Akibat Memperluas Recall Bolt, GM Menanggung Biaya US$ 1 Miliar

Sabtu, 21 Agustus 2021 | 16:39 WIB
Akibat Memperluas Recall Bolt, GM Menanggung Biaya US$ 1 Miliar
[ILUSTRASI. FILE PHOTO - Logo GM di pabrik perakitan di Coahuila, Meksiko, 25 November 2017. REUTERS/Daniel Becerril/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. General Motors Co, Jumat (20/8), menyatakan akan menanggung kerugian hingga US$ 1 miliar akibat kebijakan memperluas penarikan mobil listrik Chevrolet Bolt.

Recall yang dilakukan untuk menghindari risiko kebakaran dari baterai tegangan tinggi itu merupakan pukulan bagi produsen mobil AS terbesar itu, yang tengah berupaya meningkatkan penjualan mobil listrik.

Perusahaan yang berbasis di Detroit itu juga mengatakan akan menghentikan penjualan mobi listrik hingga waktu yang belum ditentukan karena masalah ini, dan akan mencari penggantian dari pemasok baterai LG. Penarikan terakhir mencakup 73.000 kendaraan dari model tahun 2019 hingga 2022.

Baca Juga: Jaguar Land Rover gandeng Indomobil Group masuk pasar Indonesia

Cadangan dan rasio biaya untuk penarikan akan diputuskan, dan bergantung pada hasil investigasi bersama GM, LG Electronics dan LG Energy Solution atas akar penyebab masalah, demikian pernyataan LG.

LG menambahkan, akan aktif bekerja sama dengan klien dan mitranya untuk memastikan bahwa tindakan penarikan dilakukan dengan lancar.

Awal bulan ini, LG Electronics Inc Korea Selatan memangkas laba operasional untuk kuartal kedua lebih dari seperlima. Pemangkasan itu mencerminkan biaya penarikan GM.

Baca Juga: Jual saham unit mobil listrik, China Evergrande berbicara dengan konsorsium Xiaomi

LG Electronics telah memasok mobil listrik GM dengan modul baterai yang dibuat dengan sel yang diproduksi oleh anak perusahaan baterai yang dimiliki sepenuhnya oleh LG Chem, LG Energy Solution (LGES).

Awal tahun ini, Hyundai Motor Co mengatakan akan menghabiskan US$ 900 juta untuk mengganti baterai LG di sekitar 82.000 EV karena risiko kebakaran.

GM, Jumat (20/8), mengatakan penarikan itu mencakup semua kendaraan Bolt yang tersisa yang sebelumnya tidak ditarik pada bulan Juli. GM mengatakan akan mengganti modul baterai yang rusak di Bolt EV dan EUV dengan modul baru. Biaya yang disebut GM, merupakan angka tertinggi dari kisaran perkiraan. Bahkan, GM sempat menyatakan penarikan Bolt tidak menimbulkan konsekuensi moneter.

GM dan LGES memiliki usaha patungan, Ultium Cells LLC, yang membangun pabrik sel baterai di Ohio dan Tennessee, dengan rencana untuk menambah dua lagi setelah itu. GM telah mengatakan akan menggunakan baterai generasi yang berbeda ketika meluncurkan kendaraan listrik Hummer dan Cadillac selama tahun depan.

Pada bulan Juli, GM mengeluarkan penarikan hampir 69.000 Chevrolet Bolts untuk risiko kebakaran setelah laporan dua kebakaran, dan mengatakan akan mengganti modul baterai yang rusak sesuai kebutuhan. Tindakan Jumat memperluas populasi kendaraan untuk masalah yang sama.

GM, yang mengatakan penjualan Bolt akan berhenti sampai puas dengan perbaikannya, mengatakan bekerja secara agresif dengan LG untuk meningkatkan produksi (modul baterai) sesegera mungkin. GM menambahkan pihaknya akan memberi tahu pelanggan jika suku cadang pengganti sudah siap.

Baca Juga: Perusahaan Thailand, PTT Mengerek Target Energi Terbarukan Menjadi 12 GW

Beberapa mobil listrik Bolt yang ditarik pada bulan Juli, sempat di-recall pada November lalu untuk memperbarui perangkat lunak guna mengatasi risiko kebakaran. Tetapi, setidaknya satu kebakaran terjadi setelah pembaruan perangkat lunak. GM mengatakan pada hari Jumat ada total 10 kebakaran Bolt.

Penarikan Juli terjadi setelah GM dan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mendesak pemilik Bolt untuk memarkir kendaraan mereka di luar dan jauh dari rumah setelah mengisi daya. GM pada hari Jumat menegaskan kembali bahwa pemilik kendaraan yang baru ditarik harus memarkirnya di luar setelah mengisi daya dan tidak membiarkannya mengisi daya di dalam ruangan semalaman.

Pada hari Jumat, NHTSA mengeluarkan peringatan konsumen baru kepada pemilik Bolt tentang masalah ini dan mengatakan masih menyelidiki.

Baca Juga: Andalkan Produk Baru, Perusahaan Mobil Geely Pertahankan Target Penjualan Setahun

Pembuat mobil mengatakan dalam keadaan yang jarang terjadi, baterai yang dipasok ke GM untuk kendaraan ini mungkin memiliki dua cacat manufaktur – tab anoda yang sobek dan pemisah yang terlipat – hadir dalam sel baterai yang sama, yang meningkatkan risiko kebakaran.

Setelah kebakaran ke-10 di Chandler, Arizona, GM mengatakan “menemukan cacat manufaktur pada sel baterai tertentu yang diproduksi di fasilitas manufaktur LG di luar pabrik Ochang, Korea.”

Penarikan baru mencakup 9.335 unit mobil listrik Bolt dari model tahun 2019 yang tidak termasuk dalam penarikan sebelumnya dan 63.683 model tahun 2020-2022 Chevrolet Bolt tipe EV dan EUV.

Selanjutnya: Perdagangan Kontrak Eurodollar Munculkan Sinyal Tekanan Pendanaan di Akhir Tahun

 

Bagikan

Berita Terbaru

Dua Emiten Pendatang Baru Berhasil Tarik Duit Asing, BEI Bakal Dorong Lighthouse IPO
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 15:32 WIB

Dua Emiten Pendatang Baru Berhasil Tarik Duit Asing, BEI Bakal Dorong Lighthouse IPO

BEI perlu lebih selektif dalam meloloskan perusahaan yang akan IPO untuk menjaga kualitas emiten dan tidak hanya mengejar kuantitas saja.

Soal Pertumbuhan Ekonomi 5,12%, Begini Kata Presiden Prabowo
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 12:29 WIB

Soal Pertumbuhan Ekonomi 5,12%, Begini Kata Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi masih tidak sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan.

Harga Baru Naik Disertai Volume Signifikan, Saham ICBP Diajak Pesta 17-an di BEI?
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 08:37 WIB

Harga Baru Naik Disertai Volume Signifikan, Saham ICBP Diajak Pesta 17-an di BEI?

Sentimen kenaikan harga bahan baku yang menekan kinerja semester I-2025 ICBP, berpotensi berlanjut hingga pengujung tahun ini.

Melihat Peluang Hatten Bali (WINE) di Momen Nataru pada Paruh Kedua 2025
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 08:33 WIB

Melihat Peluang Hatten Bali (WINE) di Momen Nataru pada Paruh Kedua 2025

Emiten produsen minuman alkohol, WINE berpeluang menangkap potensi dari momen libur Natal dan Tahun Baru yang jatuh di semester II-2025.

Siasat INDY, KRYA, dan Pengusaha Lain Di Kala Penjualan Motor Listrik Merosot
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Siasat INDY, KRYA, dan Pengusaha Lain Di Kala Penjualan Motor Listrik Merosot

Industri motor listrik dalam negeri cukup tertekan karena adanya ketidakpastian kelanjutan insentif dari pemerintah.

Cari Kontrak Hingga ke Amerika Selatan, Upaya WINS Agar Layar Bisnis Tetap Terkembang
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 07:17 WIB

Cari Kontrak Hingga ke Amerika Selatan, Upaya WINS Agar Layar Bisnis Tetap Terkembang

PT Wintermar Offshore Marine Tbk telah mengamankan kontrak lebih dari satu tahun dengan salah satu perusahaan migas besar.

IHSG Menuju Level Psikologis Baru
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 06:59 WIB

IHSG Menuju Level Psikologis Baru

Indikator MACD dan stochastic RSI masih mengindikasikan potensi upside lanjutan untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Konglomerat Gaet Untung dari Bursa
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 06:56 WIB

Konglomerat Gaet Untung dari Bursa

Harga saham emiten milik para konglomerat di lingkar kekuasaan Presiden Prabowo Subianto tengah menanjak

Asing Catat Aksi Beli Rp 5,37 Triliun dalam Empat Hari, Cek Sepuluh Saham Favorit
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 06:47 WIB

Asing Catat Aksi Beli Rp 5,37 Triliun dalam Empat Hari, Cek Sepuluh Saham Favorit

Aksi beli investor asing mendominasi pasar saham Indonesia selama empat hari berturut-turut, senilai total Rp 5,37 triliun.

Euforia Pasar Keuangan Masih Perlu Diuji
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 06:41 WIB

Euforia Pasar Keuangan Masih Perlu Diuji

Masuknya arus dana asing dinilai hanya jangka pendek dan memanfaatkan momentum, sehingga masih perlu konfirmasi lanjutan

INDEKS BERITA

Terpopuler