Yield Turun, Lelang SUN Tetap Ramai

Jumat, 28 Juni 2019 | 05:24 WIB
Yield Turun, Lelang SUN Tetap Ramai
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang surat berharga negara (SBN) pada kuartal III-2019 kemungkinan berlangsung lebih ramai. Hal ini didukung oleh turunnya yield surat utang negara (SUN), seiring risiko pasar keuangan yang mereda.

Seperti diketahui, yield SUN seri acuan 10 tahun berada ke level 7,38% pada Kamis (27/6). Angka ini merupakan level terendah yield seri FR0078 sejak ditetapkan sebagai seri acuan di 2018.

Ekonom Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C Permana menjelaskan, tren penurunan yield SUN semakin masif semenjak bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserves memperlihatkan sinyal dovish pada pertemuan FOMC pekan lalu. Investor merespons positif hal ini dan kembali masuk ke pasar modal emerging market, tak terkecuali Indonesia.

Jumlah penawaran yang masuk pada dua lelang SBN di bulan ini juga memperlihatkan peningkatan. Bahkan, dalam lelang sukuk negara pada Selasa (25/6) lalu, nilai penawaran yang masuk mencapai Rp 40,19 triliun.

Ini merupakan rekor nilai penawaran masuk terbesar untuk lelang sukuk negara yang digelar sepanjang tahun 2019. "Hasil lelang sukuk Selasa lalu mencerminkan kemungkinan penurunan suku bunga acuan AS sekaligus efek sikap dovish The Fed," terang Fikri.

Ia pun meyakini tren penawaran masuk yang besar masih akan terjadi pada lelang SBN di kuartal III, utamanya di lelang periode Juli.

Pengamat pasar modal Anil Kumar sepakat. Menurut dia, selama sentimen ekspektasi penurunan suku bunga acuan AS berlangsung, pasar obligasi negara emerging market terus dilirik asing.

Pasalnya, investor asing mencari negara berkembang yang masih bisa menawarkan imbal hasil menarik di tengah ketidakpastian global. Investor inilah yang nantinya diharapkan akan ikut meramaikan lelang SBN selanjutnya.

Potensi ramainya lelang SBN di periode Juli-September 2019 juga didukung oleh selisih atau spread yield SUN dan US Treasury yang terbilang atraktif. Kemarin, spread yield keduanya berada di level 535 bps. Buat info, yield obligasi pemerintah AS bertengger di level 2,03%.

Primadona SUN

Anil menyebut, apabila masalah fundamental ekonomi Indonesia dapat terselesaikan, bukan tidak mungkin spread yield ini akan menipis, paling tidak ke kisaran 400 bps. "Kalau spread SUN dan US Treasury mengecil, ini pertanda harga obligasi Indonesia terus rally," terang dia.

Sementara itu, Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan menambahkan, seri-seri tenor pendek diprediksi tetap menjadi primadona bagi investor asing. Fenomena ini cukup wajar, mengingat sentimen negatif eksternal masih sulit dihindari oleh para investor. Hal ini sudah terlihat pada lelang sukuk negara lalu.

Meski memperoleh penawaran hingga Rp 40,19 triliun, seri-seri bertenor pendek seperti PBS014 tetap menjadi incaran utama investor. "Minat investor terutama asing begitu besar, tapi mereka masih berhati-hati tidak ingin ambil risiko," kata Ariawan.

Sebelumnya, sepanjang kuartal II-2019, nilai penerbitan SBN melalui lelang secara reguler di pasar sekunder mencapai Rp 109,56 triliun. Akan tetapi, angka tersebut masih lebih rendah ketimbang target indikatif yang dicanangkan pemerintah, yakni sebesar Rp 129 triliun.

Fikri menyebut, rendahnya penerbitan SBN melalui lelang di kuartal II dipengaruhi gejolak di pasar obligasi Indonesia, terutama sepanjang Mei lalu. Saat itu, isu perang dagang antara AS-China tengah memanas. Ditambah lagi, Indonesia masih diliputi ketidakpastian hasil Pilpres.

Pasar juga terkena sentimen Ramadan, yang membuat libur perdagangan di pasar obligasi lebih banyak ketimbang kuartal pertama lalu.

Penerbitan SBN lewat lelang rendah juga karena pemerintah mendorong diversifikasi. "Pemerintah beberapa kali menerbitkan global bond dan SUN melalui private placement sebagai diversifikasi pembiayaan," ujar Fikri. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi UMKM Menggugat Anak Usaha Askrindo
| Selasa, 20 Mei 2025 | 17:00 WIB

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi UMKM Menggugat Anak Usaha Askrindo

Saat ini, terdapat dua mitra LPDB-KUMKM yang sudah memperlihatkan keterlambatan pembayaran dan/atau gagal bayar.

Harga GOTO Jeblok Usai Grab Bantah Isu Merger, Cek Investor Asing yang Beli dan Jual
| Selasa, 20 Mei 2025 | 14:06 WIB

Harga GOTO Jeblok Usai Grab Bantah Isu Merger, Cek Investor Asing yang Beli dan Jual

Pembeli saham GOTO dengan volume terbanyak adalah Vanguard Group Inc yang mencapai 243.674.507 saham.

Investor Mulai Kembali Masuk ke Instrumen Reksadana
| Selasa, 20 Mei 2025 | 10:58 WIB

Investor Mulai Kembali Masuk ke Instrumen Reksadana

Berdasarkan data OJK, NAB reksadana pada April 2025 tumbuh 1,65% secara bulanan alias month on month (mom) menjadi Rp Rp 505,83 triliun.

Menakar Peluang Cuan dari Delapan Emiten IDX High Dividend 20 yang Belum Bagi Dividen
| Selasa, 20 Mei 2025 | 10:19 WIB

Menakar Peluang Cuan dari Delapan Emiten IDX High Dividend 20 yang Belum Bagi Dividen

Para emiten tersebut baru akan memutuskan penggunaan laba bersih tahun 2024 dalam RUPST pada akhir Mei 2025 hingga pertengahan Juni 2025.​

Profit 25,83% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (20 Mei 2025)
| Selasa, 20 Mei 2025 | 09:06 WIB

Profit 25,83% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (20 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (20 Mei 2025) 1 gram Rp 1.871.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 25,83% jika menjual hari ini.

GGRM Suntik Dana untuk Proyek Jalan Tol, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 20 Mei 2025 | 07:43 WIB

GGRM Suntik Dana untuk Proyek Jalan Tol, Simak Rekomendasi Sahamnya

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) misalnya, menyuntikkan modal ke anak usaha, yakni PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT) senilai Rp 1,5 triliun.

TOBA Agresif Kurangi Portofolio Bisnis Energi Fosil
| Selasa, 20 Mei 2025 | 07:39 WIB

TOBA Agresif Kurangi Portofolio Bisnis Energi Fosil

TOBA menjual seluruh saham yang dimilikinya di PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP), sebagai pengelola PLTU Sulbagut-1 2x50 megawatt (MW).

Menang PK, Alex Denni Eks Deputi KemenPAN-RB: Momentum Pembenahan Sistem Peradilan
| Selasa, 20 Mei 2025 | 07:39 WIB

Menang PK, Alex Denni Eks Deputi KemenPAN-RB: Momentum Pembenahan Sistem Peradilan

Majelis Hakim mengabulkan permohonan PK yang diajukan oleh Alex Denni dan membatalkan putusan Mahkamah Agung.

Valuasi IHSG Murah, Dana Asing Kembali Masuk ke Pasar Saham
| Selasa, 20 Mei 2025 | 07:34 WIB

Valuasi IHSG Murah, Dana Asing Kembali Masuk ke Pasar Saham

Valuasi Price to earning ratio (PER) IHSG sudah berada di bawah standar deviasi rata-rata 10 tahun terakhir

Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Ekspansi Menambah Toko Luar Jawa
| Selasa, 20 Mei 2025 | 07:15 WIB

Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Ekspansi Menambah Toko Luar Jawa

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berfokus pada produk dan toko yang bermargin tinggi untuk mendongkrak kinerja

INDEKS BERITA

Terpopuler