Inflasi Mencekik, Sukuk Ritel Terbaru SR017 Bisa Dilirik

Selasa, 09 Agustus 2022 | 05:35 WIB
Inflasi Mencekik, Sukuk Ritel Terbaru SR017 Bisa Dilirik
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pengabdi obligasi ritel, bersiaplah! Bulan ini, ada satu obligasi ritel yang dijadwalkan akan ditawarkan ke publik, yakni Sukuk Ritel seri SR017. Seri ini menjadi surat berharga negara (SBN) ritel keempat yang diterbitkan pemerintah tahun ini. 

Jika berdasarkan jadwal awal tahun, SR017 akan ditawarkan mulai 19 Agustus hingga 14 September 2022. Namun Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Dwi Irianti belum mengonfirmasi penerbitan ini akan sesuai jadwal atau tidak. 

Toh, para analis sepakat menyebut obligasi negara ritel ini akan menjadi instrumen investasi yang menarik. Apalagi, ada kemungkinan Bank Indonesia mengerek tingkat suku bunga acuan. 

Baca Juga: Catat Ya, Masa Penawaran Sukuk Ritel SR017 Mulai 19 Agustus Sampai 14 September 2022

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto berpendapat, tinggi tidaknya permintaan dari SR017 akan tergantung kupon yang ditawarkan. Jika pemerintah menetapkan kupon lebih rendah dari sebelumnya, permintaan akan lebih rendah. 

"Pemerintah harus mengeluarkan kupon lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, karena tren kenaikan suku bunga akan terjadi dalam waktu dekat," imbuh Darma Yudha, Head of Fixed Income Trimegah Asset Management. 

Ia menilai likuiditas di masyarakat dan stabilitas makro ekonomi sejatinya cukup baik. Hanya saja, investor bakal meminta bunga lebih tinggi karena tren inflasi. 

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, SR017 jauh lebih menarik dibandingkan dengan deposito. Apalagi tenor sukuk ritel biasanya tidak terlalu panjang, sekitar tiga tahun. 

Wawan menyebut, SR017 akan menarik bila mematok kupon setara dengan SBN ritel pendahulunya, yakni SBR011, yang menawarkan bunga 5,5%. Apalagi, sukuk ritel memiliki karakter bisa diperdagangkan (tradable). 

Baca Juga: Sukuk Ritel SR017 Segera Diterbitkan, Berapa Proyeksi Kuponnya?

Darma juga menilai SR017 akan menarik bila setidaknya memberikan kupon sama dengan SBR011. Bahkan, dengan tren bunga yang naik, ada peluang SR017 memberi kupon lebih tinggi dari 5,5%. "Seiring kenaikan suku bunga harusnya ada kenaikan terhadap kupon SR017," ujar Darma. 

Wawan memperkirakan, permintaan yang masuk di SR017 minimal bisa mencapai Rp 10 triliun. Sebagai perbandingan, SBR011 mampu menyerap Rp 13,91 triliun. 

Wawan sepakat inflasi tinggi memungkinkan investor akan berspekulasi jika bunga yang diberikan oleh pemerintah bisa lebih tinggi dari sebelumnya. Tapi jika ternyata pemerintah tidak memberi bunga yang menarik, maka investor yang menjual sukuk ritel di tengah jalan akan tinggi. 

Pasalnya, investor akan mencari keuntungan yang lebih tinggi, terutama bila ada kenaikan suku bunga. Ini bisa dengan mencari capital gain di pasar sekunder atau pindah ke obligasi ritel lain, terutama obligasi ritel baru yang kuponnya bakal sudah mencerminkan kenaikan suku bunga. 

Sebagai gambaran, saat ini tingkat yield obligasi acuan tenor lima tahun, yakni FR0090, mencapai 6,4%. Setahun silam, yield seri ini masih 5,25%.

Baca Juga: Investor Pemula, Yuk Cobain Investasi di Obligasi!

Bagikan

Berita Terbaru

Laporan WGC: Lebih Dari 60% Investor Indonesia Menanamkan Investasi di Emas
| Rabu, 12 November 2025 | 19:49 WIB

Laporan WGC: Lebih Dari 60% Investor Indonesia Menanamkan Investasi di Emas

Pada 2025 berjalan hingga September, emas menjadi aset investasi dengan kinerja terbaik dengan return sekitar 44%.

Dana Kelolaan Reksadana Melonjak, Reksadana Risiko Rendah Paling Diminati
| Rabu, 12 November 2025 | 15:28 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Melonjak, Reksadana Risiko Rendah Paling Diminati

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 621,68 triliun pada Oktober 2025.

Saham Moratelindo (MORA) Kembali Melejit Usai Terbang 277,91%, Masih Fase Uptrend?
| Rabu, 12 November 2025 | 10:15 WIB

Saham Moratelindo (MORA) Kembali Melejit Usai Terbang 277,91%, Masih Fase Uptrend?

MORA telah memiliki jaringan sendiri secara end to end, yaitu dari backbone international dan domestik, hingga jaringan dari rumah ke rumah.

Bisnis Biodiesel & Gula Bakal Jadi Motor Utama Penggerak Kinerja, Saham TBLA Menarik?
| Rabu, 12 November 2025 | 08:46 WIB

Bisnis Biodiesel & Gula Bakal Jadi Motor Utama Penggerak Kinerja, Saham TBLA Menarik?

Hingga September 2025, bisnis biodiesel telah menjadi tulang punggung pendapatan dan laba bersih PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).

Ada Isu Merger, Saham GOTO Bergairah
| Rabu, 12 November 2025 | 08:45 WIB

Ada Isu Merger, Saham GOTO Bergairah

Sejak akhir Oktober, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan tren rebound yang kuat.

Terjadi Aksi Jual Asing di Big Bank, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini Rabu (12/11)
| Rabu, 12 November 2025 | 08:39 WIB

Terjadi Aksi Jual Asing di Big Bank, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini Rabu (12/11)

Pelemahan IHSG sejalan dengan aksi jual asing di saham-saham perbankan besar (big bank) dan aksi ambil untung di saham sektor komoditas. 

Pendapatan Layanan Seluler Merosot, Laba Emiten Telekomunikasi Melorot
| Rabu, 12 November 2025 | 08:37 WIB

Pendapatan Layanan Seluler Merosot, Laba Emiten Telekomunikasi Melorot

Kinerja emiten telekomunikasi masih tertekan di sepanjang sembilan bulan tahun ini. Penyebabnya, loyonya kontribusi segmen telepon dan data..

Surya Biru Murni (SBMA) Bidik Pertumbuhan di Bisnis Pengolahan Limbah B3
| Rabu, 12 November 2025 | 08:30 WIB

Surya Biru Murni (SBMA) Bidik Pertumbuhan di Bisnis Pengolahan Limbah B3

SBMA telah mengumumkan diversifikasi bisnis baru pada Oktober 2025 lalu, yakni konstruksi dan pengolahan limbah B3.​

Strategi Ekspansi Tambang di Balik Penurunan Kinerja Grup Merdeka Saat Ini
| Rabu, 12 November 2025 | 08:29 WIB

Strategi Ekspansi Tambang di Balik Penurunan Kinerja Grup Merdeka Saat Ini

Ketika seluruh proyek strategis tadi sudah beroperasi, maka Grup Merdeka akan diuntungkan berkat bertambahnya sumber pendapatan.

Raup Laba Selisih Kurs, Laba Golden Eagle Energy (SMMT) Melonjak Tiga Digit
| Rabu, 12 November 2025 | 08:26 WIB

Raup Laba Selisih Kurs, Laba Golden Eagle Energy (SMMT) Melonjak Tiga Digit

PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mengantongi laba bersih sebesar US$ 3,89 juta per 30 September 2025. Angka ini menanjak 106,91% secara tahunan.

INDEKS BERITA

Terpopuler