Ada Pemilu, Pertumbuhan Emiten Otomotif Terhambat

Selasa, 08 Januari 2019 | 06:26 WIB
Ada Pemilu, Pertumbuhan Emiten Otomotif Terhambat
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang pemilihan umum (pemilu), kinerja sektor otomotif diramalkan lesu hingga pertengahan tahun ini. Prospek emiten otomotif diperkirakan baru kembali meningkat usai pemilu berlangsung, tepatnya di semester II-2019 nanti.

PT Astra International Tbk (ASII) pun memperkirakan penjualan kendaraan roda empat stagnan di tahun ini. Head of Communications ASII Boy Kelana Soebroto mengatakan, target ASII akan sejalan dengan target penjualan yang dibuat oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), yakni mencapai 1,1 juta unit di 2019.

Angka tersebut stagnan dibandingkan perkiraan penjualan mobil di 2018. "Meski pada 2019 akan ada pemilu, tetapi dengan situasi yang kondusif dan harapan Pemilu akan berjalan lancar, kami tetap optimistis penjualan roda empat bisa sesuai harapan," kata Boy. 

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan, penjualan otomotif tidak akan terdampak pelaksanaan hajatan politik. Tapi, menurut dia, yang dikhawatirkan adalah, kecenderungan wait and see dari investor. Hal ini dinilai menahan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Valdy mengatakan, konsumsi rumah tangga terkait dengan pertumbuhan ekonomi. Sehingga, ketika laju pertumbuhan ekonomi melambat, dapat dipastikan laju konsumsi, termasuk untuk belanja kendaraan, akan berkurang. Begitupun permintaan kendaraan bermotor untuk tujuan produktif. 

Tapi Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama justru optimistis banyak sentimen yang mampu mendorong kinerja sektor otomotif. "Roadmap Revolusi Industri 4.0 dari pemerintah, memasukkan sektor otomotif salah satunya ke dalam skala prioritas. Tambah lagi, pemerintah terus membangun jalur infrastruktur seperti jalan tol," kata dia.

Selain itu, ekonomi Indonesia di tahun ini menurut Nafan masih akan tumbuh. "Kami menunggu penurunan pajak untuk barang mewah, termasuk mobil sedan, yang saat ini dirumuskan. Kemudahan kredit kendaraan ditawarkan saat ini juga menambah sentimen positif tambahan," ujar dia. 

Di semester I-2019, ada harapan pertumbuhan penjualan otomotif dari event pameran otomotif. Sedang di semester II penjualan lebih banyak didorong diskon akhir tahun. Karena itu, dia menyarankan, mulai mencicil beli saham ASII dan PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS).

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler