Menabung Valas untuk Plesiran atau Investasi, Simak Tipsnya!

Minggu, 19 Maret 2023 | 09:00 WIB
 Menabung Valas untuk Plesiran atau Investasi, Simak Tipsnya!
[]
Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Plesiran ke luar negeri sudah makin mudah dengan beragam pilihan pembayaran. Salah satunya adalah program besutan Bank Tabungan PensiunanNasional (BTPN) lewat aplikasi financial technology, yakni Jenius.

Jenius menawarkan fitur rekening mata uang asing. Selain untuk menjadi sarana menabung, rekening ini juga dapat digunakan saat belanja ketika di luar negeri.  Dengan begitu Anda tak perlu membawa uang tunai terlalu banyak saat berkeliling, cukup dengan menarik saldo di ATM negara tujuan.

Bahkan akun ini bisa untuk membayar tagihan di toko atau merchant yang bertanda visa.

Mengutip website resmi Jenius, aplikasi ini menawarkan tujuh jenis mata uang asing, yaitu dollar Amerika Serikat, dollar Australia, dollar Hong Kong, dollar Singapura, Euro, poundsterling, dan yen Jepang. Untuk minimum pembelian juga terjangkau. Misalnya untuk dollar AS hanya US$ 10, mata uang lain pun mulai nilai 10.

Sementara jumlah minimum selanjutnya hanya US$ 1 untuk mata uang dollar. Bahkan untuk tabungan dollar Amerika ini, ada iming-iming bunga 3% tanpa minimum tabungan. Tetapi, ada catatan, bunga ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Dengan layanan ini Anda juga bisa mengirimkan mata uang asing secara langsung dengan minimal US$ 10 dan maksimal US$ 150. Untuk layanan ini, ada biaya yang dikenakan yaitu 0,125% untuk provisi, biaya telex Rp 50.000, dan biaya lain yang harus dibayar.

Menurut Andy Nugroho, perencana keuangan Alliance Advisors Group, yang cocok untuk memiliki tabungan valas ini adalah mereka yang memang mempunyai kepentingan untuk melakukan transaksi dalam bentuk mata uang asing. "Bisa untuk saat ini atau saat yang mendatang," katanya.

Selain itu, bukan hanya sekadar jalan-jalan, tabungan valas juga cocok juga bagi mereka yang ingin berinvestasi. Khususnya dalam bentuk valas untuk jangka panjang.

Baca Juga: Tabungan Tak Lagi Menguntungkan, Tapi Tetap Diperlukan

Lusiana Darmawan, perencana keuangan OneShildt mengatakan, mereka yang cocok membuka tabungan atau rekening valuta asing adalah yang sedang mengumpulkan uang untuk pendidikan di luar negeri dan akan melakukan transaksi dengan mata uang asing.

"Dan untuk biaya jalan-jalan di luar negeri itu," kata Lusi.

Jika memang tertarik untuk menabung valas ini, sebaiknya berapa dana yang dialokasikan? Lusi mengatakan seperti biasa, tidak ada standar khusus untuk menabung mata uang asing. Semua keputusan, tergantung tujuan penabungnya.

"Kalau sudah jelas tujuannya, maka dihitung sesuai acuan rasio keuangan standar, bersama tujuan keuangan lainnya," ujar Lusi.

Andy menambahkan, jika Anda mau menyisihkan untuk menabung valas, maka cara yang digunakan kurang lebih sama seperti kita menyisihkan dana untuk ditabung secara regular.

"Biar tidak terasa berat dalam menabung, sebaiknya kita lakukan rutin sebulan sekali atau tiap kali kita mendapatkan penghasilan," ungkap Andy.

Baca Juga: Uang Tunai versus Dompet Digital untuk Anak? Ini yang Perlu Dipertimbangkan!

Adapun besarannya bisa sekitar 5 % - 10 % dari penghasilan Anda. Atau bisa juga semisal Anda mendapatkan bonus, bisa ditabung ke dalam rekening valas tersebut.

Untung dan rugi

Setiap investasi pasti punya kelebihan dan kekurangan. Andy membeberkan kelebihan dari membuka rekening atau tabungan valas adalah sebagai lindung nilai mata uang.

Semisal kita hendak menyekolahkan anak di luar negeri, atau Anda memang sering melakukan transaksi dalam mata uang asing. Dengan mempunyai tabungan valas ini, maka kita bisa terhindar dari risiko penurunan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang dunia, khususnya dollar, di hari-hari mendatang.

Akan tetapi, ada pula kekurangan yang harus diperhatikan. Salah satunya, karena berbentuk tabungan, bunga yang diberikan oleh pihak bank biasanya relatif kecil dibandingkan dengan jika Anda menabung dalam mata uang rupiah.

"Selain itu, dengan ada kemungkinan risiko penurunan nilai mata uang rupiah terhadap dollar ataupun mata uang yang ingin kita simpan," ungkapnya.

Alhasil dengan kekurangan itu, bisa jadi kita harus menabung rupiah lebih banyak lagi, yang nantinya bisa dikonversi ke dalam mata uang negara yang dituju.

Lusi menambahkan kelemahan lain, biasanya dari sisi biaya admin. Pada umumnya bank menetapkan setoran awal yang cukup besar untuk simpanan valas. Jika saldo di bawah angka tertentu, maka ada kemungkinan, Anda sebagai penabung malah dikenakan biaya tambahan.

"Untuk besaran bunganya saya belum punya data. Namun, beberapa bank digital memberi kemudahan untuk jual beli valas tanpa saldo minimum," kata Lusi.

Pilih tabungan yang tepat

Hampir semua bank memiliki fasilitas tabungan valas, baik itu bank digital modern maupun bank yang konvensional. Andy  mengatakan, ketika bank atau institusi finansial memiliki produk tabungan valas manfaat baik itu fitur atau fasilitas yang diberikan kurang lebih sama.

"Namun, ada baiknya mencari bank yang memberikan fasilitas, misalnya biaya transaksi ke luar negerinya paling murah," ujar Andy.

Baca Juga: Tips Menyisihkan Sumbangan untuk Keluarga Besar, Kas Bulanan Tak Terganggu

Sementara itu, dalam menentukan mata uang apa yang cocok, Andy menyarankannya pilih yang aman. "Dalam artian paling stabil saat ini bisa dikatakan adalah dollar AS, " ungkap dia.

Untuk pilihan lainnya, Andy menyarankan agar Anda memilih juga tabungan dollar Australia atau dollar Singapura.

Lusiana mengatakan, sebelum memilih tabungan valas, ada baiknya Anda melakukan studi atau mempelajari terlebih dahulu biaya-biaya yang dikenakan dan persyaratan lainnya. Sama seperti yang Andy bilang, Lusi menyarankan cek pula kemudahan yang ditawarkan.

"Misalnya kemudahan transfer, kemudahan menarik dananya dan lain-lain," ungkap Lusi.

Untuk soal aman tidaknya mata uang yang Anda pegang, memang sebaiknya memilih valas yang nilai tukarnya kuat. Secara umum, pilih yang nilai tukarnya stabil dan digunakan sebagai mata uang yang umum ditukar.

Bagikan

Berita Terbaru

Efek Aturan Baru Harga Patokan Mineral, Penambang Kecil Berpotensi Tertekan
| Selasa, 02 September 2025 | 11:56 WIB

Efek Aturan Baru Harga Patokan Mineral, Penambang Kecil Berpotensi Tertekan

Di satu sisi pemerintah menilai langkah ini memperkuat penerimaan negara, sementara di sisi lain penambang khawatir posisi tawarnya makin lemah.

Prabowo akan Rilis Aturan Pembangkit Sampah, Danantara dan Swasta Siap Garap PLTSa
| Selasa, 02 September 2025 | 11:46 WIB

Prabowo akan Rilis Aturan Pembangkit Sampah, Danantara dan Swasta Siap Garap PLTSa

Aturan terbaru terkait pembangkit listrik tenaga sampah meniadakan tipping fee dan mengakomodasi semua teknologi pengolahan sampah​.

Paling Diminati Asing Pekan Lalu, tapi Analis Pilih Wait and See AMMN, CUAN, & BBRI
| Selasa, 02 September 2025 | 08:36 WIB

Paling Diminati Asing Pekan Lalu, tapi Analis Pilih Wait and See AMMN, CUAN, & BBRI

Situasi Indonesia yang masih panas di sejumlah daerah membuat investor saham mesti lebih berhati-hati.

Prospek Diadang Lemahnya Daya Beli Masyarakat, Saham ACES Berpotensi Masih Tertekan
| Selasa, 02 September 2025 | 08:10 WIB

Prospek Diadang Lemahnya Daya Beli Masyarakat, Saham ACES Berpotensi Masih Tertekan

Tantangan lain bagi ACES adalah kembalinya merek Ace Hardware di bawah naungan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Masih Jadi Sasaran Jual Asing, Saham Big Banks Berpotensi Naik Ketika IHSG Rebound
| Selasa, 02 September 2025 | 07:52 WIB

Masih Jadi Sasaran Jual Asing, Saham Big Banks Berpotensi Naik Ketika IHSG Rebound

Posisi underowned investor asing di saham-saham perbankan besar membuat kemungkinan tekanan jual ke depannya cenderung lebih kecil 

IHSG Sering Turun di September 10 Tahun Terakhir, 6 Saham LQ45 Ini Justru Lawan Arus
| Selasa, 02 September 2025 | 06:35 WIB

IHSG Sering Turun di September 10 Tahun Terakhir, 6 Saham LQ45 Ini Justru Lawan Arus

Probabilitas kenaikan harga enam saham LQ45 mencapai 60 persen ke atas pada bulan September dalam 10 tahun terakhir.

Di Awal Pekan Pasar Panik, Net Sell Rp 2,15 Triliun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 02 September 2025 | 06:24 WIB

Di Awal Pekan Pasar Panik, Net Sell Rp 2,15 Triliun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kondisi politik yang memanas memicu asing melakukan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 2,15 triliun.

Kinerja Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Lesu di Semester I 2025, Apa Strategi Andalan?
| Selasa, 02 September 2025 | 06:20 WIB

Kinerja Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Lesu di Semester I 2025, Apa Strategi Andalan?

TLKM catat penurunan pendapatan 3% di semester I 2025. Pelajari segmen yang terdampak dan strategi perusahaan untuk hadapi tantangan pasar.

Rupiah Bangkit di Awal Pekan, Begini Proyeksinya di Selasa (2/9)
| Selasa, 02 September 2025 | 06:10 WIB

Rupiah Bangkit di Awal Pekan, Begini Proyeksinya di Selasa (2/9)

Setelah melemah, rupiah menunjukkan tanda-tanda penguatan terhadap dolar AS. Pelajari faktor pendukung dan prediksi pergerakan rupiah ke depan

Genjot Kontribusi Anak Usaha, Charoen Pokphand (CPIN) Akuisisi Pembibitan Unggas
| Selasa, 02 September 2025 | 06:10 WIB

Genjot Kontribusi Anak Usaha, Charoen Pokphand (CPIN) Akuisisi Pembibitan Unggas

Melalui anak usahanya, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mengambil alih fasilitas pembibitan unggas milik PT Istana Satwa Borneo.

INDEKS BERITA