Kredit Naik, Picu Minat Bank Rilis Surat Utang

Selasa, 05 Oktober 2021 | 06:55 WIB
Kredit Naik, Picu Minat Bank Rilis Surat Utang
[]
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan kredit yang mulai naik, mengungkit kebutuhan pendanaan bank. Untuk memenuhi keperluan itu, perbankan kembali melirik penerbitan surat utang..

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menuturkan permintaan kredit yang naik seiring menggeliatnya sektor riil, menjadi alasan bank untuk menimbang penerbitan surat utang. 
 
Namun, ia menduga bank tidak terburu-buru mengeksekusi rencana itu lantaran kondisi likuiditas yang sangat longgar. Itu tercermin dari loan to deposit ratio (LDR) per Juli sebesar 80,17%. 
 
“Permintaan kredit harus naik lebih tinggi lagi dibanding pertumbuhan di Agustus yang cuma 1,12%. Setidaknya LDR melampaui 90% dulu, baru bank kembali memilih pendanaan dari pasar modal, termasuk penerbitan obligasi,” ujar Fikri, Senin (4/10).
 
Fikri menyebut sebenarnya, yield obligasi korporasi sudah cukup rendah hingga menarik bagi bank untuk menerbitkan surat utang. Di sisi lain, bunga acuan Bank Indonesia dan bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di level 3,5% membuat bunga deposito rendah. 
 
“Ini akan mendorong dana murah di bank. Perbankan makin gemar memperbesar rasio curent account and saving account. Bank juga mencari ruang untuk memaksimalkan likuiditas dengan meningkatkan kepemilikan surat berharga,” ujar dia.
 
Perkuat modal
 
Sejumlah bank sudah menerbitkan surat utang. Ambil contoh PT Bank BNI Tbk yang menerbitkan additional tier-1 capital bond dengan nilai US$ 600 juta. Surat berharga ini menawarkan bunga 4,3% per tahun, dan dicatatkan di bursa Singapura. 
 
“Ini untuk penguatan modal dan mendukung pertumbuhan bisnis bank. Per Juni 2021, capital adequacy ratio (CAR) BNI sebesar 18,18%, Setelah penerbitan additional tier-1 capital bond, CAR naik ke kisaran 20%,” ujar  Novita Widya Anggraini, Direktur Keuangan BNI ke KONTAN. 
 
Surat utang ini memiliki karakteristik modal, bersifat subordinasi. Instrumen ini tidak memiliki jangka waktu dan pembayaran imbal hasil tidak dapat diakumulasikan atau bersifat perpetual non-cumulative subordinated debt. 
 
Modal BNI akan bertambah lagi lantaran komisi VI DPR telah menyetujui usulan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) di tahun anggaran 2022 senilai Rp 3,5 triliun. Tambahan modal itu akan masuk ke BNI melalui skema rights issue pada tahun depan, dan akan digunakan untuk bisnis bank.
 
PT Bank KB Bukopin Tbk juga menerbitkan surat utang, yaitu Obligasi Berkelanjutan I KB Bukopin Tahap I senilai Rp 1 triliun. Bank juga merilis obligasi Subordinasi Berkelanjutan III KB Bukopin Tahap I Tahun 2021 yang terdiri dari Seri A dengan nilai maksimal Rp 315 miliar, dan Seri B yang ditawarkan Rp 685 miliar. 
 
Total perolehan dana yang ditargetkan dari aksi korporasi ini Rp 2 triliun. Dana itu dialokasikan untuk mendukung ekspansi kredit perseroan di segmen UMKM dan konsumer, seperti kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit pembelian kendaraan bermotor, serta memperkuat struktur pendanaan bank dalam jangka panjang.
 
Hingga di 9 September  2021 lalu, total dana yang dihimpun KB Bukopin dari penerbitan obligasi senilai Rp 1,413 triliun. Sedang dana dari penerbitan Obligasi Subordinasi Seri A dan Seri B masing-masing Rp 357,5 milar dan  Rp 734,5 miliar.
 
President Director KB Bukopin Chang Su Choi menjelaskan, dana hasil penerbitan surat utang dialokasikan untuk mendongkrak CAR sekaligus bekal bank untuk merealisasikan agenda ekspansi bisnis di waktu dekat.    

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:15 WIB

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun

Insentif yang dimaksud, antara lain berupa insentif kawasan berikat, penanaman modal, serta kebutuhan pertahanan dan keamanan.

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:04 WIB

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%

Data terbaru Mandiri Spending Index mengindikasikan belanja masyarakat hingga 8 Desember 2024 terkerek momentum Nataru

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:30 WIB

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025

AMRT menyebut adanya penutupan gerai di tahun ini merupakan bagian dari srategi eksansi di tahun depan.

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:15 WIB

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru

Periode Nataru di unit hotel yang dimiliki MTLA sudah terlihat mengalami kenaikan, seperti Hotel Horison Ultima Bekasi

MNC Land (KPIG) Jual Aset Tanah di Bali Rp 5,5 Triliun
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:11 WIB

MNC Land (KPIG) Jual Aset Tanah di Bali Rp 5,5 Triliun

Aset tanah milik KPIG itu rencananya untuk kawasan berorientasi transit (TOD) dalam proyek Bali Urban Rail dan Bali Subway.

Peluang dan Ancaman Aset Kripto Ada di Tangan Amerika Serikat
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:04 WIB

Peluang dan Ancaman Aset Kripto Ada di Tangan Amerika Serikat

Pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell memberikan sentimen negatif ke aset kripto dalam jangka pendek. 

Genjot Kinerja, PGEO Akan Gencar Eksplorasi Panas Bumi Pada 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:03 WIB

Genjot Kinerja, PGEO Akan Gencar Eksplorasi Panas Bumi Pada 2025

Tahun depan emiten energi baru dan terbarukan (EBT) ini bakal menggelar eksplorasi untuk menggali potensi panas bumi di sejumlah wilayah. ​

Bersiap Panen di Akhir Tahun, Emiten Telekomunikasi Menggenjot Kapasitas Jaringan
| Senin, 23 Desember 2024 | 06:54 WIB

Bersiap Panen di Akhir Tahun, Emiten Telekomunikasi Menggenjot Kapasitas Jaringan

Lonjakan aktivitas masyarakat akan terjadi di titik-titik keramaian. Maka, operator telekomunikasi meningkatkan kapasitas jaringan.

Laju IHSG Hari Ini Diproyeksi Berpotensi Menguat Terbatas
| Senin, 23 Desember 2024 | 06:52 WIB

Laju IHSG Hari Ini Diproyeksi Berpotensi Menguat Terbatas

Hari ini IHSG diproyeksi akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas dengan support 6.911 dan resistance 7.090.

Emiten Diguyur Kredit Jumbo Perbankan
| Senin, 23 Desember 2024 | 06:45 WIB

Emiten Diguyur Kredit Jumbo Perbankan

Emiten ramai-ramai menarik pinjaman di bank untuk kebutuhan modal kerja dan biaya operasional tahun 2025

INDEKS BERITA

Terpopuler