Dibayangi Sanksi AS, Iran Gagal Menjual Minyak Mentah

Selasa, 22 Januari 2019 | 05:57 WIB
Dibayangi Sanksi AS, Iran Gagal Menjual Minyak Mentah
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Upaya Iran untuk memotong sanksi Amerika Serikat (AS) tak berhasil. Salah satu negara produsen minyak ini gagal menemukan pembeli untuk menjual minyak mereka kepada perusahaan swasta dalam bursa perdagangan minyak. 

Setelah mendapat sanksi, pemerintah Iran mulai tahun lalu menjual minyak mentah kepada pembeli swasta melalui bursa.

Namun, hingga Senin (21/1) waktu setempat tak ada pembeli memboyong sebanyak satu juta barel minyak yang ditawarkan perusahaan minyak Iran di bursa. Padahal, harga yang ditawarkan cukup kompetitif di level US$ 52 per barel.

Sebelum sanksi AS berlaku, Iran menjual 280 ribu barel dengan harga US$ 74 per barel. Iran menjual sebanyak satu juta barel. Dua minggu kemudian, Iran kembali menjual sebanyak 700 ribu barel dengan harga US$ 64 per barel.

Iran belum mengungkapkan identitas pembeli swasta dalam pertukaran energi karena khawatir terkena dampak lanjutan sanksi AS. AS mengenakan sanksi atas Iran pada 4 November lantaran program nuklir Iran.

Namun, pemerintah Iran menampik telah gagal menawarkan minyak kepada perusahaan swasta.

“Meskipun AS berupaya menghentikan penjualan minyak Iran, kami berhasil menjual minyak mentah sebanyak yang kami butuhkan,” kata Eshaq Jahangiri, seperti dikutip Reuters dari Shana, kantor berita kementerian minyak, Selasa (22/1).

 

Bagikan

Berita Terbaru

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

INDEKS BERITA