Unit Exxon di Rusia Menyatakan Force Majeure untuk Blok Minyak di Pulau Sakhalin

Kamis, 28 April 2022 | 12:16 WIB
Unit Exxon di Rusia Menyatakan Force Majeure untuk Blok Minyak di Pulau Sakhalin
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Exxon Mobil Corp pada Rio Oil dan Gas Expo and Conference di Rio de Janeiro, Brazil, 24 September 2018. REUTERS/Sergio Moraes/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Exxon Mobil Corp pada Rabu mengatakan unit bisnisnya di Rusia telah menyatakan force majeure untuk operasi Sakhalin-1. Sanksi yang diberlakukan atas Rusia mempersulit Exxon Neftegas Ltd melakukan pengiriman minyak mentah ke pelanggan.

Proyek Sakhalin-1 memproduksi minyak mentah Sokol di lepas pantai Pulau Sakhalin di Timur Jauh Rusia. Blok itu mengekspor sekitar 273.000 barel minyak per hari, terutama ke Korea Selatan, dan ke tujuan lain termasuk Jepang, Australia, Thailand, dan Amerika Serikat.

Exxon mengatakan pada 1 Maret akan menghapus asetnya di Rusia yang bernilai sekitar $4 miliar sekaligus menghentikan semua kegiatan operasi di Rusia, termasuk di Sakhalin 1. Ini merupakan tanggapan Exxon atas invasi Moskow ke Ukraina pada 24 Februari.

Baca Juga: Harga Minyak Terkoreksi Tipis Pada Perdagangan Kamis (28/4) Pagi

Produsen minyak mengambil langkah-langkah untuk keluar dari Sakhalin 1, yang mencakup menangani kewajiban kontrak dan komersial, juru bicara Exxon Julie King mengatakan dalam tanggapan tertulis.

"Sebagai operator di Sakhalin-1, kami memiliki kewajiban untuk memastikan keselamatan orang, perlindungan lingkungan dan integritas operasi," kata King.

Exxon juga secara signifikan menghentikan bisnis kimia dan pelumasnya di Rusia. Perusahaan itu menangguhkan penjualan semua produk kimia dan pelumas ke Rusia dan Belarus.

Stakeholder lain di Sakhalin 1 adalah Sakhalin Oil and Gas Development, yang merupakan konsorsium perusahaan Jepang serta perusahaan jasa migas India, ONGC Videsh. Mereka mengalami kesulitan mencarter kapal tanker untuk mengirim minyak keluar dari wilayah yang umumnya membutuhkan kapal es untuk menavigasi perjalanan.

Baca Juga: Ada Perang Rusia-Ukraina, Bagaimana Dampaknya ke Investasi di Indonesia?

Itu karena kekhawatiran yang berkembang dari pengirim atas risiko reputasi dan meningkatnya kesulitan aset Rusia untuk menemukan perlindungan asuransi. "Akibatnya, Exxon Neftegas Ltd telah membatasi produksi minyak mentah," kata King.

Kapal tanker terbaru yang mengambil minyak mentah di pelabuhan De Kastri Rusia - di mana minyak dari Sakhalin-1 dimuat - adalah kapal tanker Aframax Kapten Kostichev, menurut data di Refinitiv Eikon. Kapal saat ini berada di lepas pelabuhan De Kastri.

Dua kapal tanker Aframax lainnya, Victor Konetsky dan Yuri Senkevich, yang sering digunakan untuk mengirim minyak mentah Sokol ke Yeosu, kosong dan juga mengambang di dekat pelabuhan.

Konsorsium Sakhalin, yang memiliki 30% saham dalam proyek tersebut, menolak berkomentar, dengan alasan terikat perjanjian kerahasiaan dengan Exxon.

Bagikan

Berita Terbaru

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 09:13 WIB

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026

Saham TLKM tertekan jelang tutup tahun, namun analis melihat harapan dari FMC dan disiplin biaya untuk kinerja positif di 2026.

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:43 WIB

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis

Simak wawancara KONTAN dengan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani soal siklon tropis yang kerap terjadi di Indonesia dan perubahan iklim.

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:19 WIB

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue

Menjelang tutup tahun 2025, sejumlah emiten gencar mencari pendanaan lewat rights issue. Pada 2026, aksi rights issue diperkirakan semakin ramai.

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:11 WIB

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi

Menjelang libur akhir tahun 2025, transaksi perdagangan saham di BEI diproyeksi cenderung sepi. Volatilitas IHSG pun diperkirakan akan rendah. 

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:05 WIB

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic

Bagi yang tidak setuju merger, MORA menyediakan mekanisme pembelian kembali (buyback) dengan harga Rp 432 per saham.

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:58 WIB

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026

Restitusi pajak yang tinggi, menekan penerimaan negara pada awal tahun mendatang.                          

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:53 WIB

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban

Mandiri Business Survey 2025 ungkap mayoritas UKM alami omzet stagnan atau memburuk. Tantangan persaingan dan daya beli jadi penyebab. 

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:43 WIB

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap

Pola serapan belanja daerah yang tertahan mencerminkan lemahnya tatakelola fiskal daerah.                          

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:41 WIB

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara

Target penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk tahun fiskal 2026 dipatok di angka 4.300 unit.

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:32 WIB

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan

kendaraan dengan trailer atau gandengan, serta angkutan yang membawa hasil galian, tambang, dan bahan bangunan.

INDEKS BERITA