Wah, Pemerintah RI Mau Terbitkan Surat Utang di China

Sabtu, 27 Juli 2019 | 07:38 WIB
Wah, Pemerintah RI Mau Terbitkan Surat Utang di China
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menjajaki penerbitan surat berharga negara global di China alias panda bond. Saat ini, Kementerian Keuangan (Kemkeu) tengah mempelajari kembali aturan main penerbitan surat utang itu.

Panda bond merupakan obligasi berdenominasi mata uang renminbi atawa yuan yang terbit di China. Yang menerbitkan surat utang global tersebut adalah negara maupun institusi lain di luar negeri tembok raksasa.

Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemkeu, mengatakan, pemerintah terus mengeksplorasi berbagai aspek dalam penerbitan panda bond.

"Dan, apakah sesuai strukturnya dengan target pengelolaan portofolio utang pemerintah," katanya Loto kepada KONTAN, Jumat (26/7)

Beberapa aspek yang menjadi pertimbangan pemerintah adalah karakter panda bond yang bertenor tiga hingga lima tahun, lebih pendek dibandingkan dengan global bond yang biasanya pemerintah terbitkan.

Selain itu, dinamika perang dagang China dan Amerika Serikat (AS) turut menjadi pertimbangan.

Tapi, Loto mengungkapkan, pemerintah sudah mendapatkan masukan dari beberapa bank terkait minat investor terhadap panda bond.

"Menurut masukan dari beberapa bank, (minat) di kisaran ekuivalen US$ 250 juta sampai US$ 400 juta," imbuhnya.

Pernah gagal terbitkan panda bond

Hanya, Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemkeu Luky Alfirman menegaskan, pemerintah belum membuat keputusan apa pun terkait penerbitan panda bond. Soalnya, kajian atas obligasi ini masih jalan.

Pada 2015, Kemkeu pernah melakukan kajian untuk menerbitkan panda bond.

Namun setahun kemudian Kemkeu memutuskan untuk membatalkan rencana penerbitan obligasi itu lantaran terkendala aturan legal.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendukung langkah-langkah inisiatif pemerintah tersebut.

Menurutnya, penerbitan global bond tidak hanya positif untuk mendukung penerimaan pemerintah, tetapi juga memperkuat stabilitas rupiah. Pasokan valas bertambah sehingga cadangan devisa Indonesia semakin kuat.

Bagikan

Berita Terbaru

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera melakukan transformasi bisnis seiring masuknya PT Morris Capital Indonesia sebagai pengendali baru. ​

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:43 WIB

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini

Laju indeks saham barang konsumsi tertinggal dari 10 indeks sektoral lain di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:34 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan menjalin sinergi dengan pemegang saham baru, Posco International, yang akan masuk ke sektor hilir kelapa sawit.

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:24 WIB

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun

Memilih strategi yang bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang cuan investasi saham di momen libur akhir tahun​.

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:50 WIB

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia

Hingga Oktober 2025, nilai ekspor sawit mencapai US$ 30,605 miliar, lebih tinggi 36,19% dibanding periode yang sama tahun 2024 US$ 22,472 miliar.

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:40 WIB

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri

Regulasi ini memberikan kerangka kebijakan yang lebih adaptif dalam pelaksanaan subsidi pupuk, sekaligus membuka ruang bagi peningkatan efisiensi.

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:25 WIB

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food

Industri pet food Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemilik hewan.

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood

Sebagai pijakan awal transformasi, RAFI mengusung tema “More Impactful and More Valuable” yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:11 WIB

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Jika perkiraan ini terjadi, ada potensi akan meningkatnya volatilitas saham dan mata uang di pasar global.

INDEKS BERITA