Pilihan dan Proyeksi IHSG Untuk Selasa (2/12)
| Selasa, 02 Desember 2025 | 04:50 WIB

Rekomendasi Saham Pilihan dan Proyeksi IHSG Untuk Selasa (2/12)

Simak analisis pergerakan IHSG pada 1 Desember 2025 yang menguat 0,47%. Investor mencermati data ekonomi dan ekspektasi The Fed. 

Prospek Saham Bank Big Cap Tetap Cerah
| Selasa, 02 Desember 2025 | 04:36 WIB

Prospek Saham Bank Big Cap Tetap Cerah

Saham bank big cap seperti BBCA, BBNI, BMRI alami koreksi akibat net sell asing.                                          

Daya Beli di Akhir Tahun Mulai Membaik
| Selasa, 02 Desember 2025 | 04:32 WIB

Daya Beli di Akhir Tahun Mulai Membaik

BPS melaporkan inflasi November 2025 melandai jadi 0,17% bulanan. Emas perhiasan & angkutan udara pemicu, pangan penahan harga. 

Perusahaan Leasing Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Akibat Bencana di Sumatra
| Selasa, 02 Desember 2025 | 04:15 WIB

Perusahaan Leasing Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Akibat Bencana di Sumatra

Sebagai antisipasi, sejumlah multifinance kini memperketat pemantauan risiko di daerah terdampak di Sumatra.

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:31 WIB

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama

Inflasi November 2025 melambat ke 0,17% MoM (2,72% YoY). Emas perhiasan dominan, bawang merah & daging ayam ras alami deflasi.

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:00 WIB

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun

Emiten farmasi yang memproduksi obat generik berlogo, hingga alat kesehatan berpotensi merasakan dampak positif.

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:56 WIB

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Oktober 2025 mencapai US$ 2,39 miliar.

INDEKS BERITA