Cari Dana Segar, Emiten Mengandalkan Penerbitan Saham Baru

Senin, 06 Mei 2019 | 07:35 WIB
Cari Dana Segar, Emiten Mengandalkan Penerbitan Saham Baru
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten memilih penerbitan saham baru untuk mendanai ekspansi dan membayar utang jatuh tempo tahun ini. Analis menilai, pilihan tersebut berkaitan erat dengan ekspektasi ekonomi yang lebih baik atau stabil di tahun ini.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue mencapai sekitar Rp 5,49 triliun hingga minggu ketiga April 2019. Nilai tersebut di atas nilai rights issue pada periode sama tahun lalu yang senilai Rp 850 miliar.

Pada Januari-April 2019, tiga emiten menggelar rights issue. Mereka adalah PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI), PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) dan PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO).

Ke depan masih ada sejumlah emiten yang menempuh rights issue. Salah satunya adalah PT MNC investama (BHIT) yang akan menerbitkan saham baru sebanyak 17,57 miliar dengan target dana Rp 1,75 triliun.

Rights issue dilaksanakan 5 Juli 2019 dan akhir perdagangan 18 Juli 2019. Dana hasil rights issue untuk membayar kompensasi setoran saham atas Cavaraggio Holdings Limited dan New Ascend Limited senilai maksimal US$ 115 juta sekitar Rp 1,5 triliun dan sisanya untuk modal kerja.

Penerbitan saham baru dengan cara tanpa HMETD atau private placement juga dipilih emiten. PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), misalnya, merilis saham baru 9,98% dari modal atau setara 423 juta unit saham.

Dana hasil private placement WINS untuk memperbaiki struktur permodalan, pembiayaan utang dan meningkatkan dana kas. WINS juga akan memanfaatkannya untuk membiayai rencana pengembangan usaha.

Tahun ini, WINS akan meningkatkan kapasitas jasa pengangkutan kapal lepas pantai. Apalagi WINS meraih kontrak baru untuk bekerja di Indonesia, Myanmar, Malaysia dan Afrika.

Selain WINS, PT Bali Towerindo Sentra (BALI) juga akan private placement sebanyak 66 juta saham dengan harga Rp 1.275 per saham. Ini artinya perusahaan ini berharap bisa meraih dana segar Rp 84,15 miliar.

Sedianya, BALI akan merilis saham baru pada 2 Mei 2019. Tapi BALI menundanya menjadi 10 Mei 2019. Sekretaris Perusahaan BALI Lily Hidayat tak bersedia menjelaskan pertimbangan penundaan tersebut.

Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi menilai, semarak rights issue dan private placement ini seiring dengan ekspektasi pasar terhadap keadaan ekonomi lebih baik atau stabil dari tahun sebelumnya. "Aksi korporasi seperti ini wajar saja. Apalagi rata-rata tujuannya untuk belanja modal," jelas dia.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menambahkan, penerbitan saham baru lebih murah dan minim risiko. Sementara penerbitan obligasi dan utang memiliki risiko gagal bayar.

Bagikan

Berita Terbaru

PTPP Andalkan Bisnis Inti di 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:20 WIB

PTPP Andalkan Bisnis Inti di 2026

PTPPdi 2026 bakal fokus pada pengembangan usaha proyek-proyek konstruksi, baik di segmen building, infrastruktur, maupun EPC

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera melakukan transformasi bisnis seiring masuknya PT Morris Capital Indonesia sebagai pengendali baru. ​

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:43 WIB

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini

Laju indeks saham barang konsumsi tertinggal dari 10 indeks sektoral lain di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:34 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan menjalin sinergi dengan pemegang saham baru, Posco International, yang akan masuk ke sektor hilir kelapa sawit.

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:24 WIB

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun

Memilih strategi yang bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang cuan investasi saham di momen libur akhir tahun​.

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:50 WIB

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia

Hingga Oktober 2025, nilai ekspor sawit mencapai US$ 30,605 miliar, lebih tinggi 36,19% dibanding periode yang sama tahun 2024 US$ 22,472 miliar.

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:40 WIB

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri

Regulasi ini memberikan kerangka kebijakan yang lebih adaptif dalam pelaksanaan subsidi pupuk, sekaligus membuka ruang bagi peningkatan efisiensi.

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:25 WIB

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food

Industri pet food Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemilik hewan.

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood

Sebagai pijakan awal transformasi, RAFI mengusung tema “More Impactful and More Valuable” yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis

INDEKS BERITA