Uang Tak Legal

Kamis, 10 April 2025 | 06:17 WIB
Uang Tak Legal
[ILUSTRASI. TAJUK - Djumyati Partawidjaja]
Djumyati Partawidjaja | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kita paham, di negeri ini  banyak sekali korupsi yang terjadi. Korupsi jumbo yang cita-citanya dihancurkan di era reformasi, malah bertransformasi..
Celakanya, korupsi sudah menjadi bagian dari bisnis sehari-hari dan tentunya jadi makin rumit untuk dijaring. Itulah sebabnya beberapa lembaga international mengusung inisiatif perang terhadap illicit money. Illicit money atau uang tidak legal ini lebih besar cakupannya dari korupsi. Di sana juga ada uang penyelundupan, penggelapan pajak, dan berbagai kejahatan lain seperti pembiayaan teroris.

Tapi di negeri ini, banyak orang yang melihat peredaran uang tidak legal dengan sebelah mata. Pada waktu nama-nama pengusaha kita beredar di kasus Panama Paper, tak ada upaya sama sekali dari pejabat kita untuk menelusuri dan membongkarnya lebih jauh.

Memperkarakan illicit money memang tidak mudah. Tapi membiarkannya tidak disentuh membuat uang-uang tidak legal ini makin merajalela dan mematikan perekonomian kita. Tak heran beberapa tahun terakhir, semua orang di negeri ini mengeluh perekonomian yang terasa berat. Walau angka pertumbuhan ekonomi nasional dari BPS tak terlalu banyak bergejolak, para pelaku bisnis merasakan bisnisnya berat. 

Nyatanya ada penurunan konsumsi kalangan menengah. Ada beberapa analisis penyebab kalangan menengah ini jadi miskin. Salah satunya karena ada banyak orang terjebak judi online. Bahkan gosipnya, salah satu bank besar menderita banyak kredit macet karena para debitur memakai uang kreditnya untuk berjudi online. 

Pemerintah kita sendiri lebih banyak bicara tentang memberantas koruptor. Presiden Prabowo Subianto beberapa kali mengungkapkan dalam pidatonya. Di tahun 2024 Prabowo pernah mengatakan akan mengejar koruptor sampai Antartika. Tapi setelah pelantikannya sebagai presiden, Prabowo menyampaikan gagasan supaya para koruptor mau mengembalikan uang kepada negara secara diam-diam. Terakhir di 7 April 2025, Prabowo yang menyatakan komitmen untuk memberantas korupsi, bicara pentingnya penyitaan aset koruptor. Tapi di saat yang bersamaan, Prabowo juga minta untuk mempertimbangkan keadilan untuk keluarga koruptor.

Sepertinya perjalanan pemberantasan koruptor kita masih cukup panjang. Apalagi kalau mau lebih jauh lagi, memerangi uang-uang ilegal. Termasuk dari bisnis judi online yang melibatkan orang lingkaran dalam sang presiden.

Selanjutnya: Ekonomi Tetangga Turun, Indonesia Ikut Manyun

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Dimotori BYD dan Wuling, Pabrikan China Kian Unjuk Gigi di Pasar Mobil Indonesia
| Jumat, 18 April 2025 | 10:00 WIB

Dimotori BYD dan Wuling, Pabrikan China Kian Unjuk Gigi di Pasar Mobil Indonesia

Pabrikan China berhasil mendongkak penjualan di tengah menurunnya penjualan mobil di Indonesia pada kuartal I 2025.

Profit 35,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (18 April 2025)
| Jumat, 18 April 2025 | 09:32 WIB

Profit 35,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (18 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (18 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,88% jika menjual hari ini.

Erajaya (ERAA) Tengah Mempersiapkan Jalan Masuk Bagi Investor Baru di Erafone
| Jumat, 18 April 2025 | 09:00 WIB

Erajaya (ERAA) Tengah Mempersiapkan Jalan Masuk Bagi Investor Baru di Erafone

PT Erafone Artha Retailindo dan PT Teletama Artha Mandiri akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 April 2025.

Prospek Kinerja Masih Terjaga, MDKA Akan Perpanjang Umur Tambang Emas Tujuh Bukit
| Jumat, 18 April 2025 | 08:00 WIB

Prospek Kinerja Masih Terjaga, MDKA Akan Perpanjang Umur Tambang Emas Tujuh Bukit

Tahun ini PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membidik target produksi emas sebanyak 100.000 ons hingga 110.000 ons.

Sariguna Primartirta (CLEO) Akan Membagikan Saham Bonus
| Jumat, 18 April 2025 | 07:38 WIB

Sariguna Primartirta (CLEO) Akan Membagikan Saham Bonus

Pembagian saham bonus baru kepada para pemegang saham perusahaan yang berasal dari tambahan modal disetor atau agio saham diusulkan Rp 240 miliar.

Telkom (TLKM) Buyback Saham Senilai Rp 3 Triliun
| Jumat, 18 April 2025 | 07:26 WIB

Telkom (TLKM) Buyback Saham Senilai Rp 3 Triliun

PT  Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan melakukan buyback saham maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh sesuai ketentuan.

Meski Pasar Saham Masih Lesu, Emiten Investasi Siap Menggenjot Portofolio
| Jumat, 18 April 2025 | 07:17 WIB

Meski Pasar Saham Masih Lesu, Emiten Investasi Siap Menggenjot Portofolio

Sejumlah emiten investasi berencana menggenjot portofolio mereka pada 2025. Alokasi belanja modal (capex) jumbo telah disiapkan emiten.

Mengusung Nama Baru, EXCL dan Smartfren Resmi Merger
| Jumat, 18 April 2025 | 07:11 WIB

Mengusung Nama Baru, EXCL dan Smartfren Resmi Merger

Status Smartfren Telecom dan Smart Telecom berakhir. EXCL jadi entitas bertahan dengan nama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. ​

Tarif Royalti Naik, Emiten Minerba Tercekik
| Jumat, 18 April 2025 | 07:03 WIB

Tarif Royalti Naik, Emiten Minerba Tercekik

Kenaikan tarif royalti mineral dan batubara diproyeksi akan membebani kinerja keuangan emiten di sepanjang tahun 2025.  

Korporasi Inggris Caplok Dua Perusahaan Kelapa Sawit di Kaltim Senilai US$ 34,2 Juta
| Jumat, 18 April 2025 | 07:00 WIB

Korporasi Inggris Caplok Dua Perusahaan Kelapa Sawit di Kaltim Senilai US$ 34,2 Juta

M. P. Evans Group Plc mengakuisisi dua perusahaan perkebunan sawit dari Golden Land Berhad, entitas yang terdaftar di bursa saham Malaysia.

INDEKS BERITA

Terpopuler