Ini Alasan Saham ANTM Tetap Menarik Meski Harga Nikel Jatuh

Jumat, 26 Juli 2019 | 10:01 WIB
Ini Alasan Saham ANTM Tetap Menarik Meski Harga Nikel Jatuh
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel melorot lebih dari 3% pada Kamis (25/7). di London Metal Exchange (LME) harga nikel kemarin turun 3,3% menjadi US$ 14.075 per ton. Hal ini lantaran adanya perlambatan aktivitas pabrik di zona Eropa yang mempengaruhi permintaan logam. 

Namun, harga nikel global dinilai masih akan solid di paruh kedua tahun ini. Sehingga, saham produsen nikel seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih punya prospek positif. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan mengatakan, permintaan baja stainless domestik yang kuat dan tidak adanya kekhawatiran guncangan pasokan menjadi katalis positif untuk harga nikel. 

Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 6.000 Harga emas Antam turun Rp 6.000

Terlebih, pasar juga telah priced-in terhadap perekonomian China yang sedang kurang kondusif tahun ini.
Dari sisi permintaan nikel global, Andy memperkirakan dalam jangka panjang, permintaan nikel bakal datang dari program One Belt One Road (OBOR) China dan kendaraan listrik. 

"Kami percaya bahwa program tersebut dapat meningkatkan permintaan baja stainless dalam jangka panjang, terutama untuk pembangunan jalur kereta api," ujar Andy, Jumat (26/7).

Ia pun mempertahankan asumsi harga nikel global pada 2019 US$ 13.500 per ton dan US$ 14.000/ per ton di tahun depan. Saham emiten logam seperti ANTM pun bakal diuntungkan. 

Rekomendasi saham ANTM

Tak hanya itu, ANTM juga akan terdorong oleh harga emas. Pemangkasan suku bunga acuan The Fed dalam waktu dekat, juga akan mempengaruhi harga emas. Perkiraan tingkat dana Fed yang lebih rendah akan menyeret indeks dollar; sehingga, akan segera menjadi risiko naiknya harga emas global. Andy memprediksi harga emas global di tahun 2019-2020 sebesar US$ 1.350/troy dan US$ 1.400/troy. 

Baca Juga: IHSG Hijau, Ini 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi (25/7)

Dari beberapa emiten logam, ANTM merupakan perusahaan penambang logam yang terlibat dalam bisnis emas dan nikel. Korelasi yang lemah antara harga emas dan nikel membuat ANTM semakin kompetitif karena pendapatannya didorong oleh produk-produk terkait emas dan nikel.

Selain itu, ANTM memiliki cadangan bijih nikel yang melimpah, sehingga menyisakan banyak ruang untuk
tumbuh dalam jangka panjang. Ia juga yakin kalau ANTM bakal terus melakukan inovasi untuk produk emasnya setelah mencetak kesuksesan dengan itu produk bertema Hello Kitty dan Batik. 

Mirae Sekuritas mempertahankan proyeksi pendapatan ANTM di tahun ini dan tahun depan pada Rp 23,6 triliun dan Rp 27,4 triliun. Sementara itu, target laba bersih tahun ini dan tahun depan pada Rp 904milyar dan Rp 1,2 triliun. 

Andy pun mempertahankan target harga saham ANTM pada Rp 1.115 per saham, dengan rekomendasi trading buy. 

Baca Juga: BEI mengocok ulang penghuni IDX30, ini daftar lengkapnya 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar
| Senin, 24 Februari 2025 | 00:02 WIB

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar

Pameran Trade Expo Indonesia bakal digelar pada 15 Oktober sampai 19 Oktober 2025 di ICE BSD Tangerang.

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:01 WIB

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025

Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengerek target produksi emas pada tahun 2025 sebanyak 26,67% YoY.

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:00 WIB

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun

Langsung tancap gas di awal tahun, bank gencar menawarkan promo bunga KPR untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah.

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
INDEKS BERITA

Terpopuler