KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nada suara Rina Gusnadi meninggi di ujung sambungan telepon, Rabu (21/11) lalu. Dengan lantang pengusaha kain rajut asal Bandung, Jawa Barat, ini terang-terangan menolak kebijakan pemerintah merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI).
Rina tidak habis pikir, mengapa pemerintah membuka beberapa bidang usaha di sektor usaha mikro, kecil, dan mengenah (UMKM) untuk asing hingga 100%. Tak terkecuali, industri kain rajut yang selama ini dia tekuni. Kebijakan pemerintah merevisi DNI sangat berpotensi merugikan bisnis kami, ungkapnya bernada kesal.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Berita Terkait
Berita Terbaru
PaDi UMKM Sediakan Pinjaman Modal bagi Usaha Kecil
UKM bisa menikmati layanan financing, yakni pinjaman modal dari berbagai pilihan pembiayaan yang bisa disesuaikan kebutuhan mereka
IKM Berperan Besar dalam Perkembangan Industri Kosmetik
Jumlah perusahaan kosmetik di Indonesia pada 2023 sebanyak 1.039 pelaku usaha, dengan 89,2% merupakan IKM.
Sukses Usaha Berkat Ilmu Kepepet
Berkat kegigihan mengembangkan usaha, Muhammad Haelani bisa memiliki pabrik dengan berbagai mesin produksi suku cadang kendaraan bermotor
PP Belum Terbit, Peralihan Pengawasan Aset Kripto dari Bappebti ke OJK Terancam Molor
Peraturan Pemerintah (PP) yang akan mengatur peralihan pengawasan dari Bappebti ke OJK, sebagai peraturan pelaksana UU P2SK, belum disahkan.
Ambruk Menjelang Akhir Tahun 2024, Harga Bitcoin Masih Berpotensi Menguat Awal 2025
Katalis positif bagi bitcoin antara lain, kebijakan pro kripto Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
Saham Emiten Energi Masih Paling Seksi
Di sepanjang tahun 2024, kinerja saham-saham sektor energi mengungguli saham emiten di sektor lainnya.
Pendapatan PLN Bisa Susut Rp 10 Triliun Gara-Gara Diskon 50% Tarif Listrik
PLN memastikan diskon tarif listrik 50% akan diterima 81,4 juta pelanggan dengan daya 2.200 volt ampere (VA) ke bawah dan tepat sasaran.
BUMN Karya dan Angkutan Masuk Daftar Merger
Merger Pelni dan ASDP Indonesia Ferry dengan Pelindo telah mendapatkan restu dari Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.
Momentum Natal dan Tahun Baru, Emiten Unggas Bisa Tancap Gas
Emiten unggas masih memiliki prospek positif. Salah satunya dari program makan bergizi gratis. Program ini juga bisa meningkatkan, DOC dan LB.
Ekspansi Kredit Korporasi Bakal Melandai Tahun Depan
Para bankir dan analis melihat prospek kredit korporasi tahun depan tidak akan semoncer tahun 2024 ini