Usai Setor Rp 3,75 T, Tahir akan Tambah Lagi Modal Bank Mayapada dari Kantong Pribadi

Kamis, 14 Mei 2020 | 12:26 WIB
Usai Setor Rp 3,75 T, Tahir akan Tambah Lagi Modal Bank Mayapada dari Kantong Pribadi
[ILUSTRASI. Pemilik Mayapada Grup Dato Sri Tahir menyapa wartawan seusai melakukan pelaporan terkait penukaran uang dolar AS dan dolar Singapura ke rupiah kepada Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (15/10). Dato Sri Tahir melakuka]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi virus corona alias Covid-19, konglomerat Dato Sri Tahir menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat permodalan Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA).

Usai menyetor modal sebesar Rp 3,75 triliun pada April lalu, Tahir masih akan menambah lagi modal Bank Mayapada.

Sebagai pemegang saham pengendali terakhir, Tahir akan kembali menginjeksi modal Bank Mayapada sebesar Rp 750 miliar. 

Baca Juga: Pengawasan ke tujuh bank ini disorot BPK, OJK diminta tindaklanjuti

Penambahan modal ini akan dilakukan pada September mendatang saat Bank Mayapada menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue.

"Saya akan menyetor modal lagi secara tunai dari kantong pribadi," ujar Tahir.

Dengan demikian, total penambahan modal Bank Mayapada oleh Tahir pada tahun ini mencapai Rp 4,5 triliun.

Tahir mengatakan, penambahan modal ini merupakan wujud komitmennya sebagai pemegang saham pengendali Bank Mayapada. Sebagai pengendali, Tahir ingin terus memperkuat dan meningkatkan kualitas Bank Mayapada.

Baca Juga: Umumkan nama-nama bank terkait pengawasan OJK, BPK: Kami punya wewenang

Menurut Tahir, komitmen seorang pemegang saham adalah penambahan modal perusahaan, bukan pembagian dividen. Apalagi, perbankan merupakan industri padat modal, bukan padat karya.

"Komitmen paling nyata seorang pemegang saham adalah saat dia menyetor modal dari uang pribadinya," tegas Tahir.

Tahir memang terbilang rajin menambah modal Bank Mayapada. Dalam periode tujuh tahun terakhir, Tahir saban tahun selalu merealisasikan penambahan modal Bank Mayapada.

Baca Juga: Perusahaan Milik Benny Tjokro Minta Hutama Karya Menjalankan Perjanjian

Yang terbaru, pada 24 April lalu, Tahir baru saja melakukan setoran modal ke Bank Mayapada senilai Rp 3,75 triliun. Penambahan modal itu dilakukan melalui dua skema.

Pertama, Tahir melakukan setoran modal sebesar Rp 252,09 miliar secara tunai ke Bank Mayapada. Penempatan dana tersebut dilakukan melalui PT Mayapada Karunia sebesar Rp 230 miliar melalui dan sebesar Rp 22,09 miliar melalui PT Mayapada Kasih.

Urgensi Tahir menambah modal Bank Mayapada

Kedua, Tahir melakukan setoran modal di Bank Mayapada sebesar Rp 3,5 triliun dengan menempatkan kembali dana hasil penjualan tiga gedung miliknya ke Bank Mayapada. Seperti diketahui, pada 24 April lalu, Bank Mayapada membeli tiga gedung milik Tahir senilai Rp 3,5 triliun.

Ketiga gedung tersebut adalah Menara Topas di Jakarta, Gedung Perkantoran di Mayapada Complex, Surabaya, dan gedung di di By pass I Gusti Ngurah Rai, Bali. Nah, dana pembelian gedung tersebut disetorkan kembali oleh Tahir sebagai dana setoran modal Bank Mayapada.

Baca Juga: Terima Setoran Dana dari Tahir, Modal Bank Mayapada Makin Tebal

Peningkatan modal tersebut membuat rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) Bank Mayapada meningkat. Per akhir April 2020, CAR Bank Mayapada tercatat sebesar 17,97%. Rasio tersebut meningkat dibandingkan posisi CAR per akhir Desember 2019 yang sebesar 16,18%.

Kenaikan CAR Bank Mayapada ini terjadi justru di saat tren CAR industri perbankan menurun. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, CAR rata-rata industri perbankan di akhir kuartal I-2020 sebesar 21,72%. Posisi tersebut turun dibandingkan rata-rata CAR pada akhir Desember 2019 lalu sebesar 23,31%.

Menurut Tahir, dalam situasi krisis ekonomi akibat pandemi virus corona seperti saat ini, penambahan modal menjadi hal urgen di industri perbankan. Sebab, jika CAR rendah, bank akan rentan terpapar dampak negatif pandemi virus corona.

Baca Juga: Bos Bank Mayapada: Pemeriksaan BPK sudah kami selesaikan

Selain manajemen dan pengelolaan bank harus bagus, yang paling fundamental bagi perbankan di saat menghadapi krisis adalah penambahan modal.

Dengan modal yang lebih kuat, Tahir bilang, Bank Mayapada memiliki kemampuan lebih besar untuk ekspansi dan menyediakan dana cadangan bila terjadi risiko. "Ini komitmen saya meski situasi di saat pandemi ini sulit bagi semua orang," ujar Tahir.

 

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Peta Persaingan Bank Digital Berpotensi Berubah
| Kamis, 27 November 2025 | 06:05 WIB

Peta Persaingan Bank Digital Berpotensi Berubah

Wacana merger dua ekosistem besar seperti GOTO dan Grab menyisakan pertanyaan mengenai nasib bank digital di belakangnya.​

Permintaan Lesu Masih Membayangi Kinerja Indocement, Begini Rekomendasinya
| Kamis, 27 November 2025 | 06:00 WIB

Permintaan Lesu Masih Membayangi Kinerja Indocement, Begini Rekomendasinya

INTP membukukan pendapatan Rp 12,91 triliun pada sembilan bulan 2025, turun 3,07% year on year (yoy). 

Setelah IHSG Kembali Mencetak Rekor, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (27/11)
| Kamis, 27 November 2025 | 05:45 WIB

Setelah IHSG Kembali Mencetak Rekor, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (27/11)

Selanjutnya pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen global dan yang paling utama pemangkasan suku bunga The Fed.

Pebisnis Tolak Wacana Relaksasi Ekspor Kayu Bulat
| Kamis, 27 November 2025 | 05:40 WIB

Pebisnis Tolak Wacana Relaksasi Ekspor Kayu Bulat

Wacana ini memberi sinyal bahwa Indonesia mulai kembali nyaman mengekspor bahan mentah ataupun semi-jadi.

Komitmen Investasi di IKN Masih Tinggi
| Kamis, 27 November 2025 | 05:35 WIB

Komitmen Investasi di IKN Masih Tinggi

Otorita Ibu Kota Nusantara alias IKN mengklaim sudah kantongi minat investasi total Rp 158,73 triliun.

Bundamedik (BMHS) Tetap Garap Peluang Layanan Fertilitas
| Kamis, 27 November 2025 | 05:20 WIB

Bundamedik (BMHS) Tetap Garap Peluang Layanan Fertilitas

Di sisa tahun ini, BMHS menekankan pada produk ibu dan anak.yang didukung oleh teknologi yang canggih dan keahlian dokter.

Kurang Peminat, Program Magang Tahap Tiga Dibuka
| Kamis, 27 November 2025 | 05:20 WIB

Kurang Peminat, Program Magang Tahap Tiga Dibuka

Jumlah peserta magang di tahap pertama dan kedua baru mencapai 77.000 peserta atau 77% dari target yang dipatok.

Beras Lokal Lebih Mahal Tiga Kali Lipat dari Impor
| Kamis, 27 November 2025 | 05:10 WIB

Beras Lokal Lebih Mahal Tiga Kali Lipat dari Impor

Fenomena impor ilegal beras yanag baru-baru ini terjadi memunculkan fakta bahwa harga beras impor amat murah.

Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Beri Lebih Banyak Stimulus
| Kamis, 27 November 2025 | 04:50 WIB

Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Beri Lebih Banyak Stimulus

Pemerintah beri sejumlah stimulus untuk mendorong ekonomi di kuartal IV tahun ini mulai dari diskon tarif transportasi hingga BLT. 

Segmen Pasar Asuransi Kesehatan Kumpulan Lebih Menawan
| Kamis, 27 November 2025 | 04:50 WIB

Segmen Pasar Asuransi Kesehatan Kumpulan Lebih Menawan

Beban co-sharing karyawan di segmen kumpulan berpotensi lebih ringan dibanding nasabah produk individu

INDEKS BERITA

Terpopuler