ILUSTRASI. Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengecek pompa angguk atau pumping unit di Central Gathering Station (CGS) 10 Field Duri, Blok Rokan, Bengkalis, Riau, Rabu (22/12/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah melihat pergerakan harga minyak mentah dunia pada tahun depan masih berpotensi berada di level yag tinggi. Hal ini tercermin dari asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP) sepanjang 2023 yang bergerak di kisaran US$ 55 per barel hingga US$ 75 per barel.
Batas atas asumsi ICP itu lebih tinggi dibanding rata-rata ICP tahun ini US$ 63 per barel. Meski batas bawahnya lebih rendah dibanding asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2022. "Harga minyak mentah Indonesia yang paling sulit untuk kita perkirakan, karena volatilitas di tingkat dunia sangat tinggi. Tetapi, kami perkirakan rata-rata selama setahun akan ada di sekitar US$ 55 hingga US$ 75 per barel," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Kamis (28/4).
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.