Utang Kaum Muda

Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:33 WIB
Utang Kaum Muda
[ILUSTRASI. TAJUK - R Cipta Wahyana]
Cipta Wahyana | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yang muda yang berutang. Kabar soal besarnya kredit macet anak muda di platform pinjaman daring atau pindar cukup menyita perhatian. KONTAN menulis, nilai kedit macet itu mencapai Rp 651 miliar atau hampir 54% dari total kredit macet fintech lending. Ini angka per November 2024. 

Sejatinya, fenomena ini mudah untuk dipahami alias tak mengejutkan. Pertama, hasil sensus penduduk terakhir (tahun 2020), menunjukkan bahwa jumlah anak muda semakin dominan.

Total jumlah kelompok milenial dan Generasi Z telah mencapai 54% populasi. Empat tahun kemudian, angkanya pasti terus bertambah. Ini artinya mayoritas pelaku ekonomi kita saat ini memang kaum muda. 

Kedua, mayoritas pindar ditawarkan melalui aplikasi digital. Nah, anak mudalah yang paling melek teknologi. Jadi, dibandingkan kelompok lain, mereka paling sering memperoleh tawaran pinjaman daring itu; mulai dari produk fintech sampai pay later

Faktor yang terakhir, kemudahan belanja melalui berbagai aplikasi membuat generasi muda kita cenderung lebih konsumtif. Di zaman teknologi, belanja hanyalah sejauh “klik” saja. 

Hasil survei OCBC Financial Fitness Index (FFI) 2024 menunjukkan, 80% anak muda membelanjakan uang untuk menyesuaikan gaya hidup lingkungan, walaupun di luar kemampuan finansial. Dengan kata lain, demi gaya hidup, mereka rela berutang. Angka ini meningkat dari 73% di 2024. 

Fenomena ini akan berlanjut jika tidak ada upaya ekstra untuk mengedukasi generasi muda kita agar lebih bijak dalam berbelanja. Siapa yang bertanggung jawab?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus lebih aktif memimpin gerakan ini. Dan, tentu programnya tak cukup hanya sekadar mengganti nama pinjaman online (pinjol) menjadi pinjaman daring. 

Para pelaku industri keuangan sebagai pemilik produk juga tak boleh ongkang kaki.  Namun, yang terpenting, masing-masing keluarga harus menyadari hal ini dan aktif mengedukasi putra-putri mereka. 

Harap diingat, bonus demografi hanya akan benar-benar mendatangan manfaat jika kaum muda kita memiliki kapasitas finansial yang kuat. Ini artinya mereka bijak dalam membelanjakan pendapatan sehingga mampu memiliki aset, tabungan, atau investasi yang cukup. 

Jika kondisi ideal ini terpenuhi, anak muda kita akan mampu mencukupi kebutuhan ekonomi mereka sendiri dan bukan sebaliknya tetap bergantung kepada orang lain

Selanjutnya: Kinerja SUN Keok Terseret Situasi Global, Masih Bisa Cuan di 2025?

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Lesu Daya Beli Bikin Ekonomi Bantet
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 07:12 WIB

Lesu Daya Beli Bikin Ekonomi Bantet

Geliat bisnis yang lesu, daya beli yang masih lemah hingga upah riil yang gagal penuhi kebutuhan dasar bikin ekonomi lesu

Ketar-Ketir Daya Beli Masyarakat Indonesia Mengendur
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 06:38 WIB

Ketar-Ketir Daya Beli Masyarakat Indonesia Mengendur

Head of Macroeconomic Research Bank BCA Barra Kukuh Mamia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 sebesar 4,9% year on year (YoY).

Utang Kaum Muda
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:33 WIB

Utang Kaum Muda

Perlu upaya ekstra untuk mengedukasi para generasi muda kita agar bisa lebih bijak dalam berbelanja kebutuhan.

Kinerja SUN Keok Terseret Situasi Global, Masih Bisa Cuan di 2025?
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:32 WIB

Kinerja SUN Keok Terseret Situasi Global, Masih Bisa Cuan di 2025?

Kinerja obligasi pemerintah tergencet oleh tingginya yield obligasi di AS. Ada risiko yield SUN acuan mendaki ke 7,5%.

Perbankan Digital Targetkan Kredit Tumbuh Dua Digit
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:32 WIB

Perbankan Digital Targetkan Kredit Tumbuh Dua Digit

Bank Jago Tbk, misalnya, akan memacu penyaluran kredit digital secara langsung melalui produk Jago Dana Cepat dan Jago Dana Steady.​

Asa Kentanix Supra Internasional Tbk (KSIX) Cuil Cuan di Properti
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:32 WIB

Asa Kentanix Supra Internasional Tbk (KSIX) Cuil Cuan di Properti

Mengupas profil dan rencana bisnis emiten properti PT Kentanix Supra Internasional Tbk (KSIX) pasca IPO

Cuti Bersama ASN Tahun Ini Sebanyak 10 Hari
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:32 WIB

Cuti Bersama ASN Tahun Ini Sebanyak 10 Hari

Pemerintah sudah menetapkan cuti bersama sepanjang tahun 2025 ini dan terbanyak untuk cuti bersama Idul Fitri.

Minat Bank Terhadap SRBI Tetap Kuat
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:32 WIB

Minat Bank Terhadap SRBI Tetap Kuat

Dalam lelang yang digelar pada 17 Januari 2025, imbal hasil SRBI tenor 12 bulan ditetapkan 6,98%, turun dari 7,23% pada lelang pekan sebelumnya.​

Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Kejar Pertumbuhan Pendapatan 5%
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:32 WIB

Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Kejar Pertumbuhan Pendapatan 5%

HAIS melihat prospek tahun ini tergolong stabil. Untuk itu, manajemen menetapkan target pertumbuhan yang lebih tinggi ketimbang tahun 2024.

Pemerintah Mengerek Volume DMO Batubara
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:31 WIB

Pemerintah Mengerek Volume DMO Batubara

Dalam hitungan Kementerian ESDM, target DMO pada tahun ini 239,7 juta ton atau naik 24,36% dibandingkan tahun lalu.

INDEKS BERITA

Terpopuler